Bukan Meledek, Menirukan Gaya dan Suara Anak Juga Punya Manfaat!
Dalam penelitian terbaru, menirukan gaya dan suara si Kecil bisa menstimulasi perkembangannya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak adalah peniru ulung, yang mana ia akan menirukan apa yang orang dewasa di sekitarnya lakukan maupun ucapkan.
Namun, bagaimana jika orang dewasa yang justru menirukan apa yang anak lakukan dan ucapkan? Terdengar seperti sedang meledek anak, bukan?
Tenang, Ma. Nyatanya dalam penelitian terbaru, menirukan gaya dan suara si Kecil justru bisa membantu mereka mengeskplorasi lebih banyak untuk tumbuh kembang yang optimal.
Lantas, apa manfaat menirukan gaya dan suara anak? Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com rangkumkan informasinya.
1. Membantu anak untuk bereksplorasi
Dalam sebuah penelitian oleh Essler, S., Becher, T., Pletti, C., Gniewosz, B., & Paulus, M. (2023), dengan judul "Longitudinal evidence that infants develop their imitation abilities by being imitated", ditemukan bahwa ketika orang dewasa sekitarnya menirukan perilaku si Kecil, ini akan mengembangkan eksplorasinya.
Maksudnya, orangtua yang menirukan gaya dan suara yang anak lakukan, ini bisa membantu anak menyadari bahwa ia sedang diperhatikan dan didengar.
Nah dengan begitu, anak pun akan eksplor lebih banyak gerakan maupun suara, yang mana pada akhirnya akan membantu anak berpikir lebih kreatif.
2. Bisa dilakukan sejak bayi, bukan sekadar lucu-lucuan
Sering kali kita sebagai orangtua berpikir bahwa menirukan gaya dan suara anak menjadi hal yang menggemaskan. Bukan begitu, Ma, Pa?
Bukan lagi sekadar lucu-lucuan atau meledek anak, nyatanya penelitian terbaru membuktikan bahwa menirukan perilaku anak ini justru bisa membantu mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Kegiatan ini sendiri bisa orangtua lakukan sejak anak berusia 6 bulan ke atas, yang pada akhirnya akan membantu si Kecil dalam meningkatkan pengembangkan keterampilan anak.
Jadi, nggak hanya untuk menghibur saja, kegiatan meniru perilaku anak ternyata juga bisa berdampak pada kecerdasan kognitif dan kreativitas mereka di kemudian hari.
Mama dan Papa sudah pernah coba belum, nih?
3. Kegiatan seru lain untuk melatih kemampuan kognitif dan kreatif
Selain menirukan gaya dan suara anak, orangtua juga bisa melakukan berbagai kegiatan seru lainnya untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif dan kreativitas anak, khususnya di usia balita.
Nah, beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di antaranya:
Bermain
Dunia anak adalah penuh dengan kegiatan bermain. Bukan sekadar menghibur, melalui bermain juga anak bisa menganalisis situasi atau benda dan menemukan cara baru untuk menatanya.
Bermain puzzle
Kalau mainan satu ini sudah tak asing ya, Ma, dalam membantu perkembangan si Kecil. Bermain puzzle memang menjadi satu cara efektif yang bisa meningkatkan kemampuan berpikir mereka.
Membaca buku
Meski si Kecil belum bisa membaca, tapi membiasakan untuk membaca buku sejak kecil justru bisa membantunya dalam mengembangkan keterampilan berpikir, melatih penalaran, dan pemecahan masalah.
Bermain dengan balok
Selain puzzle, permainan menyusun balok juga masih jadi pilihan para orangtua untuk menstimulasi perkembangan anaknya. Nah, mainan satu ini juga bisa memicu stimulus kreativitas anak, sehingga mereka akan membuat desain yang diinginkan sesuai imajinasinya.
Bermain di luar ruangan
Tak selalu di dalam rumah, Mama bisa mencoba permainan di luar ruangan seperti bermain bak pasir maupun membanun menara. Selain melatih kemampuan kognitif dan kreativitas, kegiatan ini juga melatih fisik anak, lho.
Itu dia informasi terkait manfaat menirukan gaya dan suara anak, serta kegiatan seru lain yang bisa membantu perkembangan anak lebih optimal.
Semoga informasi di atas bermanfaat dan bisa Mama coba untuk si Kecil di rumah, ya.
Baca juga:
- Dampak Bermain Tanah pada Anak, Bisa Menjadi Obat Anti Depresan!
- Ketahui 8 Parameter Utama Perkembangan Kognitif Anak
- Perkembangan Kognitif Anak yang Penting untuk Mama Pahami