Cara Mengatasi Pola Tidur Balita Ketika Daylight Saving Time
Ini penting bagi Mama dan keluarga yang menetap di Amerika Utara, Inggris, dan Uni Eropa
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Daylight Saving Time (DST) atau Waktu Musim Panas (WMP) merupakan praktik masyarakat Amerika Utara, atau summer time di Inggris, Uni Eropa, dan negara lainnya. Kebiasaan ini adalah suatu praktik memajukan jarum jam.
Namun sayangnya, waktu musim panas ini bukan hal yang menyenangkan bagi siapapun. Terutama ketika Mama memasang waktu lebih maju satu jam, dan ingin istirahat di tempat tidur lebih lama untuk mendapatkan lebih banyak tidur.
Ini berlaku bagi Mama yang mungkin sedang berada di luar negeri, tepatnya di Amerika Utara, Inggris, dan Uni Eropa ya.
Kondisi ini akan jadi lebih buruk bagi orangtua yang sudah kurang tidur yang harus bangun pagi. Tak hanya bagi orangtua, perubahan ini juga berdampak pada anak-anak. Balita terkadang kurang toleran terhadap waktu tidur, cenderung menjadi rewel saat pola tidurnya terganggu.
Jadi bagaimana Mama bisa mengatur agar jam tidur anak lancar ketika waktu musim panas berubah? Kali ini Popmama.com akan membahasnya di bawah ini!
1. Daylight Saving Time (DST) adalah sebuah praktik untuk memajukan waktu satu jam
Daylight Saving Time (DST) adalah sebuah praktik untuk memajukan waktu satu jam. Praktik penghematan ini dilakukan antara bulan Maret dan November setiap tahun, yang diikuti oleh 70 negara di seluruh dunia, bersama dengan Amerika Serikat.
Praktik ini memiliki waktu memulai hari dan mengakhiri hari yang sedikit berbeda. Waktu musim panas ini berasal dari ide perubahan durasi siang dan malam saat musim berubah.
Di musim panas, musim semi, dan sepanjang awal musim gugur, waktu siang hari biasanya bertahan lebih lama sampai malam hari, dibandingkan pada akhir musim gugur dan akhir musim semi.
Oleh karena itu, untuk lebih “menghemat cahaya siang hari” (Daylight Saving) dan memanfaatkan lebih banyak waktu malam, praktik ini membutuhkan waktu satu jam lebih di siang hari sejak fajar, yang bisa menambahkan waktu menuju senja.
2. Ungkapan “spring forward, fall back” untuk mengingatkan orangtua menyetel jam
Untuk memudahkan orangtua di Amerika, Inggris, dan Uni Eropa mengingat cara menyetel jam mereka, digunakan ungkapan “spring forward, fall back” atau diungkapkan seperti “musim semi maju, musim gugur mundur”.
Hal ini berarti Mama harus menggerakkan jam ke depan satu jam di musim semi dan mundur satu jam di musim gugur. Untuk tahun 2021, tanggal musim panas terlihat seperti ini:
- Daylight Saving Time dimulai pada Minggu, 14 Maret 2021, pukul 02.00 A.M. Oleh karena itu, pada malam sebelumnya, setel jam menjadi maju satu jam.
- Daylight Saving Time berakhir pada Minggu, 7 November 2021, pukul 02.00 A.M. Oleh karena itu, pada malam sebelumnya, setel jam mundur satu jam, seperti mengembalikan jarum jam yang awal
3. Pentingnya memiliki Daylight Saving Time di siang hari
Pada tahun 1916, Jerman adalah yang negara pertama menerapkan pergeseran waktu siang hari karena menghemat biaya untuk menjaga aktivitas pada masa perang dengan jam siang hari.
Selanjutnya Amerika Serikat mulai mengikuti DST pada tahun 1966, dengan sebagian besar negara bagian memilih untuk mengikutinya kecuali Arizona dan Hawaii. Waktu musim panas memberi lebih banyak waktu di siang hari, dibanding di malam hari.
Penghematan siang hari juga lebih hemat energi karena lebih banyak orang memanfaatkan sinar matahari yang tersedia di sore hari dan tidak perlu bergantung pada penerangan buatan.
4. Daylight Saving Time yang berdampak pada pola tidur anak
Manusia memiliki ritme tubuh alami yang diatur oleh periode siang dan malam selama 24 jam. Ritme ini mengontrol suasana hati, nafsu makan, dan yang terpenting, pola tidur.
Disesuaikan dengan sempurna, sehingga anak dapat tidur dan bangun pada waktu yang sama tanpa merasa lelah dan mendapatkan tidur malam yang nyenyak. Namun. Daylight Saving Time mengubah siklus tidur dan menyebabkan semacam jetlag yang lamanya sekitar satu jam.
Pada awal musim semi atau musim semi, jadwal tidur anak dapat terganggu. Sementara orang dewasa dapat dengan cepat beradaptasi dengan perubahan waktu. Sayangnya balita seringkali kurang toleran terhadapnya.
Namun, orangtua yang memiliki anak yang sering bangun lebih awal, akan memiliki sedikit keuntungan selama musim semi karena mereka terbiasa untuk waktu bangun pagi, dan anak juga mudah beradaptasi.
Secara umum, ketika jam bergerak maju satu jam, anak yang pergi tidur sebelumnya sekitar jam 7 atau 8 malam ketika hari sudah gelap, harus beralih ke waktu tidur jam 6 atau 7 malam ketika masih ada cahaya di luar.
