Berapa Banyak Mainan yang Sebenarnya Dibutuhkan Anak Balita?
Lebih sedikit pilihan mainan, justru lebih meningkatkan waktu bermain si Kecil lho!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak salah lagi bila balita suka mainan. Apakah itu set LEGO, boneka Barbie, atau sesuatu yang bersinar atau berbunyi. Inilah juga yang membuat orangtua selalu memanjakan anak dengan mainan baru.
Faktanya, meski balita suka memainkan setiap mainan baru, tak jarang juga mereka suka membuang setiap mainan yang dimiliki di rumah, dan memilih mainan baru setiap pergi ke toko mainan.
Inilah yang membuat Mama kemudian bertanya-tanya, seputar kapan jumlah mainan anak menjadi terlalu banyak? Atau berapa banyak mainan yang sebenarnya dibutuhkan anak balita?
Jika Mama juga mengalami situasi tersebut, simak jawabannya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini yuk!
1. Rata-rata setiap rumah tangga memiliki anak dengan 71 jenis mainan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Toy Industry Association (TIA), melakukan riset pada 2.000 orangtua dengan anak-anak antara usia 2-12 tahun.
Penelitian ini untuk melihat kebiasaan anak-anak yang memiliki banyak pilihan dalam hal mainan. Dari penelitian ini ditemukan bahwa rata-rata rumah tangga dengan anak-anak, memiliki 71 jenis mainan.
Meski tak semuanya dibelikan dari orangtua, banyak anak menerima mainan dari hari raya hingga ulang tahun, dan kebanyakan orangtua yang menyimpan mainan pemberian tersebut.
2. Mayoritas anak-anak hanya bermain dengan 10 mainan saja
Kemudian sebuah perusahaan mainan yang berbasis di California, bernama Premium Joy memutuskan untuk melakukan penelitian sendiri tentang berapa banyak mainan yang sebenarnya dibutuhkan anak-anak.
Menurut data yang mereka hasilkan, mayoritas anak-anak hanya bermain dengan sekitar 10 mainan saja lho! Ini terlepas dari berapa banyak sebenarnya yang mereka miliki.
Jadi, bahkan dari ruangan yang penuh dengan 71 mainan, kemungkinan anak hanya tertarik bermain dengan sekitar 10 mainan, sementara sisanya hanya duduk-duduk tidak terpakai.
3. Banyak mainan justru dapat mengurangi kualitas waktu bermain anak
Lebih lanjut, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Infant Behavior and Development ini, menemukan bahwa semakin banyak mainan yang diberikan orangtua, sebenarnya dapat mengurangi kualitas waktu bermain anak.
Faktanya, anak-anak sedikitnya bermain hanya dengan 4 mainan saja untuk waktu yang paling lama. Dalam waktu itu, mereka akan menemukan cara paling kreatif untuk menggunakan setiap mainan selama waktu bermain.
Dengan kata lain, memberi anak hanya beberapa pilihan mainan adalah solusi terbaik. Karena sedikit pilihan mainan akan membuat anak menggunakan lebih banyak imajinasinya, sehingga ia bermain untuk jangka waktu yang lebih lama.
4. Tips untuk menangani mainan balita yang menumpuk di rumah
Setelah mengetahui informasi di atas, Mama mungkin menyadari si Kecil yang memiliki banyak mainan di rumah. Oleh karena itu, Mama mungkin memerlukan beberapa solusi kreatif tentang apa yang harus dilakukan jika ruang mainan anak penuh dengan mainan.
Jika Mama khawatir dengan jumlah mainan yang dimiliki anak, Very Well Family memberikan beberapa saran yang bisa Mama coba. Berikut diantaranya:
- Singkirkan mainan yang tidak lagi sesuai usia anak, Mama juga dapat mengajarkan anak untuk menyumbangkan mainannya pada anak-anak di panti asuhan.
- Atur mainan di beberapa wadah penyimpanan dan lakukan rotasi setiap beberapa minggu. Mainan yang tidak digunakan bisa disimpan ke dalam lemari.
- Terapkan aturan bahwa untuk setiap mainan baru yang diterima, anak harus memilih mainan mana yang harus disimpan atau disumbangkan.
Nah itulah informasi seputar berapa banyak mainan yang sebenarnya dibutuhkan balita. Sementara si Kecil mengumpulkan banyak mainan selama bertahun-tahun, ia sebenarnya tidak membutuhkan sebanyak itu.
Memiliki lebih sedikit mainan tak hanya akan membantu balita untuk mengasah kreativitas dan imajinasinya, tetapi juga akan menghemat banyak ruang di kemudian hari dan juga lebih mudah merawat setiap mainannya.
Baca juga:
- 7 Alasan Mengapa Balita Tidak Lagi Bermain dengan Mainannya
- 7 Inspirasi Mainan Outdoor untuk Balita yang Sangat Aktif
- 10 Ide Permainan Edukasi yang Menyenangkan untuk Anak Balita