Sering Terjadi pada Anak, Yuk Kenali Cacar Air!
Gejala yang paling umum dikenal yaitu timbulnya ruam merah berbintik-bintik di seluruh tubuh, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama mengalami cacar air? Pada umumnya, sebagian orang dewasa termasuk Mama sudah merasakan penyakit ini sewaktu kecil dulu.
Memang, kondisi ini lebih sering terjadi di masa kanak-kanak, namun tidak menutup kemungkinan cacar air ini terjadi di saat dewasa lho, Ma.
Nah, agar Mama tidak lupa bagaimana gejala penyakit cacar air dan segala yang berkaitan dengan penyakit ini. Berikut Popmama.comberikan informasi mengenai penyakit cacar air.
Apa itu Cacar Air?
Seperti yang telah disebutkan di atas, cacar air umumnya terjadi pada anak, terutama mereka yang berusia di bawah 10 tahun.
Cacar air biasa juga disebut chickenpox atau varisela. Penyakit ini menyebabkan anak Mama mengalami ruam merah juga bintik-bintik gatal yang berisi cairan.
Cacar air disebabkan oleh virus Varicella zoster. Oleh karena itu, penyakit ini akan menyebar dan menyerang dengan cepat dari seseorang yang terinfeksi.
Jadi, ketika sedang menjenguk seseorang yang terkena cacar air, cobalah untuk lebih berhati-hati ya, Ma! Apalagi jika mengajak si Kecil.
Faktanya, 90% orang dewasa kebal terhadap cacar air karena mereka pernah mengalaminya sebelumnya. Jadi, pastikan untuk menjaga anak Mama agar tidak ikut terinfeksi, ya!
Apa saja gejala cacar air?
1. Ruam merah juga bintik-bintik gatal yang berisi cairan
Dilansir dari nhsinform.scot, gejala cacar air yang paling umum dikenal adalah timbulnya ruam merah berbintik-bintik.
Bintik merah tersebut biasanya dapat Mama temukan di:
- belakang telinga
- muka
- dada dan perut
- lengan dan kaki
- atas kulit kepala
Namun, bintik-bintik itu bisa muncul di mana saja di tubuh, bahkan di dalam telinga dan mulut, di telapak tangan dan telapak kaki.
Meskipun awalnya berupa bintik-bintik merah kecil yang gatal, namun lama kelamaan akan timbul lepuh di bagian atas dan juga menjadi sangat gatal setelah sekitar 12-14 jam.
Kemudian, setelah 1—2 hari, cairan yang ada pada bintik yang melepuh itu akan mulai mengering dan mengeras. Kemudian, kulit yang mengeras tersebut akan mengelupas setelah 1—2 minggu.
2. Tidak enak badan
Sebelum ruam muncul, anak Mama mungkin memiliki beberapa gejala seperti flu ringan, termasuk:
- merasa sakit,
- nyeri otot yang menyakitkan,
- sakit kepala,
- demam hingga 38C (100,4F) atau lebih,
- dan kehilangan selera makan.
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Bagi kebanyakan anak, cacar air adalah penyakit ringan yang membaik dengan sendirinya. Misalnya dengan memberikan paracetamol untuk meredakan demam dan memberikan lotion atau gel pendingin untuk mengurangi rasa gatal. Namun, beberapa anak bisa menjadi lebih parah sehingga perlu ke dokter.
Segera bawa anak Mama ke dokter ketika mereka mengalami gejala, seperti:
- kulit di sekitar lepuh menjadi merah dan sakit,
- sakit di dada atau kesulitan bernapas,
- tanda-tanda dehidrasi,
- rasa kantuk,
- dan tangan dan kaki yang dingin.
Lalu, bagaimana mencegah penyakit cacar air?
Pemberian vaksin cacar air adalah cara terbaik untuk mencegah anak Mama terkena penyakit ini.
Para ahli dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan bahwa vaksin memberikan perlindungan dari virus untuk hampir 98% orang yang menerima kedua dosis yang direkomendasikan.
Di Indonesia, pemberian vaksin cacar air memang bukan merupakan vaksin wajib. Namun, Mama tetap bisa memberikan vaksin tambahan ini setelah anak berusia 12 bulan dan paling baik diberikan sebelum anak masuk sekolah dasar.
Nah, coba Mama ingat-ingat, sudahkah anak Mama diberikan vaksin cacar air? Kalau belum, yuk segera jadwalkan, Ma! Karena seperti sebuah pepatah, "lebih baik mencegah daripada mengobati".
Baca juga: 7 Fakta tentang Cacar Air pada Anak