TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Skill yang Wajib Dimiliki Anak Sebelum Terampil Makan Mandiri

Mulai melatih motorik halus, hingga fokus si kecil

Freepik/gpoinstudio

Melihat anak bisa terampil makan mandiri rasanya menjadi sebuah milestone dan achievement yang pasti ingin diraih oleh semua orangtua. Sebelum bisa sampai pada titik ini, tentu saja orangtua dan anak perlu melalui berbagai macam proses pembelajaran.

Meski terkesan sederhana, sebelum meminta anak untuk mampu makan mandiri layaknya orang dewasa, Mama dan Papa perlu membekali anak dengan keahlian mendasar untuk membuatnya makan dengan tenang dan lahap.

Sadar atau tidak, anak yang mempelajari dan mempraktikkan keterampilan makan mandiri juga mengembangkan keterampilan lain secara bersamaan. Seperti melatih motorik halus, melatih fokus, meningkatkan koordinasi organ tubuh si Kecil, hingga melatih kemandirian.

Jika si Kecil belum juga mampu untuk makan mandiri, ada beberapa hal yang bisa menjadi faktor penyebabnya. Bisa jadi sensor motorik halusnya masih lemah, anak masih sulit fokus, atau ototnya masih terlalu lemah untuk memegang alat makan sendiri.

Melansir dari Instagram @lorentluo, ada beberapa aktivitas yang bisa dipilih untuk mempersiapkan anak terampil makan mandiri. Popmama.com telah merangkum semua untuk Mama. Baca sampai tuntas, ya!

1. Bermain Squishy

youtube/karinagarcia

Squishy adalah jenis mainan yang terbuat dari bahan karet atau busa yang lentur dan empuk, sehingga mudah untuk ditekan, dipencet, atau diremas.

Mainan ini memang identik dengan anak-anak, meski orang dewasa pun sering memainkan squishy untuk melepas stres.

Melansir dari spacecostdaily.com fungsi dasar dari squishy adalah untuk mendorong tindakan meremas yang berulang-ulang dengan telapak tangan dan jari.

Ketika kepalan tangan anak terbuka dan tertutup, serta jari-jarinya bergerak dan memberikan tekanan yang berbeda, hal ini akan memperkuat otot dan menyempurnakan keterampilan motorik halusnya.

Keterampilan motorik menjadi sesuatu yang penting untuk meningkatkan koordinasi tangan dan mata, serta merupakan latihan pra menulis untuk balita.

Peningkatan keterampilan motorik halus telah menjadi fokus penting dalam pendidikan anak usia dini, mainan ini juga merupakan alat bantu pembelajaran yang ideal untuk anak kecil dan juga mereka yang didiagnosis dengan ADHD.

2. Mewarna dan melukis

Freepik/Racool_studio

Mewarna dan melukis adalah dua kegiatan seni yang bisa diajarkan kepada anak sejak usia dini.

Bukan hanya untuk mengetahui minat dan bakat yang dimiliki, namun, dua kegiatan ini juga akan membantu anak menjadi lebih fokus, serta membantu koordinasi mata dan tangan.

Dalam kegiatan makan mandiri, anak perlu dengan sadar mengetahui makanan apa yang diinginkan dan akan disuapkan ke dalam mulut. Jika tidak ada koordinasi yang tepat antara mata dan tangan, tentu si Kecil akan mengalami kesulitan.

Keterampilan koordinasi dasar seperti cara memegang krayon yang benar, mengasah krayon, dan mengenali warna apa yang akan digunakan, dapat sangat membantu koordinasi antara mata dan tangan si Kecil.

3. Kegiatan untuk memperkuat otot jari tangan

Freepik/freepik.diller

Beberapa anak memiliki tangan yang lemah karena kondisi bawaan sejak lahir. Beberapa anak yang lain mempunyai potensi kekuatan tangan yang normal, namun berpotensi melemah karena terlalu banyak waktu bermain gadget.

Selingi aktivitas anak bermain gadget dengan kegiatan sederhana seperti menyemprot menggunakan botol, serta mencapit pom-pom dan kelereng menggunakan capit atau pinset. Sederhana, namun permainan ini akan membantu memperkuat otot jari tangan.

Ingat ya Ma, semua anak memerlukan paparan berbagai aktivitas motorik kasar dan halus untuk mengembangkan kekuatan tangan yang baik. Jika nanti otot tangannya sudah terlatih, ini akan membantu anak untuk lebih tegas dalam memegang alat makannya sendiri.

Aneka ide permainan ini bisa Mama siapkan di rumah, dan bisa dimainkan oleh siapa saja. Ide permainan yang menyenangkan, dan anti bosan!

4. Belajar memotong menggunakan pisau mainan

Freepik/freepik

Ada banyak cara untuk melatih fokus anak, salah satunya adalah dengan mengajarkan anak memotong menggunakan pisau. Namun, perlu diperhatikan bahwa yang digunakan adalah pisau mainan ya, Ma.

Sediakan pisau mainan dan benda yang akan dipotong. Mintalah anak untuk memotong benda tersebut menjadi beberapa bagian. 

Semakin sering dilatih, anak akan menjadi lebih fokus dan memungkinkan bentuk potongannya menjadi lebih bagus dari pertama kali ia memotong.

Selain itu, Mama bisa coba melatihnya dengan menjauhkan segala distraksi yang mungkin didapatkan si Kecil. Minimnya distraksi saat anak belajar memotong menggunakan pisau mainan akan membuatnya semakin fokus pada tugas yang harus diselesaikan.

5. Biarkan anak melakukan aktivitas fisik

Popmama.com/Aristika Medinasari

Aktivitas fisik yang menguras energi ternyata perlu dilakukan oleh si Kecil lho, Ma. Saat seluruh energinya habis terkuras, akan membuat anak lebih mudah lapar. Sehingga, fokusnya hanya akan tertuju pada makanan yang ada di hadapannya.

Selain itu, agar si Kecil duduk lebih nyaman dan tanpa gelisah di meja makan, pastikan kaki si Kecil tidak menjuntai dan mempunyai pijakan yang datar. Hal ini akan membuatnya lebih nyaman untuk duduk, dan tidak terfokus pada keseimbangan badannya.

Terkesan sepele, namun jika anak merasakan kakinya menjuntai, besar kemungkinan ia merasa tidak nyaman dan akan terus menggerakkan kakinya.

Mempersiapkan si Kecil untuk bisa makan mandiri memang menjadi tugas orangtua. Melatih fokus dan motorik halusnya juga bisa menjadi latihan pra menulis yang baik untuk diajarkan sedini mungkin.

Nggak nyangka ya, ternyata dalam mempersiapkan si Kecil makan mandiri, orangtua bukan hanya harus fokus terhadap menu yang akan dikonsumsi oleh anak. Yuk, bagikan informasi ini kepada Mama yang membutuhkan!

Baca juga:

The Latest