Dongeng Anak: Putri Salju dan Tujuh Kurcaci
Mengajarkan anak untuk tidak iri dan selalu berbuat baik dengan sesama
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membacakan dongeng sebelum tidur memiliki berbagai manfaat, yaitu menambah wawasan anak, melatih imajinasi anak, menambah kosa kata berbahasa, mengembangkan hobi bacanya, dan membangun karakter positif anak yang diambil dari pesan dongeng. Selain itu juga dapat membuat anak menjadi lebih tenang dan tidur lebih mudah
Dongeng “Putri Salju dan Tujuh Kurcaci” memiliki banyak versi, Mama mungkin juga sudah tak asing dengan cerita yang satu ini. Sehingga Mama pun bisa membacakan kembali dongeng ini untuk si Kecil sebelum tidur.
Dongeng ini awalnya merupakan karya Grimm Bersaudara dan kemudian dikembangan ke berbagai macam versi. Lalu bagaimana Cerita Dongeng Putri Salju dan Tujuh Kurcaci selengkapnya?
Berikut Popmama.com telah merangkum kisahnya di bawah ini ya!
Cerita Dongeng Putri Salju dan Tujuh Kurcaci
Hiduplah seorang ratu yang sedang mengandung dan ingin memiliki putri yang cantik
Hiduplah seorang ratu yang sedang mengandung di dalam istana. Ia senang melihat pemandangan dari jendela istananya. Ia seringkali melihat banyak salju dan kicauan burung merdu sambil menjahit sebuah baju. Suatu hari ia berkata dalam hati tentang akan dilahirkannya.
“Aku ingin melahirkan putri yang cantik. Kulitnya putih seperti salju, bibirnya merah seperti delima, serta rambutnya hitam pekat dan panjang,” ujarnya dalam hati.
Tiba-tiba, ia tertusuk jarum sehingga darah menetes ke atas salju di luar jendela.
Beberapa hari kemudian, ia melahirkan anak perempuan yang cantik sesuai harapannya, yang diberi nama Putri Salju. Namun, sesaat setelah melahikan, Ratu meninggal.
Setelah Putri Salju beranjak dewasa, Raja tidak mau anaknya kesepian, hinggga ia memutuskan untuk menikah lagi. Namun, ibu tiri bersikap tidak baik pada Putri Salju, karena merasa kecantikan sang putri menyaingi dirinya.
Sang ibu tiri mulai memiliki rencana jahat pada Putri Salju. Ia menyuruh prajurit membawa Putri Salju jauh dari istana untuk mencelakainya diam-diam. Ia juga meminta hati Putri Salju sebagai buktinya.
Prajurit kemudian mengajak Putri Salju pergi jauh dari istana, ia membawanya jauh ke dalam hutan. Saat ingin membunuhnya, sang prajurit bimbang dan tidak bisa mencelakai Putri Salju. Ia pun membiarkan Putri Salju sendirian hidup di hutan.
Prajurit kembali ke istana membawa hati kerbau sebagai pengganti hati Putri Salju.
Ratu yang jahat senang karena mengira Putri Salju telah tiada dan tidak ada yang menyaingi kecantikannya. Ia pun bercermin dan memuji dirinya, “Sekarang, akulah yang paling cantik di negeri ini!”
Putri Salju pun kebingungan di dalam hutan, ia menyusuri setiap hutan hingga akhirnya melihat sebuah rumah mungil dari kejauhan. Putri Salju pun segera mendekati rumah itu.
Saat ia masuk ke dalam rumah itu, ia melihat tempat duduk dan tempat tidur yang masing-masing berjumlah tujuh, setiap perabotan pun juga berjumlah tujuh.
Karena rasa lelah dan lapar, ia menyantap makanan yang tersedia di meja makan. Setelah selesai makan, Putri Salju berbaring di kamar.
Ia tidak tahu bahwa rumah mungil itu dihuni oleh para kurcaci.
Setelah seharian bekerja di hutan, para kurcaci tersebut pulang ke rumah dengan senang. Mereka sangat lapar dan ingin segera makan. Saat membuka pintu rumah, semua kurcaci terkejut. Karena hanya sedikit makanan yang tersisa.
“Siapa yang telah memakan makanan kita?” tanya kurcaci.
Kurcaci yang lain melihat ke arah kamar, dan segera membuka pintu kamar. Tampaklah seorang putri cantik yang berbaring di kamar mereka.
“Sepertinya ia kelelahan, biarkan ia beristirahat di sini,” ujar kurcaci lainnya.
