7 Cara Membuat Anak Balita Mau Makan, Jangan Dipaksa Ma!
Sudahkah Mama menyajikan makanan dengan cara yang menyenangkan?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam hal kebiasaan makan, balita bisa sulit diprediksi. Beberapa hari si Kecil mungkin tidak makan banyak, namun hari-hari lain anak terlihat makan sepanjang hari.
Selain itu, balita mungkin menginginkan makanan yang sama setiap hari selama berminggu-minggu, tapi kemudian tiba-tiba tidak menyukainya. Mama mungkin menyadari seberapa banyak makanan yang anak makan, mungkin berbeda dengan anak lain seusianya.
Tapi jangan khawatir, kebiasaan makan balita ini sebenarnya tidak aneh. Picky eating atau pilih-pilih makanan adalah perilaku khas balita. Ini adalah salah satu area kehidupan, di mana anak dapat menggunakan kendali.
Dengan menolak makan, anak dapat melatih kemandiriannya. Namun tentu saja balita tetap perlu makan untuk menjaga kesehatan dan mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya.
Agar si Kecil kembali doyan makan, berikut ini Popmama.com telah merangkum cara membuat anak balita mau makan. Simak cara-caranya ya, Ma!
1. Hindari memaksa anak untuk makan atau meributkannya
Jika si Kecil menolak makan, hindari memaksanya atau bahkan meributkannya. Dilansir dari Healthy Children, sebenarnya, menolak makan dapat mengajarkan anak-anak untuk mendengarkan tubuh dan menggunakan rasa lapar sebagai panduan.
Misalnya, jika balita makan sarapan atau makan siang dalam jumlah besar, ia mungkin tidak tertarik untuk makan banyak sepanjang hari.
Meskipun menjadi tanggung jawab Mama untuk menyediakan makanan, namun ini tetap keputusan anak untuk memakannya.
Memaksa balita untuk makan, atau menghukumnya jika menolak, dapat membuat anak secara aktif tidak menyukai makanan yang mungkin sebenarnya ia sukai.
2. Makan sehat bersama keluarga
Berbagi makanan bersama sebagai keluarga sesering mungkin, berarti tidak ada gangguan media seperti TV atau ponsel pada waktu makan. Mama dan Papa juga dapat menggunakan waktu ini untuk mencontoh pola makan sehat.
Sajikan satu makanan untuk seluruh keluarga dan tahan keinginan untuk membuat makanan lain jika balita menolak apa yang disajikan. Karena sikap inilah yang hanya mendorong pilih-pilih makan.
Cobalah untuk memasukkan setidaknya satu makanan yang disukai anak setiap kali waktu makan, dan terus berikan makanan lain yang seimbang. Jika anak tidak langsung memakannya, melihat Mama Papa menikmati makanan tersebut akan menarik rasa penasaran si Kecil untuk mencobanya.
3. Pastikan memberi menu yang bervariasi untuk mencegah anak bosan
Salah satu penyebab balita menolak makan adalah kurangnya variasi dalam makanan yang sajikan. Sehingga, ketika si Kecil menolak makan, bantu anak mengeksplorasi rasa dan tekstur baru dalam makanannya.
Tawarkan berbagai makanan sehat, terutama sayuran dan buah-buahan, dan sertakan makanan berprotein tinggi seperti daging dan ikan tanpa tulang setidaknya 2 kali seminggu. Mama juga bisa menambahkan bumbu dan rempah yang berbeda ke makanan sederhana agar lebih enak.
Untuk meminimalkan pemborosan, tawarkan makanan baru dalam jumlah kecil, dan tunggu setidaknya satu atau dua minggu sebelum memperkenalkan kembali makanan yang sama.
4. Buat waktu makan jadi lebih menyenangkan
Balita sangat terbuka untuk mencoba makanan yang diatur dengan cara yang menarik dan kreatif. Sehingga, cobalah untuk membuat makanan terlihat menarik, dengan mengaturnya dalam bentuk yang menyenangkan dan penuh warna yang dapat dikenali balita.
