7 Pertanyaan untuk Diajukan Kepada Anak Sebelum Beranjak Dewasa
Ajak anak untuk deep talk dan bersiaplah terkejut dengan jawabannya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbincang dengan anak memang terkesan biasa, namun tidak semua orangtua mampu memiliki kemampuan tersebut. Bagian tersulitnya bahkan mungkin bukanlah berbincang, namun secara aktif mendengar dan hadir seutuhnya untuk anak.
Jika Mama dan Papa mulai merasa kehabisan topik untuk ngobrol dengan anak, setidaknya ada 7 pertanyaan untuk diajukan kepada anak sebelum beranjak dewasa. Dari pertanyaan-pertanyaan ini, Mama dan Papa bisa masuk lebih dalam ke kehidupan anak, dan mengerti lebih jauh tentang hari-hari si Kecil.
Meski terkesan sederhana, namun ada banyak hal baik yang akan muncul setelah orangtua dan si Kecil berbincang tentang hal-hal berikut. Popmama.com telah merangkum ketujuh pertanyaan yang harus diajukan kepada anak sebelum ia beranjak dewasa. Baca sampai akhir!
1. Apa yang sedang sering kamu pikirkan?
Secara umum, pertanyaan ini akan memulai dialog berharga yang dapat mendukung perkembangan emosional dan kognitif anak.
Bagian terpenting dari pertanyaan ini adalah anak terlatih untuk merefleksikan pemikirannya sendiri dan membantu mereka menjadi lebih sadar diri serta memahami perasaan dan minatnya dengan lebih baik.
Anak mungkin masih sulit untuk mengungkapkan apa yang ada di pikiran mereka. Disinilah peran orangtua untuk membuat anak bisa mengajak si Kecil berdiskusi tentang apa yang ada di dalam pikiran mereka akan berperan besar serta membantu anak berlatih mengartikulasikan ide dan emosi mereka, yang meningkatkan keterampilan komunikasi verbal mereka.
2. Apa yang membuatmu merasa disayangi?
Pertanyaan ini bukan hanya penting untuk ditanyakan kepada anak, lebih daripada itu, bisa juga menjadi sebuah evaluasi sederhana untuk orangtua. Memastikan bahwa kebutuhan emosional anak terpenuhi dengan cara yang bermakna bagi mereka tidak boleh dilewatkan dalam masa tumbuh kembang si Kecil.
Lebih dalam lagi, orangtua bisa paham tindakan, perkataan, atau perlakuan apa yang bisa membuat anak merasa disayangi, sehingga memungkinkan orangtua menyesuaikan pendekatan yang cocok.
Dialog ini mungkin tidak akan terasa mudah, namun mendorong anak untuk mengenali dan mengartikulasikan kebutuhan emosional mereka, membantu mengembangkan kesadaran yang lebih besar akan perasaan, dan apa yang membuat mereka merasa aman dan dihargai. Penting untuk ditanyakan, bukan?
3. Apa yang paling kamu khawatirkan?
Memahami perasaan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan oleh anak-anak. Peran orangtua dibutuhkan, dan bisa dimulai dari hal-hal kecil dan sederhana, seperti menanyakan apa yang paling ia khawatirkan.
Anak akan mulai belajar membagi dan menerjemahkan emosinya, serta mengurangi kekhawatiran yang dirasakan. Orangtua dan anak juga bisa mulai berdiskusi dan menemukan solusi bersama untuk melepaskan anak dari hal yang paling dikhawatirkan olehnya.
Anak akan merasa memiliki tim yang mampu diandalkan untuk berbagi pikiran, serta membantunya mencari solusi atas apa yang dirasakan. Bonusnya, keterikatan batin antara orangtua dan anak pun terbangun!
4. Bagaimana aku bisa menjadi orangtua yang lebih baik untukmu?
Nah, pertanyaan ini memang hadir agar secara tidak langsung anak berani menyampaikan kritik membangun kepada orangtua, serta menjadi bekal evaluasi akan ilmu parenting yang dipilih.
Pertanyaan ini secara umum menunjukkan pendekatan proaktif dan empati dalam mengasuh anak, serta membantu menciptakan lingkungan keluarga yang lebih suportif dan responsif.
Bagi anak, ia akan melihat bahwa orangtuanya berkenan untuk melakukan perbaikan terhadap pola asuh yang telah diterapkan. Bagi orangtua, menjadi sebuah momen refleksi diri yang kadang suka terlewat. Bersiaplah terkejut dengan jawaban-jawaban yang akan diberikan oleh si Kecil ya, Ma!
5. Apa yang kamu sukai dari keluarga kita?
Lingkungan keluarga yang positif tentu akan menjadi tempat bertumbuh yang akan menyenangkan untuk anak. Mereka tumbuh tanpa kekhawatiran, penuh kegembiraan dan kenyamanan, serta jauh dari rasa takut. Pertanyaannya, bagaimana cara menumbuhkan lingkungan yang positif tersebut?
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan banyak bertanya dan berdiskusi tentang “apa yang paling disuka dari keluarga kita?” kepada seluruh anggota keluarga, Si Kecil pun berhak berpendapat ya, Ma.
Tanyakan pengalamannya tumbuh di keluarga, dan hargai pendapatnya. Buatlah ia merasa pendapatnya valid, dan berharga. Itu akan membuatnya merasa dihargai, dan merasa didengar. Sebuah perasaan yang sulit untuk didapatkan!
6. Kapan kamu merasa aman dan tenteram?
Orangtua patut mengenali situasi, lingkungan, atau tindakan tertentu yang membuat anak merasa aman dan tenteram.
Efeknya, secara tidak langsung orangtua akan mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan anak dan secara konsisten memenuhi kebutuhan mereka, sehingga berkontribusi terhadap stabilitas emosional mereka secara keseluruhan.
Keterbukaan antara anak dan orangtua juga bisa dibangun melalui pertanyaan sederhana ini. Pelan tapi pasti, orangtua mengajarkan anak untuk mengekspresikan perasaan dan pengalaman mereka terkait keselamatan. Suatu hal yang patut untuk diajarkan sejak usia dini.
7. Apa yang ingin kamu pahami tentang orang atau dunia ini?
Anak-anak memiliki rasa penasaran yang cukup tinggi. Seringkali, orangtua suka kewalahan mengatasi rasa ingin tahu mereka. Padahal, diskusi yang bermakna justru lahir saat rasa penasaran si Kecil terjawab.
Sekarang, saatnya Mama dan Papa yang bertanya kepada si Kecil tentang apa yang sebenarnya ingin mereka ketahui tentang dunia ini. Melalui pertanyaan ini, anak akan belajar berpikir kritis dan mencari tahu jawaban dari pertanyaan mereka.
Mama dan Papa juga bisa mengajarkan tentang empati dan pengertian, terutama saat menceritakan tentang orang lain. Last but not least, orangtua bisa membaca bakat anak yang mungkin terpendam dan mampu memenuhi kebutuhan anak dengan lebih baik.
7 Pertanyaan di atas memang terkesan sepele. Namun, siapa sangka jika ada banyak manfaat dari menanyakan pertanyaan tersebut. Segera ajak anak deep talk dengan 7 pertanyaan tersebut yuk, Ma!
Baca juga:
- Perkembangan Sosial Anak Umur 1 Tahun: Kehadiran Orang Baru
- Cara Memeluk Anak yang Bisa Meningkatkan Bonding pada Orangtua
- Manfaat Membacakan Buku Sebelum Anak Tidur