Tak lama kemudian, Putri Salju terbangun dan terkejut melihat para kurcaci mengelilinginya. Ia kemudian meminta maaf pada para kurcaci karena telah masuk ke rumah tanpa seizin mereka.
Ia pun menceritakan kejadian yang sebenarnya. Karena tak punya tujuan, Putri Salju meminta pada tujuh kurcaci agar diperbolehkan tinggal bersama mereka di rumah yang mungil.
Semua kurcaci pun menerima kehadirannya, tetapi Putri Salju harus memasak untuk tujuh kurcaci dan membereskan rumah.
Suatu hari, Ratu bercermin di cermin ajaibnya, ia pun bertanya, “Hai cermin ajaibku, siapa yang paling cantik di negeri ini?”
Cermin ajaib menjawab, “Putri Salju yang paling cantik.”
Ratu pun marah karena tahu Putri Salju masih hidup dan dibohongi prajuritnya sendiri, ia pun hendak berniat jahat lagi ke Putri Salju. Sang Ratu mencari keberadaan Putri Salju dan mengubah dirinya menjadi seorang nenek yang membawa keranjang apel.
Salah satu apel yang dibawanya telah diberi racun, ia pun kemudian menuju ke hutan untuk mencari Putri Salju.
Kemudian, ia bertemu dengan Putri Salju. Ratu yang menjadi sosok nenek, menawarkan apel yang dibawanya untuk ditukar dengan roti. Karena iba, Putri Salju pun bersedia menukarnya. Putri Salju menerima apel racun itu tanpa curiga.
Setelah memakan apel tersebut, ia pun tidak sadarkan diri. Setelah tujuh kurcaci pulang, mereka sedih melihat Putri Salju yang terbaring tak sadarkan diri.
Tujuh kurcaci itu mengira Putri Salju telah meninggal dunia, sehingga memutuskan untuk memasukkan Putri Salju ke dalam peti. Lalu, mereka letakkan di depan rumah dan menghiasnya dengan bunga.
Suatu hari, ada Pangeran berkuda yang menyusui hutan. Ia melihat peti berisi Putri Salju, dan mengira itu adalah putri yang selalu datang ke dalam mimpinya. Ia pun mencium sang putri dan keajaiban pun terjadi.
Putri Salju perlahan membuka matanya. Semua kurcaci sangat gembira melihat hal tersebut, kemudian pangeran meminta Putri Salju untuk menjadi permaisurinya. Putri Salju pun menerimanya, Mereka pun menikah dan hidup bahagia dengan Tujuh Kurcaci.
Karakter dalam Cerita Putri Salju:
Protagonis
- Putri Salju gadis yang cantik, baik hati, dan ceria.
- Tujuh Kurcaci yang baik hati dan murah hati yang menerima Putri Salju untuk tinggal bersama mereka. Mereka membantu Putri Salju melarikan diri dari ibu tirinya yang jahat dan menjaganya selama dia bersembunyi di hutan.
- Pangeran adalah karakter yang penyelamat. Dia jatuh cinta pada kecantikan dan kebaikan hati Putri Salju, dan dia menyelamatkannya dari kematian dengan ciuman cinta sejati.
Antagonis
- Ibu tiri putri salju adalah karakter jahat utama dalam cerita ini. Dia iri dengan kecantikan Putri Salju dan ingin menjadi wanita tercantik di negeri ini. Dia berusaha untuk menyingkirkan Putri Salju dengan berbagai cara jahat.
- Meskipun cermin ajaib tidak memiliki niat jahat sendiri, namun secara tidak langsung membantu ibu tiri dalam keinginannya untuk menyingkirkan Putri Salju.
Pesan Moral dalam Cerita Putri Salju:
- Meskipun Putri Salju mengalami banyak kesulitan, kebaikan hatinya dan kecantikannya yang sejati membuatnya disukai oleh semua orang.
- Ibu tiri yang jahat pada akhirnya mendapatkan balasannya atas perbuatannya.
- Meskipun Putri Salju berada dalam situasi yang sulit, dia tidak pernah kehilangan harapan dan pada akhirnya dia mendapatkan kebahagiaan.
Nah itulah Cerita Dongeng Putri Salju dan Tujuh Kurcaci yang bisa Mama bacakan pada anak sebelum tidur. Mama bisa menyampaikan pesan cerita ini agar anak tidak iri dengan orang lain dan selalu berbuat baik pada sesama. Bagaimana pun, kebaikan yang akan menang.
Baca juga:
- Dongeng Anak: Pinokio si Boneka Kayu
- Banyak Manfaat, Ini 5 Metode Mendongeng yang Bisa Mama Coba di Rumah
- Dongeng Anak: Si Kancil yang Cerdik dan Harimau!