7 Hal yang Harus Diperhatikan Terlebih Dahulu Sebelum Mengadopsi Anak
Lakukan pertimbangan dengan sebaik mungkin ya, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah menjadi hal yang alami untuk perempuan seperti ktia mendambakan masa depan dengan seorang anak yang akan memanggil kita “Mama”.
Tentu, masing-masing dari kita memiliki naluri tersebut yang tidak bisa disembunyikan.
Akan tetapi, anggapan umum dalam kehidupan sosial masih mengacu pada bagaimana seorang perempuan disebut “Mama” saat memiliki anak yang lahir dari kandungannya sendiri.
Padahal, kita menjadi Mama saat hatinya secara tulus bertemu dengan sosok mungil yang ingin dijaga.
Hal tersebut dapat terjadi ketika Mama memutuskan untuk mengadopsi anak seperti yang juga dilakukan oleh beberapa Mama selebritis layaknya Angelina Jolie.
Namun, ingat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengadopsi anak.
Intip di bawah ini ya, Ma!
1. Tujuan Mama mengadopsi anak
Berbicara mengenai opsi mengadopsi anak, Mama ditekankan untuk memahami bahwa hal ini merupakan hal yang sangat serius di mana ini bukan merupakan hal yang fokus pada kehidupan Mama saja, tetapi secara khusus kehidupan seorang anak kecil mungil yang berharga.
Itu kenapa, Mama tidak dapat memutuskan dan menjalani opsi mengadopsi anak begitu saja.
Harus ada pemikiran yang matang dalam melakukannya sebagai wujud dari keseriusan Mama untuk mengadopsi anak yang akan menjadi anak mama.
Coba tanyakan pada diri Mama sendiri, “Kenapa Mama ingin mengadopsi anak?”, “Apakah Mama memang melakukannya karena naluri seorang Mama atau ada motif lainnya yang hanya bersifat rasa kasihan dan semacamnya?”
Sebaiknya, keputusan mengadopsi anak ditujukan karena Mama melakukannya berdasakran naluri seorang Mama yang ingin menjalani tugas dan tanggung jawab untuk membesarkan seorang anak kecil tercinta.
2. Komitmen di dalam hati Mama
Di atas segalanya, Mama harus memahami betul bahwa mengadopsi anak memiliki kesamaan ketika Mama melahirkan seorang anak dari dalam kandungan, di mana kehidupan ke depannya akan fokus pada kehidupan Si Kecil.
Benar sekali! Semua aktivitas Mama akan disertai dengan pertimbangan yang melirik pada proses tumbuh kemabng si Kecil.
Hati Mama pun diharapkan akan terus menyorot eksistensi si Kecil sebagai sosok yang diutamakan di atas segalanya.
Itu kenapa, Mama sangat membutuhkan komitmen yang penuh dalam menjalani kehidupan baru bersama anak yang akan Mama adopsi sebagai anak mama.
Hal ini merupakan hal penting yang harus diperhatikan terlebih dahulu sebelum mengadopsi anak.
3. Kemampuan dalam mengasuh anak
Mama mungkin yakin pada diri Mama sendiri bahwa Mama memiliki tujuan yang baik dan komitmen yang penuh untuk mengadopsi anak.
Bisa dibilang, Mama telah memenuhi syarat penting yang telah kami jelaskan di atas.
Namun, ada hal lainnya yang penting untuk diperhatikan yaitu, kemampuan Mama dalam mengasuh anak.
Mama ditegaskan untuk menilai sendiri diri Mama, “apakah Mama dapat membesarkan si Kecil dengan kasih sayang dan pola asuh yang sesuai?”
Mama dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan melihat kebiasaan Mama sehari-hari.
Kemudian, cocokkan dengan kebutuhan-kebutuhan mengasuh anak yang diperlukan, seperti memasak, menjadi panutan yang positif, membangun karakter si Kecil yang baik dan lainnya.
