Kenali Penyebab Alergi Pada Anak dan Cara Mengatasinya
Jangan anggap sepele alergi pada anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat asing yang dihirup, disuntikkan atau bahkan tersentuh. Alergi pada bayi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dikeluhkan.
Meski hal ini umum diderita oleh anak, namun menentukan apa penyebab alergi tersebut tidak mudah.
Lalu, faktor apa saja sih Ma yang mungkin menyebabkan alergi pada anak dan bagaimana penanganannya?
Berikut Popmama.com telah uraikan dalam penjelasan di bawah ini.
Penyebab Alergi pada Anak
Faktor genetik sering memainkan peran penting dalam terjadinya alergi pada anak. Jika kedua orang tua memiliki riwayat alergi, maka anak dapat berisiko mengalami alergi hingga 70%. Namun, ada pula faktor lain yang sering menjadi penyebab terjadinya alergi pada anak yaitu makanan dan lingkungan.
Beberapa makanan yang paling sering menyebabkan alergi antara lain kacang, susu telur, kerang, dan ikan. Sementara itu, alergi yang disebabkan oleh lingkungan, biasa terjadi saat anak menginjak usia 18 bulan. Pada usia tersebut, anak bisa menunjukkan alergi terhadap benda-benda yang ada di dalam maupun di luar ruangan, seperti serbuk sari, tungau, bulu hewan, jamur, dan sebagainya.
Ada juga penyebab lain alergi pada anak nih, Ma. Misalnya gigitan serangga yang bisa menyebabkan kulit membengkak, gatal, dan memerah. Serta obat-obatan dan bahan kimia tertentu, seperti detergen yang terdapat pada produk anak dan bahan kimia pada popok anak sekali pakai.
Gejala Alergi pada Anak
Jika menderita alergi akibat salah satu faktor di atas, anak biasanya akan menunjukkan beberapa gejala seperti berikut.
- Bengkak pada wajah, bibir, dan lidah.
- Muntah-muntah.
- Diare.
- Gatal-gatal atau kulit terdapat bilur-bilur menyerupai bekas luka.
- Batuk-batuk atau bersin-bersin.
- Kulit memerah atau ruam.
- Susah bernapas.
- Hilang kesadaran atau pingsan.
Cara Mengatasi Alergi pada Anak
Cara terbaik untuk Mama mengatasi alergi pada anak adalah dengan mengetahui penyebabnya. Dengan mengetahui penyebabnya, Mama dapat menghindarkan anak dari paparan zat pemicu alergi (alergen), sehingga reaksi alergi tidak muncul.
Jika makanan yang mungkin menjadi penyebabnya, maka tundalah memberi makanan yang berpotensi menyebabkan alergi kepada anak, terutama kacang-kacangan.
Pendapat dokter patut dijadikan acuan jika Mama ragu akan pemberian makanan yang bisa menyebabkan alergi.
Sementara itu, untuk menghindarkan anak dari alergi debu dan tungau bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan tempat tidur, ruangan, dan mainan anak.
Demikian juga dengan alergi yang disebabkan oleh jamur dan kecoak.
Pada dasarnya alergi pada anak tidak terjadi begitu saja, melainkan membutuhkan waktu.
Makin sering anak bersentuhan dengan alergen atau penyebab alergi, maka makin cepat dia akan memunculkan reaksi alergi. Hal ini terjadi karena tubuh memiliki ambang batas toleransi, yaitu batas tertinggi tubuh untuk menerima paparan.
Jika paparan dialami secara berlebihan, akan memicu reaksi dari sistem pertahanan tubuh dan terjadilah alergi.
Maka jangan heran jika anak awalnya tidak alergi terhadap serbuk sari atau bulu kucing, namun beberapa waktu kemudian anak mengalami reaksi alergi setelah terpapar beberapa kali.
Ada jeda waktu tertentu yang dibutuhkan oleh alergen untuk membuat kekebalan tubuh bereaksi terhadapnya.
Jika sampai terjadi alergi pada anak, maka obat-obatan yang biasa dapat Mama pakai adalah obat antihistamin dan kortikosteroid.
Tentunya pemakaian obat-obatan tersebut harus di bawah pengawasan dokter atau dokter spesialis anak ya, Ma.
Itulah beberapa hal penting mengenai penyebab dan cara mengatasi alergi pada anak. Semoga bermanfaat ya, Ma.
Baca Juga:
- 5 Cara Deteksi Alergi Anak Sejak Dini, Mama Wajib Tahu
- Ini Ma, 5 Jenis Tes Alergi Anak yang Perlu Dipahami!
- Penyebab Alergi Protein Hewani pada Anak Usia 1 Tahun