TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cara Mengatasi Anak Tantrum Usia 2 Tahun yang Bisa Mama Coba, Ampuh!

Biar si Kecil nggak rewel lagi, ini cara mengatasi anak tantrum usia 2 tahun

lovevery.com

Cara mengatasi anak tantrum usia 2 tahun sering kali bikin orangtua merasa bingung, karena tidak semua anak usia ini bisa mengatakan secara langsung apa yang mereka inginkan dengan jelas.

Perlu diketahui bahwa di usia ini, anak mama sedang memasuki fase belajar mengekspresikan emosi mereka dan sering kali belum memiliki keterampilan komunikasi yang cukup untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata.

Akibatnya, anak pun menjadi kebingungan sendiri dengan emosinya dan membuatnya berubah menjadi ledakan emosi yang kita sebut tantrum. 

Tapi penting untuk dipahami bahwa tantrum itu hal yang normal ya, Ma. Bukan berarti tanda perilaku buruk atau kegagalan pengasuhan.

Biar nggak salah penanganan, ini dia cara mengatasi anak tantrum usia 2 tahun yang sudahPopmama.com rangkumkan. Yuk, coba terapkan pada si Kecil.

1. Usahakan untuk tetap tenang

Freepik

Melihat si Kecil mulai tantrum, apalagi saat di tempat umum, tentu bisa membuat para orangtua merasa panik dan khawatir. Apalagi jika banyak orang sekitar yang mulai memerhatikan. Bukan begitu, Ma?

Meski demikian, usahakan untuk tetap tenang ya, Ma. Dengan sikap orangtua yang lebih tenang, tantrum pada anak pun jadi lebih mudah diatasi.

Alih-alih panik atau ikut terbawa emosi karena kesal, cobalah untuk tenang agar Mama juga bisa menenangkan emosi si Kecil. Dengan emosi yang mulai tenang, anak pun bisa diajak berdiskusi mengenai perasaan yang sedang dirasakan.

2. Cari tahu penyebabnya

Freepik/sodawhiskey

Untuk menenangkan si Kecil, cara mengatasi anak tantrum usia 2 tahun juga perlu mengetahui penyebabnya terlebih dahulu, Ma.

Biasanya, anak menjadi tantrum ketika apa yang mereka inginkan tidak dipenuhi oleh orangtuanya, atau ada perasaan yang sulit mereka ungkapkan karena keterbatasan bicaranya.

Jadi, setelah anak tidak lagi berteriak-teriak atau tangisannya mereda, Mama bisa mengajaknya ke tempat yang lebih sepi dan tenang. Ada beberapa kemungkinan anak tantrum selain keinginannya tidak dituruti, bisa jadi karena mereka lapar atau mengantuk setelah bepergian jauh.

Kalau penyebabnya sudah diketahui, maka akan lebih mudah Mama menangani si Kecil untuk segera tenang dari tantrum yang dialami. Jadi, coba ajak anak mama berdiskusi terlebih dahulu yuk!

3. Beri makanan atau mainan sebagai pengalihan

Freepik/pressfoto

Tak sedikit anak usia balita yang menangis atau berteriak di tempat umum ketika apa yang mereka inginkan tak dipenuhi oleh orangtuanya. Mulai dari meminta mainan baru, hingga bermain di tempat umum.

Jika si Kecil tantrum karena hal-hal seperti ini, maka sebaiknya jangan langsung mengabulkan kemaunnya jika memang tidak terlalu mendesak ya, Ma.

Meskipun ampuh membuatnya diam, ini justru bisa jadi bumerang bagi para orangtua karena anak menganggapnya sebagai senjata utama untuk mereka gunakan dilain kesempatan.

Alih-alih menuruti kemauannya, Mama bisa mengalihkan perhatian si Kecil dengan memberi makanan atau mainan kesukaannya untuk menenangkan anak agar tidak rewel lagi.

4. Jangan memukul!

Pexels/Gustavo Fring

Anak yang tantrum memang sering kali membuat orangtua hilang kesabaran. Memarahi anak sering kali jadi pilihan tanpa sengaja yang orangtua lakukan untuk membuat anaknya diam.

Tapi, sebenarnya cara mengatasi anak tantrum usia 2 tahun dengan memarahinya justru tidak baik untuk perkembangan mereka. Apalagi jika ditambahkan dengan memukul atau mencubitnya, duh hindari hal ini ya, Ma!

Sebagai gantinya, Mama bisa menenangkan anak dengan memeluk atau menciumnya agar emosi mereka lebih mereda. Cara ini justru lebih efektif karena anak juga merasa aman karena orangtuanya peduli dan mencintainya.

Inti dari cara mengatasi anak tantrum usia 2 tahun ini adalah dengan membuat anak merasa nyaman terlebih dahulu, agar suasana hatinya kembali tenang dan senang.

Perlu Mama ingat juga bahwa anak yang tantrum di usia balita ini memiliki keterbatasan dalam menyampaikan keinginan atau mengekspresikan emosi yang ia rasakan. Jadi, cobalah untuk tetap tenang dan cari tahu penyebabnya.

Dengan cara-cara di atas, diharapkan si Kecil bisa lebih cepat tenang dan merasa nyaman untuk mengungkapkan perasaannya. Jika Mama memiliki cara lain yang ampuh diterapkan pada si Kecil yuk sharing di kolom komentar, Ma.

Baca juga:

The Latest