6 Cara Mengajarkan Rasa Empati pada Anak Sejak Dini
Ajarkan sejak dini agar terbiasa jika dewasa nanti
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain pendidikan formal di sekolah, sebagai orangtua kita juga perlu mendidik anak untuk bersikap empati pada orang disekitarnya. Sebab menanamkan jiwa empati sejak dini pada anak merupakan hal penting yang harus dilakukan, Ma.
Meski pada umumnya anak usia 5 tahun ke atas sudah bisa dilatih untuk berempati kepada orang di sekitarnya, namun tak ada salahnya mengajarkan hal ini pada si Kecil yang usianya masih di bawah 5 tahun.
Namun sayangnya, masih banyak orangtua yang merasa kesulitan mengajarkan konsep empati pada buah hati mereka. Apa Mama mengalami hal yang sama?
Jika iya, berikut Popmama.com telah menyiapkan beberapa cara mengajarkan anak bisa berempati pada orang-orang di sekitarnya sejak kecil melalui aktivitas sehari-hari. Yuk, disimak!
1. Libatkan anak dalam kegiatan amal yang sifatnya sukarela
Untuk menanamkan empati pada anak, Mama bisa mengenalkan sekaligus melibatkan si Kecil dalam kegiatan amal yang sifatnya sukarela.
Misalnya dengan mengajak si Kecil untuk membantu memilih pakaian yang masih layak untuk disumbangkan, mengajak anak menyumbangkan mainannya yang sudah tak terpakai, serta membantu menyiapkan makanan untuk disumbangkan kepada yang berhak membutuhkan.
Mama juga bisa membawanya untuk terjun langsung ke lokasi. Ini bisa membuat si Kecil bersosialisasi dengan orang lain secara langsung.
Tak hanya itu, si Kecil juga bisa merasakan kebahagiaan orang lain karena bantuan yang ia berikan.
2. Melatih anak untuk memosisikan diri sebagai orang lain
Hal penting selanjutnya yang perlu diperhatikan orangtua adalah mengajarkan anak untuk memosisikan diri mereka sebagai orang lain. Dengan begitu anak bisa merasakan apa yang orang lain rasakan, serta memiliki rasa empati terhadap orang tersebut.
Misalnya, saat si Kecil bertengkar dengan kakaknya karena ia mengambil mainan kakaknya.
Mama bisa menanyakan bagaimana perasaannya saat ia diperlakukan seperti itu oleh sang kakak. Dari sini, ia akan berpikir ulang dan menyadari apa akibat dari perbuatannya terhadap orang lain.
3. Ajari untuk mengenali dan mengontrol emosinya
Mengenali serta mengontrol emosi merupakan salah satu cara dasar untuk memperkenalkan konsep empati terhadap orang lain. Hal ini akan membantu si Kecil untuk memahami perasaan yang dirasakan oleh orang lain.
Mama bisa mengajarkan hal ini dengan cara menyenangkan, seperti memberikan stiker dengan ekspresi wajah senang, sedih, serta marah. Minta anak untuk menunjukkan stiker yang paling menggambarkan perasaan mereka saat itu.
Setelah anak memberitahu perasaannya, Mama juga bisa memintanya untuk memberitahu alasan dibalik perasaannya tersebut.
Cara ini bisa membuat si Kecil mengerti rasanya dipedulikan dan wujud dari sikap peduli itu sendiri.
4. Mengajarkan sikap ramah dan sopan kepada orang lain
Sikap ramah dan sopan santun juga tak lepas dari konsep empati lho, Ma. Jadi Mama bisa mengajarkan si Kecil tiga hal dasar yang perlu diucapkan kepada orang lain sesuai dengan situasi yang terjadi.
Tiga hal dasar namun sangat bermakna itu adalah kata maaf, tolong, dan terima kasih.
Ketiga hal dasar ini bahkan akan berpengaruh sampai ia dewasa nanti, Ma. Ini akan menunjukkan bahwa seseorang berempati sekaligus menghargai lawan bicaranya.
Mama bisa memberikan pemahaman untuk meminta maaf ketika mereka salah. Gunakan kata 'tolong' ketika butuh bantuan dan ucapkan terima kasih ketika orang lain menolong atau membantunya.
5. Membiasakan berikan pujian saat anak bertindak baik dan menegur ketika salah
Ketika Mama berhasil mengajarkan konsep empati padanya, Mama bisa memberikan pujian dan mengatakan betapa bangganya Mama dan Papa terhadap dirinya.
Anak yang mendapat pujian seperti itu akan merasa lebih dihargai dan yakin dengan apa yang mereka lakukan terhadap orang lain.
Namun sebaliknya, jika si Kecil berbuat salah, Mama boleh menegurnya dan memberikan penjelasan apa yang harusnya dilakukan. Jangan membiasakan diri untuk memaklumi hanya karena mereka masih anak-anak ya, Ma.
Jika dibiasakan, anak akan terus melakukan kesalahan tersebut sampai dewasa nanti. Tegurlah dengan bahasa yang lembut sehingga anak memahami bahwa dirinya salah. Dengan begitu, ini bisa menjadi contoh baik bagi mereka kelak nanti.
6. Jadilah contoh yang baik bagi anak-anak Mama
Meski usianya masih terlalu kecil, anak sudah dapat menirukan sikap dari orang disekitarnya, pun sikap orangtuanya sendiri.
Oleh karena itu, sebagai orangtua kita perlu menjadi contoh baik bagi anak-anak. Misalnya saja seperti membantu anggota keluarga lain yang sedang mengalami kesulitan, serta meminta maaf ketika berbuat salah pada si Kecil.
Hal-hal sederhana seperti itu bisa menjadi contoh baik yang akan ditiru oleh anak kelak nanti, Ma. Jadi, usahakan untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar perasaan kasih sayang dan pengertian yang ditunjukkan, bisa tersampaikan dengan baik olehnya.
Itu dia beberapa tips menumbuhkan jiwa empati anak sejak dini. Tetap semangat, sabar, dan konsisten dalam mengajarkan konsep empati padanya ya, Ma.
Baca juga:
- 7 Cara Mengajarkan Empati pada Anak di Masa Pandemi Covid-19
- Perkembangan Sosial Anak Usia 4 Tahun: Belajar Berempati
- Stop Bullying dengan Menanamkan Rasa Empati pada Anak