Anak-anak seusia ini juga cenderung menikmati makanan apa pun yang melibatkan saus. Finger food juga biasanya menjadi populer di kalangan balita.
Untuk membuat finger food, potong makanan padat menjadi potongan-potongan ukuran gigitan yang dapat anak makan sendiri dengan mudah, pastikan potongannya tidak terlalu besar untuk menghindari risiko tersedak.
5. Libatkan anak dalam perencanaan makan dan masak bersama
Untuk membuat waktu makan semakin menyenangkan, sekaligus mengenalkan anak pada bahan-bahan masakan yang ia makan, Mama dapat melibatkan anak dalam perencanaan makan. Ini juga akan memanfaatkan minat balita yang semakin besar dalam meningkatkan kemandirian dan kontrol.
Biarkan si Kecil memilih buah dan sayuran mana yang akan dibuat untuk makan malam. Atau Mama juga bisa baca buku masak ramah anak bersama-sama, dan biarkan balita memilih resep baru untuk dicoba.
Beberapa tugas memasak juga sangat cocok untuk balita (dengan banyak pengawasan, tentu saja), seperti menyaring, mengaduk, menyiapkan bahan. Dengan cara ini, balita tentu akan semangat mengonsumsi makanan yang telah ia buat sendiri.
6. Batasi pemberian camilan anak dua jam sebelum makan
Pastikan balita juga tidak makan atau minum (kecuali air), setidaknya dua jam sebelum makan. Balita terkadang lebih suka makan camilan sepanjang hari daripada duduk dan makan.
Sayangnya, jika orangtua atau pengasuh membiarkan anak melakukan itu, ia tidak belajar makan dengan baik. Anak mungkin juga dapat membiasakan diri menuntut makanan ringan atau susu di waktu yang acak sepanjang hari.
Meskipun beberapa gigitan biskuit tidak akan menghentikan nafsu makan orang dewasa, itu sering terjadi pada anak-anak, terutama balita. Hal ini karena perut balita hanya sebesar kepalan tangan.
Sehingga, cobalah untuk hanya membiarkan anak minum air selama dua sampai tiga jam sebelum makan dan lihat, apakah itu membuat anak kembali doyan makan?
7. Jangan menyerah untuk mengenalkan makanan baru pada anak
Hanya karena si Kecil menolak makanan sekali, jangan menyerah. Terus tawarkan makanan baru dan yang tidak ditolak anak sebelumnya.
Dibutuhkan sebanyak 10 kali atau lebih untuk menawarkan makanan sebelum lidah balita menerimanya. Jadwal makan dan membatasi camilan dapat membantu memastikan anak lapar saat mencoba makanan baru.
Dilansir dari family doctor, Mama dapat menawarkan pada balita satu sendok makan setiap makanan baru untuk setiap usia tahun. Misalnya, jika anak berusia tiga tahun, sajikan tiga sendok makan setiap makanan. Porsi kecil ini memberinya kesempatan untuk meminta lebih banyak.
Itulah 7 cara membuat anak balita mau makan. Jika cara-cara di atas tidak menimbulkan hasil sehingga membuat Mama khawatir tentang pola makan anak, bicarakan dengan dokter anak yang dapat membantu memecahkan masalah.
Berkonsultasi ke dokter juga membantu Mama memastikan anak mendapatkan semua nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya. Perlu diingat juga bahwa picky eating biasanya merupakan tahap perkembangan normal bagi balita. Sehingga penting bagi Mama untuk tetap sabar dan jangan menyerah.
Baca juga:
- Porsi Makan yang Sehat untuk Balita Berdasarkan Kategorinya
- 9 Makanan Penting Diberikan dalam Pola Diet Sehat Balita
- 5 Resep Makanan dengan Sayur untuk Anak Balita Usia 2 Tahun