7 Dongeng Hewan Sebelum Tidur, Banyak Pesan Moral di Dalamnya
Inilah kumpulan dongeng hewan sebelum tidur yang bisa Mama bacakan pada si Kecil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membaca cerita dongeng tak hanya membawa banyak manfaat untuk perkembangan si Kecil, tetapi juga dapat menjadi cara untuk mendekatkan diri antara orangtua dengan anaknya.
Nah, momen bonding dengan si Kecil ini bisa Mama manfaatkan dengan membacakan cerita fabel kepadanya, Ma.
Dongeng fabel sendiri adalah suatu kumpulan cerita fiksi atau khayalan berbentuk narasi yang mengisahkan kehidupan para binatang dengan perilaku menyerupai manusia. Tak hanya itu, lewat dongeng fabel juga biasanya selalu ada pesan moral yang diselipkan untuk dibagikan kepada para pembaca.
Untuk itu, kali ini Popmama.com akan merangkumkan rekomendasi 7 dongeng hewan sebelum tidur yang bisa Mama bacakan pada si Kecil, baik untuk tidur siang maupun tidur di malam hari.
1. Kancil dan Burung Merak
Dari 7 dongeng hewan sebelum tidur yang bisa Mama bacakan pada si Kecil, dongeng pertama adalah cerita dari dua hewan yakni 'Kancil dan Burung Merak'.
Dikisahkan di dalam hutan, hiduplah seekor kancil yang cerdik dan seorang burung merak yang cantik. Kancil sangat pandai berlari dan selalu bangga dengan kecepatannya itu sampai kerap menyombongkan apa yang ia miliki tersebut.
Tak hanya kancil, burung merak juga memiliki sesuatu yang selalu ia banggakan, yakni bulu-bulunya. Bukan tanpa alasan, burung merak memang memiliki bulu yang berkilauan dan seringkali mendendangkan lagu indah yang semakin memberikan keindahan pada dirinya.
Suatu hari, kancil dan burung merak bertengkar. Kancil merasa bahwa kecepatannya adalah yang terbaik, sementara burung merak merasa bahwa kecantikannya adalah yang terbaik. Keduanya terus berdebat tak mau kalah, karena merasa masing-masing dari mereka sangat istimewa.
Melihat perdebatan kedua hewan hutan di sana, seekor burung hantu yang bijak pun datang untuk menjadi penengah. Burung hantu itu mengusulkan sebuah ujian dan mengatakan bahwa mereka harus mengambil putaran di hutan untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemenang.
Kancil setuju dan percaya bahwa dirinya akan menang dengan mudah karena kecepatannya. Namun, saat lomba dimulai, burung merak segera terbang dengan indah dan dengan cepat menjelajahi hutan yang lebat. Kancil berlari secepat yang ia bisa, tetapi burung merak sudah berada di garis finish.
Burung merak menang di depan garis finish lebih dulu dengan raut wajah penuh kegembiraan. Kancil yang tahu bahwa ia telah kalah, merasa malu dan menyesal telah sombong. Ia belajar bahwa kecantikan dan kecepatan sejatinya masing-masing memang memiliki keistimewaan sendiri dan harus dihargai.
Dari cerita 'Kancil dan Burung Merak' di atas, pesan moral yang bisa diajarkan pada anak adalah harus menghargai dan menghormati kualitas unik yang dimiliki oleh orang lain. Semua makhluk memiliki kelebihan dan kelemahan mereka masing-masing, dan kita harus memahami dan menghormati perbedaan ini.
Kedua hewan ini mengajarkan kita untuk ingat bahwa tidak boleh memandang rendah atau sombong terhadap orang lain berdasarkan penampilan atau kemampuan mereka, karena semua orang punya keunikan masing-masing dalam dirinya.
2. Kura-Kura yang Ingin Terbang
Dongeng hewan berikutnya adalah kisah seekor kura-kura bernama Kuki yang sangat ingin terbang seperti kawanan burung. Setiap harinya, Kuki yang berada di tepi sungai selalu melihat burung-burung terbang di langit dengan sangat mudah, sampai membuat dirinya iri.
