7 Cara Mencegah Karies Gigi pada Anak dengan Gaya Hidup Sehat
Cegah karies gigi anak dimulai dari mengatur gaya hidupnya sehari-hari
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gigi berlubang, juga disebut kerusakan gigi atau karies, adalah salah satu masalah gigi paling umum pada balita dan anak-anak. Karies gigi disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk bakteri di mulut anak.
National Center for Health Statistics (NHCS) melaporkan bahwa 21,4 persen anak usia 2 hingga 5 tahun mengalami gigi berlubang. Jika demikian, Mama tak boleh mengabaikannya atau anak pada akhirnya akan kehilangan giginya.
Maka dari itu penting bagi Mama untuk mencegah karies gigi pada anak, yang dimulai dari merubah pola hidup sehat anak. Simak apa penyebab serta bagaimana cara mencegah karies gigi anak yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!
Penyebab Karies Gigi pada Anak
Kerusakan gigi, alias gigi berlubang atau karies gigi terjadi ketika bakteri di dalam mulut mulai menggerogoti gigi. Dilansir dari colgate.com, karies gigi bisa disebabkan oleh empat penyebab umum di bawah ini:
Tidur dengan botol
Kerusakan gigi akibat tidur dengan botol, secara dikenal sebagai Early Childhood Caries (ECC) atau karies anak usia dini. Penyebab kondisi ini adalah memberi balita botol berisi susu atau jus pada waktu tidur siang atau sebelum tidur.
Cairan sarat gula dari botol bisa tetap berada di mulut anak selama berjam-jam atau sepanjang malam. Ini menciptakan tempat yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak dan pembentukan asam yang mengikis gigi.
Kebiasaan makan dan minum yang tidak sehat
Jika memberikan balita botol atau cangkir berisi susu atau jus, dapat membiakkan bakteri. Sama seperti halnya membiarkan anak mengisap permen dalam waktu lama atau mengonsumsi banyak makanan manis.
Perawatan gigi yang tidak teratur
Tidak rutin menyikat gigi balita atau tidak pernah membawa anak ke dokter gigi secara teratur juga dapat menyebabkan kerusakan gigi.
Menyebarkan bakteri dari air liur
Memasukkan empeng ke dalam mulut Mama, makan dari peralatan yang sama, dan memberi anak ciuman di bibir tidak boleh dilakukan dalam perawatan mulut balita. Hal ini dapat menyebarkan bakteri penyebab gigi berlubang dari mulut Mama ke mulut anak.
Setelah mengetahui empat penyebab umum karies gigi pada anak, sekarang Mama perlu cari tahu apa saja pencegahan karies gigi dengan tepat selain menghindari penyebab di atas!
1. Ajari anak untuk menyikat dan membersihkan benang setiap hari
Bersihkan gusi bayi dengan kain lembut atau kain kasa untuk menghilangkan plak sebelum gigi pertama tumbuh. Saat gigi pertama anak tumbuh, bersihkan giginya dengan sikat gigi yang lembut.
Jika si Kecil berusia kurang dari 3 tahun, tanyakan kepada dokter gigi apakah anak sudah boleh menggunakan pasta gigi berfluorida seukuran nasi.
Saat anak mencapai usia 3 sampai 6 tahun, gunakan pasta gigi seukuran kacang polong. Mulailah membersihkan gigi anak dengan benang gigi (dental floss) saat ia sudah memiliki gigi yang saling bersentuhan.
2. Mama juga perlu merawat gigi dan gusi sendiri
Dilansir dari uofmhealth.org, air liur mengandung bakteri penyebab karies gigi. Sehingga untuk menjaga gigi anak, penting juga untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut Mama agar kecil kemungkinannya untuk menularkan bakteri ke balita.
Kemudian juga hindari berbagi sendok dan peralatan lain dengan anak, selain itu, jangan "bersihkan" empeng bayi dengan mulut, serta hindari penyebaran bakteri dari memberikan ciuman di bibir balita.