Jika pergeseran waktu siang hari berakhir pada bulan November, jam di sebagian besar Amerika Serikat akan diputar mundur satu jam. Hal ini menemukan bahwa mundur satu jam seringkali kurang bermanfaat daripada maju selama satu jam.
Ini juga berarti waktu siang hari yang lebih sedikit untuk anak, dan anak harus tidur lebih awal. Si Kecil yang sebelumnya tidur jam 8 malam ketika hari sudah gelap, bangun jam 7 pagi. Setelah kembali normal harus tidur jam 7 malam dan bangun satu jam lebih awal.
Meskipun tidur lebih awal tidak terlalu menjadi masalah, anak balita akan memiliki waktu yang lebih sulit untuk beradaptasi untuk bangun lebih awal.
5. Cara untuk mengatasi perubahan pola tidur balita ketika Daylight Saving Time
Berikut adalah beberapa cara untuk bersiap menghadapi Daylight Saving Time dimulai:
Rencanakan untuk membuat perubahan anak menjadi lebih lancar
Langsung meminta si Kecil untuk bangun satu jam lebih cepat dari jadwal tidurnya tidak akan berjalan lancar, anak mungkin akan menjadi kurang tidur dan menjadi pemarah sepanjang hari.
Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengubahnya secara perlahan beberapa hari sebelumnya dengan membangunkan anak 30 menit lebih awal setiap hari di pagi hari dan menyuruhnya tidur 30 menit lebih awal di malam hari.
Jika Mama memiliki balita yang harus tidur di siang hari, lakukan penyesuaian 30 menit juga. Di DST pagi, bangunkan anak pada waktu bangun biasanya.
Katakanlah balita bangun secara normal pada jam 7 pagi waktu standar, sehingga bangunkan anak jam 7 pagi. Meskipun ini adalah jam 6 pagi menurut jam tubuhnya, Mama sudah mempersiapkannya untuk situasi DST hingga beberapa bulan kedepan.
Waspadai lampu
Ritme sirkadian tubuh diatur oleh melatonin, hormon yang diproduksi dalam tubuh saat mulai gelap untuk mendorongnya agar tidur. Daylight Saving Time dapat membuat ketidakseimbangan dalam hal ini dan membuat anak sulit untuk tidur atau bangun di waktu baru.
Untuk mengalihkan anak mama tidur lebih lancar, matikan semua alat elektronik 30 menit hingga satu jam sebelum waktu tidur, dan redupkan semua lampu di rumah. Melakukan ini akan membuat anak mengantuk dan meningkatkan kualitas tidur.
Saat membangunkan anak, mintalah anak melihat sinar matahari segera setelah mereka bangun di pagi hari. Jika memungkinkan, lakukan sarapan di halaman rumah atau ajak anak berjalan-jalan.
Jika cuaca suram dan suram, nyalakan semua lampu putih terang di rumah untuk mensimulasikan cahaya matahari.
Patuhi rutinitas
Rahasia sukses adaptasi dengan cepat terhadap waktu musim panas adalah dengan mengatur rutinitas yang dapat agar tubuh mengetahui waktu tidur dan bangun. Jalani setiap hari berdasarkan rutinitas, hindari melakukan kegiatan di luar jadwal apa pun selama masa transisi.
Agar meningkatkan rutinitas waktu tidur balita, sebelumnya bisa dilakukan dengan mandi air hangat, membaca buku di tempat tidur, bercerita dengan Mama, hal ini memberikan pesan kuat pada tubuhnya bahwa inilah waktunya untuk tidur.
Rutinitas pagi untuk menenangkan pikirannya adalah dengan berjalan-jalan bersama hewan peliharaan atau olahraga ringan di lingkungan sekitar.
Tidur dan tidur siang
Meskipun merasa lebih baik membiarkan anak tidur di pagi hari, itu tidak akan membantunya terbiasa dengan perubahan.
Tidur berarti membuat anak memiliki lebih banyak energi di malam hari, sehingga sulit untuk tidur di malam hari. Untuk anak yang lebih besar atau remaja yang merasa kurang tidur, sedikit tidur siang di sore hari dapat mengatasi masalah tersebut.
Bersabarlah dan lakukan perlahan
Setelah DST, lebih bersabarlah dengan anak mama jika ia melampiaskan emosi atau menjadi pemarah dan frustrasi. Perubahan ritme tubuh akan menyebabkan perubahan suasana hati. Meskipun orang dewasa mungkin dapat normal kembali dengan cukup cepat.
Balita membutuhkan waktu beberapa saat untuk memproses perubahan. Jika Mama memiliki lebih dari satu anak, Mama mungkin memperhatikan bahwa yang salah satunya mungkin membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk menyesuaikan diri.
Tetap sabar, dan dalam waktu sekitar satu minggu atau lebih, semuanya akan kembali normal!
Daylight Saving Time atau waktu musim panas bisa menjadi waktu yang sulit untuk mengatur jadwal tidur anak dan kembali normal. Kunci untuk melakukannya dengan benar adalah melakukan transisi secara bertahap dan melakukannya dengan kesabaran, karena anak mama mungkin akan membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk membiasakannya dibandingkan dengan orang dewasa.
Baca juga:
- Mengintip 8 Kebiasaan Tidur Anak di Berbagai Negara
- Sering Bikin Emosi, Ini 5 Alasan Kenapa Anak Balita Susah Diajak Tidur
- 5 Dampak Baik Jika Anak Tidur Lebih Awal di Malam Hari