Ia pun bermimpi untuk bisa terbang ke angkasa seperti burung-burung yang indah itu. Untuk mencapai mimpinya, berbagai cara telah Kuki lakukan. Mialnya mencoba membuat sayap dari daun dan batang, kemudian mulai menjatuhkan dirinya dari atas pohon yang ternyata selalu gagal.
Teman-teman Kuki yang melihat usahanya itu pun merasa simpati, tapi mereka juga tahu bahwa seekor kura-kura sejatinya memang tidak bisa terbang. Sampai suatu ketika, sekor burung mendatangi Kuki yang tengah bersedih lalu berkata, "Kenapa kau sangat ingin terbang?"
Kuki menjawab, "Aku ingin merasakan kebebasan di udara seperti kau dan burung-burung yang indah lainnya."
Burung itu tersenyum dan berkata, "Kuki, setiap makhluk di dunia ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kita harus belajar untuk menghargai dan merayakan apa yang kita punya."
Namun, untuk menghilangkan rasa penasaran Kuki, dua ekor burung di hutan berusaha membantu kura-kura tersebut agar bisa terbang seperti mereka. Nantinya Kuki akan dibawa terbang ke udara bersama mereka dengan cara menggigit ranting daun yang cukup kuat untuk dibawa oleh keduanya.
Sebelum memulainya, dua burung itu memperingati Kuki agar tetap menggigit ranting tersebut dan tidak boleh membuka mulutnya. Hal ini agar dirinya tidak terlepas dari pegangan dan justru akan terjatuh ke bawah. Kuki pun menyetujuinya dan penuh semangat mendapat pertolongan dari teman-temannya itu.
Percobaan pertama yang dilakukan kedua burung itu pun berhasil membawa Kuki terbang bersama mereka ke udara. Merasa berhasil terbang dan melihat pemandangan hutan dari atas, Kuki merasa kagum sampai lupa melepaskan pegangan ranting dari mulutnya.
"AAAAAAAAAAAA!!!!" Kuki pun berteriak hebat karena terjatuh karena dirinya tidak mematuhi perintah burung-burung untuk terus menggigit ranting tersebut.
Masih baik dirinya terjatuh dengan ketinggian yang masih belum begitu tinggi dan tidak terbentur bagian tempurungnya. Kawanan burung tadi pun langsung menghampiri Kuki dan menggelengkan kepala mereka, "Kan sudah kami bilang tadi, kau ngeyel sekali, sih."
Kuki pun akhirnya menyadari bahwa sejatinya setiap hewan memang telah memiliki kemampuan dan keunikan masing-masing. Ia pun mulai menjalani hidupnya sebagai kura-kura dengan bangga. Kuki tahu bahwa ia mungkin tidak bisa terbang, tetapi ia memiliki kelebihan lain, seperti kemampuan berenang dan perlindungan karapas yang kuat.
Dengan pesan moral yang kuat, cerita tentang "Kura-Kura yang Ingin Terbang" mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya menerima diri sendiri dan menghargai keunikan masing-masing individu.
3. Serigala dan Anak Kambing yang Bijak
Dongeng hewan sebelum tidur berikutnya adalah 'Serigala dan Anak Kambing yang Bijak'.
Kisahnya dimulai dengan sekelompok anak kambing yang hidup bersama dengan Mamanya di tengah hutan rimbun. Sekelompok anak kambing ini selalu ceria dan bermain bersama di dalam rumah mereka sembari menantikan kehadiran Mamanya.
Namun, di luar sana rupanya ada seekor serigala jahat yang selalu ingin mencari kesempatan untuk memangsa mereka selagi induk mereka tidak ada di rumah. Sayangnya, cara yang dilakukan serigala pun selalu gagal karena kecerdikan anak-anak kambing yang tak pernah membiarkan orang lain masuk ke rumah mereka selain Mamanya.
Suatu hari, Mama dari para anak kambing itu mengajak mereka semua untuk mencari makan bersama di padang rumput yang cukup luas. Saat di padang rumput, Mama mereka memperingati untuk selalu waspada.
