5 Cara Membuat Anak Balita Patuh pada Nasihat Orangtua
Lakukan secara perlahan dengan bahasa yang dimengerti anak ya, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, tentu kita menginginkan yang terbaik untuk anak. Salah satunya menginginkan anak yang mau mendengarkan dan mematuhi nasihat yang diberikan.
Kemampuan mendengarkan dan menghargai anak-anak menjadi hal terpenting dalam membangun anak yang mematuhi setiap perkataan orangtuanya. Untuk itu, dibutuhkan latihan sejak anak usia dini, Ma.
Sebab, dua kemampuan tersebut tak semerta muncul begitu saja dalam diri anak.
Sebagai orangtua, kita perlu mendidik dan melatih anak menggunakan kemampuan tersebut agar kelak dapat menjadi pribadi yang mau mendengarkan dan mematuhi setiap perkataan orangtua.
Lantas, bagaimana cara agar anak dapat mematuhi nasihat orangtua sejak usia dini? Berikut ini Popmama.com sudah merangkum jawabannya untuk Mama. Disimak yuk, Ma!
1. Tidak membentak anak
Dilansir dalam Parents, Mary Rourke, Ph.D. dari Widener University’s Institute for Graduate Clinical Psychology menyebutkan bahwa anak usia 7-8 tahun mulai menyadari bahwa mereka memiliki kendali atas diri mereka sendiri, termasuk memilih untuk mendengarkan atau tidak.
Anak usia ini juga akan lebih tertarik pada dunia di luar lingkungan keluarga, misalnya di sekolah atau lingkungan teman sebayanya. Anak akan lebih menikmati bersama teman mereka dan tak mau mendengarkan perkataan Mama atau Papa.
Hal ini wajar terjadi, Ma. Langkah yang bisa Mama lakukan adalah tetap tenang dan tidak berteriak atau membentak anak saat memberi perintah atau nasihat.
Untuk membuat suasana yang tenang, ajak anak duduk bersama sambil menonton atau menikmati camilan kesukaannya. Setelah dirasa suasana cukup tenang, barulah Mama bisa memberitahu anak.
Misalnya, "Tadi kenapa pas lagi main, Mama panggil buat makan nggak mau? Padahal kalau habis makan, nanti energinya terisi lagi buat lanjut main sama teman-teman lho."
2. Memberikan batasan gadget
Anak generasi milenial memang identik dengan penggunaan gadget setiap harinya. Inilah yang menjadi pemicu anak sulit mendengarkan perkataan orangtua.
Untuk itu, Mama dan Papa bisa memberikan batasan penggunaan gadget pada si Kecil setiap harinya. Sebelum memulai pada anak, Mama dan Papa harus lebih dulu menjadi contoh baik padanya.
Misalnya, ketika sedang berbicara pada anak, usahakan tidak ada gadget ya, Ma. Sebab anak akan mencontoh apa yang ia lihat dari orangtua.
Mama juga bisa memulai interaksi dengan anak seperti, "Mama aja udahan lho main gadget-nya. Kalau kamu main gadget terus, waktu main atau ngobrol sama Mamanya kapan dong?"
3. Mendengarkan apa mau anak
dr. Gail Saltz, seorang psikoanalis menyebutkan bahwa cara terpenting untuk berbicara dengan anak adalah dengan mendengarkan apa kemauannya.
Saat si Kecil merasa Mama mendengarkannya, maka ia pun akan merasa lebih dihargai dan lebih dipercaya. Jadi, saat Mama meminta kepadanya pun ia akan lebih tertarik pada apa yang Mama perintah atau katakan.
Sama dengan dr. Gail Saltz, profesor psikologi di University of Evansville, Mark Kopta, Ph.D menyebutkan hal serupa. Singkatnya, saat Mama dihadapkan masalah yang melibatkan si Kecil, langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan mendengarkan apa yang menjadi penyebab mereka melakukan hal itu.
Misalnya saat Mama memberikan sayur pada si Kecil dan ia tak mau mengonsumsinya karena rasanya tak enak. Maka Mama bisa mencoba bernegosiasi pada anak, "Kamu sukanya sayur apa? Kalau dibuatkan sayur kesukaanmu, janji mau dimakan ya sayurnya?"
4. Menjadi contoh baik bagi anak
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, anak adalah peniru dari orangtua mereka. Untuk itu, jika menginginkan anak yang mau mendengarkan perkataan dan nasihat Mama, coba mulailah dari diri Mama sendiri.
Misalnya ketika anak melihat Mama melewatkan jam makan karena sibuk bekerja, maka anak pun akan melakukan hal serupa dengan alasan sibuk bermain dengan temannya.
Mama bisa memulai menjadi contoh yang baik dengan menerapkan jadwal bersama anak. Buatlah jadwal yang tepat untuk mereka makan, bermain, dan juga tidur. Dengan begitu, anak pun akan menjadi pribadi yang mau mematuhi aturan yang telah ditetapkan bersama.
5. Sabar dan berikan anak waktu
Ketika cara-cara di atas sudah Mama lakukan, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah sabar dan membiarkan anak berubah seiring berjalannya waktu.
Mendidik anak menjadi pribadi yang baik memang bukan hal yang mudah dan tidak instan. Dibutuhkan komunikasi yang baik antara anak dan orangtua dalam menjalaninnya.
Sebaiknya berikan anak waktu untuk berkembang, terlebih di usia balita yang masih dalam masa perkembangan. Saat anak menunjukkan perubahan baik, jangan segan memberikan pujian ya, Ma.
Dengan begitu, anak akan merasa lebih dihargai dan lebih percaya diri. Saat anak merasa demikian, anak pun akan lebih mudah mendengarkan perkataan Mama dan Papa.
Itulah beberapa cara membuat anak mau menuruti nasihat orangtua. Meski masih kecil, anak juga bisa diajak komunikasi dengan baik lho, Ma. Tetap semangat dalam mendidik si Kecil agar menjadi pribadi yang lebih baik ya, Ma, Pa!
Baca juga:
- Cerita ke Anak, Ini Cara Komunikasi Jerapah si Hewan yang Pendiam
- 7 Cara Mengatasi Anak yang Tidak Mau Mengaji, Komunikasikan Yuk Ma
- Agar Dekat dengan Anak, Hindari Kesalahan Komunikasi Ini