3. Cegah kontak dengan gula dalam susu formula dan ASI dalam waktu lama
Penting bagi Mama untuk segera keluarkan botol dari mulut anak sebelum dia tertidur pulas. Praktik ini membantu mencegah bakteri mulut memproduksi asam yang menyebabkan karies gigi dari botol bayi atau Early Childhood Caries (ECC).
Selain itu, rutin bersihkan gigi bayi setelah menyusu, terutama pada malam hari dapat membantu mencegah karies gigi pada anak sejak dini.
4. Berhati-hatilah dalam memilih jus buah untuk anak
Jus bukanlah bagian dari diet sehat, jika dibandingkan dengan sepotong buah. Terlebih lagi jus buah kemasan yang tidak memiliki banyak serat seperti buah asli untuk balita, selain itu biasanya juga lebih banyak kalori, dan diserap secara berbeda.
Kecuali jika label mengatakan bahwa minuman buah adalah 100 persen jus, berhati-hatilah karena banyak minuman “buah” yang mengandung air, sedikit perisa jus buah, dan banyak tambahan gula.
American Academy of Pediatrics menyarankan tidak lebih dari 120 mL-180 mL jus 100 persen buah, dalam sehari untuk anak-anak berusia 1 sampai 6 tahun, artinya hanya ½ cangkir sampai ¾ cangkir.
5. Kenalkan anak pada cangkir untuk minum
Perkenalkan cangkir untuk mengonsumsi minum pada usia 12 bulan atau lebih awal si Kecil, pada usia ini, sering minum susu botol, terutama dengan jus atau cairan tinggi gula lainnya, membuat anak lebih mungkin mengalami karies gigi.
Di malam hari, Mama juga bisa mengisi botol dengan air biasa. Pada siang hari, berikan cangkir kosong untuk dimainkan anak dan cobalah mengajarkan anak cara minum menggunakan cangkir. Pilih cangkir atau gelas dengan ukuran yang sesuai dengan usia anak, serta pilih warna atau karakter favoritnya agar anak semakin semangat belajar minum dengan gelas.
6. Berikan asupan makanan sehat untuk balita
Beri anak asupan makanan bergizi, dan gabungkan dengan cara yang membantu mengurangi risiko karies gigi di atas. Mama dapat menyajikan makanan yang mencakup biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan.
Mozzarella dan keju lainnya, yogurt, dan susu baik untuk gigi dan merupakan camilan yang enak setelah makan. Selain itu, makanan tersebut juga membantu membersihkan mulut dari gula berbahaya dan melindungi dari plak.
Kemudian, mulai ajak anak untuk rutin berkumur atau menyikat gigi setelah ia mengonsumsi makanan tinggi gula, terutama makanan lengket dan manis seperti kismis, karamel, coklat, dan lain-lain.
7. Memberikan suplemen flouride dari dokter gigi anak
Jika anak membutuhkan tambahan fluoride, Mama perlu berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter gigi anak. Dokter gigi mungkin akan merekomendasikan suplemen atau gel atau pernis yang akan digunakan pada gigi anak.
Jika dokter kemudian memberikan suplemen untuk menjaga kesehatan gigi si Kecil, gunakan suplemen hanya sesuai petunjuk dan dosis yang diberikan. Serta jauhkan dari jangkauan anak. Karena terlalu banyak suplemen fluoride dapat menjadi racun dan dapat menodai gigi anak.
Nah itulah beberapa cara mencegah karies gigi pada anak dengan merubah pola hidup yang kebersihan gigi anak sejak dini. Jika anak mengalami sakit gigi akibat karies gigi, segera temui dokter gigi anak. Sakitnya mungkin akan hilang untuk sementara waktu, tetapi karies gigi akan terus bertambah.
Jika tidak segera mendapat perawatan, gigi berlubang bisa bertambah parah dan anak akan kehilangan giginya.
Baca juga:
- Mengenal Makanan Kariogenik, Penyebab Karies Gigi pada Anak
- Karies pada Gigi si Kecil, Inilah yang Bisa Jadi Penyebabnya Ma
- Benarkah ASI Bisa Picu Karies Gigi pada Anak? Cek Faktanya Disini!