Solusi Jitu Menjaga Anak dari Bahaya Serangga dan Ular
Menjaga kebersihan rumah memang penting, namun orangtua perlu tahu lebih dari itu
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, suka kesal nggak sih melihat bentol merah di kulit si Kecil akibat gigitan serangga? Bukan cuma kesal, namun ada juga perasaan khawatir yang muncul karena takut si Kecil terkena penyakit akibat digigit serangga.
Bukan cuma serangga, namun ada berbagai macam hewan yang keberadaannya suka bikin orangtua was-was melepas si Kecil bermain.
Ular berbisa, nyamuk yang bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit, serta serbuan kutu membuat orangtua berpikir untuk memberikan perlindungan lebih kepada si Kecil saat bermain.
Lalu, apa sih solusi jitu menjaga anak dari bahaya serangga dan ular? Berikut Popmama.comtelah merangkum beberapa solusi jitu untuk Mama. Simak yuk!
1. Kutu
Tidak banyak diketahui, namun kutu juga merupakan hewan yang dapat menularkan penyakit pada orang dewasa, dan juga anak-anak. Anaplasmosis, penyakit Lyme, dan Babesiosis adalah beberapa di antaranya.
Namun, kutu yang ada di Indonesia cukup jarang menularkan penyakit-penyakit di atas. Umumnya, kutu yang mengganggu adalah kutu kasur. Solusi terbaik untuk mencegah kutu kasur menyerang tentu dengan menjaga kebersihan, dan mengganti sprei secara rutin.
Jika Mama dan Papa memiliki rencana untuk mengajak anak berlibur ke hutan atau ladang dengan rumput tinggi, pastikan untuk menutupi seluruh kulit agar terhindar dari gigitan kutu dan nyamuk. Hal ini juga disarankan untuk dilakukan, meskipun saat musim panas.
2. Ular
Kehadiran hewan satu ini tentu tidak diharapkan. Bisa atau racun yang terkandung dalam tubuh ular membahayakan bagi anak-anak dan orang dewasa.
Beberapa sumber bahkan menyebut bahwa bisa ular memiliki dampak yang jauh lebih besar pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa.
Ular biasanya akan hidup di tempat yang teduh pada musim panas, dan akan berjemur pada musim hujan. Namun, kehadirannya tidak bisa diprediksi. Jika Mama atau Papa melihat ada ular di sekitar, tetap usahakan untuk berdiam diri tanpa berusaha menyentuhnya.
Hindari untuk membawa si Kecil ke tempat yang bisa menjadi tempat hidup ular ya, Ma.
3. Gigitan Nyamuk
Nyamuk tentu bukan hewan baru yang keberadaannya selalu Mama hindarkan dari si Kecil. Berbagai macam penyakit bisa ditularkan dari gigitan nyamuk, seperti demam berdarah, malaria, chikungunya, hingga kaki gajah.
Hal paling mudah untuk menghindarkan si Kecil dari gigitan nyamuk adalah dengan memakaikan baju lengan panjang untuknya. Mama juga bisa mengoleskan krim anti nyamuk pada tubuh si Kecil, tentu saja dengan memilih produk yang dikhususkan untuk anak.
Untuk aromanya, coba pilih beberapa wewangian yang dibenci oleh nyamuk. Seperti lavender, eucalyptus, peppermint, lemongrass dan rosemary. Cara jitu untuk membuat nyamuk menjauh!
4. Semut
Hewan yang satu ini kehadirannya juga sangat mengganggu. Selama ini kita mengira bahwa semut menggigit kita, padahal, semut menyerang manusia dengan cara menyengat.
Sengatan semut dapat menimbulkan berbagai macam efek. Seperti ruam, menimbulkan bintik-bintik di kulit, menimbulkan sensasi terbakar hingga nyeri.
Yang harus diwaspadai adalah saat serangan semut api datang. Kandungan racun di dalamnya akan menyebabkan Anafilaksis.
Mama bisa membuat larutan campuran cuka dan air dengan takaran 1:3 untuk mencegah semut datang lagi. Semprotkan pada sumbernya, dan tutup celah-celah yang ada di rumah untuk mencegah semut masuk.
5. Lebah dan Tawon
Melihat hewan lucu seperti lebah dan tawon akan membuat rasa penasaran anak muncul. Tidak jarang, si Kecil akan mendekat dan berusaha memegang mereka.
Padahal, jika terkena sengatan lebah atau pun tawon, ada banyak risiko mengintai. Salah satunya adalah anafilaksis yang mampu membahayakan si Kecil.
Agar tidak menarik perhatian lebah dan tawon, ada baiknya Mama menghindari penggunaan baju berwarna cerah dan bermotif bunga untuk si Kecil, karena keduanya akan sangat menarik perhatian lebah dan tawon.
Sebagai gantinya, Mama bisa memilihkan baju dengan warna putih, hijau, dan khaki. Warna-warna ini tidak terlalu menarik untuk kedua serangga ini.
Selain itu, saat Mama sedang makan di area terbuka dengan si Kecil, sebisa mungkin hindari makanan yang menarik serangga.
Beberapa contohnya adalah sandwich tuna, selai kacang dan jeli, serta semangka. Minuman manis, makanan manis beku, dan es krim juga menarik serangga.
Manusia dan semua makhluk hidup akan selalu hidup berdampingan. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan kebersihan sekitar, dan senantiasa memberikan perlindungan lebih kepada si Kecil untuk meminimalisir si Kecil terkena serangan serangga. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Penyebab Entomophobia, Fobia pada Serangga yang Bisa Terjadi pada Anak
- Tanam di Rumah Yuk, Ini Dia 5 Jenis Tanaman Pemakan Serangga
- Bisa "Bernyanyi", 10 Fakta Unik Serangga Belalang yang Perlu Anak Tahu