4. Keadaan keluarga
Sebagaimana yang kita ketahui, mengadopsi anak bukan hanya memberi sosok baru dalam kehidupan Mama seorang.
Sebaliknya, Mama turut menambah anggota baru ke dalam susunan keluarga Mama.
Untuk itu, Mama sangat diharapkan untuk turut memerhatikan keadaan keluarga Mama dalam menyikapi keputusan untuk mengadopsi anak.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengomunikasikan rencana Mama kepada Papa dan para anggota keluarga lainnya.
Tentu, apabila Mama sudah memiliki anak kandung, Mama harus memberi tahu rencana Mama untuk mengadopsi anak kepada si Kecil dengan catatan untuk mengetahui pandangannya serta memprediksi bagaimana si Kecil akan bersikap kepada anggota keluarga baru.
Pastikan Mama mendapatkan respon yang positif sehingga Mama dapat menghadirkan keadaan keluarga yang baik untuk anak yang hendak Mama adopsi nantinya.
5. Pandangan lingkungan sekitar
Faktor lingkungan memang merupakan hal yang tidak boleh dinaggap sebelum mata karena faktor ini tetap memberi andil pada proses tumbuh kembang seorang anak kecil, mengacu pada keadaan psikologi dan mental.
Karena itu, sebelum memutuskan secara pasti mengenai adopsi anak, Mama disarankan untuk melakukan observasi mengenai pandangan orang-orang di lingkungan Mama.
Baik teman maupun kenalan semata, pastikan “apakah mereka memandang positif mengenai adopsi anak?”
Pasalnya, pandangan mereka turut menentukan bagaimana mereka akan memberi sikap kepada anak yang hendak Mama adopsi.
Apabila respon mereka negatif, mereka tentu akan secara otomatis menyebut istilah “anak adopsi” yang menyerang keadaan psikologi anak.
Karena itu, pandangan lingkungan sekitar turut menjadi hal yang patut diperhatikan.
6. Kemampuan secara ekonomi
Sama seperti yang dilakukan oleh para orangtua, Mama tentu diwajibkan untuk memiliki perencanaan yang matang dalam mengasuh serta membesarkan anak.
Secara khusus, Mama sebaiknya memiliki kemampuan secara ekonomi yang mendukung proses tumbuh kembangnya.
Pasalnya, dalam proses tersebut, Mama akan memiliki kewajiban ganda untuk memenuhi segala kebutuhan yang membantu proses tersebut berjalan lancar.
Mulai dari makanan dan minuman, pakaian hingga pendidikan dan hal-hal terkait lain semacamnya.
Maka dari itu, kami menyarankan bahwa Mama memerhatikan terlebih dahulu mengenai kondisi financial yang Mama miliki saat ini.
Buatlah perencanaan ekonomi yang dapat menunjang kehidupan Mama, keluarga dan anak yang akan diadosip terlebih dahulu.
7. Bagaimana Mama menjelaskan posisi anak
Terakhir, Mama tentu harus memikirkan cara yang tepat dalam mengomunikasikan fakta bahwa anak yang Mama adopsi bukanlah anak kandung.
Hal ini sebaiknya Mama perhatikan dan pikirkan sebelum melakukan proses adopsi.
Apabila anak yang diadopsi sudah berusia besar, Mama dapat memikirkan cara yang tepat untuk membuatnya paham dan percaya bahwa betapapun si Anak bukan merupakan anak kandung, tetapi Mama secara tulus memandangnya sebagia anak sendiri.
Berbeda dengan anak yang berusia kecil atau bayi, Mama disarankan untuk menentukan waktu yang tepat untuk membeberkan fakta bahwa dirinya bukanlah anak kandung Mama.
Hal ini dapat dilakukan sebagai perencanaan masa depan yang patut diketahuinya.
Sekarang, Mama sudah mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu sebelum menagadopsi anak.
Yuk, sempatkan waktu yang panjang untuk memikirkan hal-hal tersebut untuk Mama bisa membuat keputusan yang bijak.