Ketika melihat anak-anak kambing mulai terpisah dengan Mamanya yang sedang mencari makanan lain, serigala pun menjadikan ini sebagai kesempatan untuk mengelabui para anak kambing. Ia berkata, "Saudara-saudara, mari kita pergi bersama ke padang rumput yang lebih hijau. Aku akan memandu kalian."
Anak kambing yang paling bijak bernama Billy, merasa curiga. Ia berkata, "Tidak, kita harus menunggu Mama kita kembali. Dia yang tahu jalannya."
Serigala pura-pura kecewa dan menjawab, "Oh, aku sangat lapar, dan aku ingin segera makan. Tapi baiklah, aku akan menunggu bersama kalian."
Saat induk mereka kembali, ia segera melihat bahwa ada serigala di antara anak-anaknya. Ia berteriak, "Anak-anak, cepat masuk ke rumah!"
Anak-anak kambing itu pun panik karena tidak menyangka bahwa seekor hewan yang tadi ingin mengajak mereka adalah seekor serigala jahat yang ingin menjadikan mereka santapannya.
Melihat kawanan kambing itu berlari kencang ke dalam rumah mereka, serigala pun berusaha mengejar tetapi anak kambing bersama Mamanya itu berhasil melarikan diri ke rumahnya.
Pesan moral dari cerita ini adalah jangan mudah tergoda oleh kata-kata manis atau janji palsu. Anak kambing bijak, Billy, mengajarkan kita untuk selalu berpikir cerdas dan waspada terhadap bahaya, bahkan ketika ada yang mencoba untuk memperdaya kita.
Cerita ini mengingatkan anak-anak untuk mendengarkan nasihat orangtua dan tidak mudah terpengaruh oleh orang yang tidak jujur. Dengan sikap bijak dan hati yang berani, mereka dapat mengatasi segala rintangan dan tetap aman.
4. Persahabatan Monyet dan Kura-Kura
Kisah persahabatan seekor monyet dan kura-kura berikut ini bisa dijadikan bacaan dongeng hewan sebelum tidur untuk si Kecil, Ma. Dikisahkan di dalam sebuah hutan, hiduplah seekor monyet yang lincah bernama Momo dan seekor kura-kura yang bijak bernama Kuki.
Momo adalah monyet yang selalu ingin bermain dan berpetualang, sementara Kuki adalah kura-kura yang lambat dan penuh kehati-hatian. Merasa bosan dengan kecepatan hidup temannya yang sangat lambat itu, Momo pun mengajak Kuki bermain dan menjalani petualangan bersama.
Namun, selama petualangan itu, Momo sering kali jalan terburu-buru tanpa menunggu Kuki. Sampai suatu ketika, Momo mengajak Kuki untuk bermain di atas pohon besar yang tumbuh di tepi sungai. Momo dengan cepat naik ke atas pohon, sementara Kuki bergerak perlahan.
Tiba-tiba, Momo tergelincir dan hampir jatuh ke sungai. Meski kecepatan Kuki jauh di atas Momo, tetapi melihat temannya dalam bahaya, Kuki berhasil datang tepat waktu dan dengan hati-hati menolong Momo agar tidak jatuh ke dalam sungai.
Melihat pengorbanan temannya itu, Momo pun merasa bersalah dan berterima kasih kepada Kuki atas penyelamatannya. Kedua hewan ini pun akhirnya belajar untuk saling menghargai satu sama lain. Mereka menyadari bahwa kecepatan dan ketelitian keduanya memiliki nilai masing-masing. Momo menjadi lebih sabar dan Kuki menjadi lebih berani.
Pesan moral dari cerita ini adalah kita semua memiliki kelebihan dan kekurangan kita sendiri. Kita harus belajar untuk saling menghargai dan belajar dari satu sama lain. Persahabatan dan kerjasama dapat terjadi ketika kita menggabungkan kekuatan kita, bahkan jika kita berbeda.
Dongeng fabel satu ini mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya saling menghormati perbedaan dan menghargai kontribusi masing-masing dalam sebuah hubungan persahabatan.
5. Semut dan Belalang
Kisah seekor belalang dan kawanan semut berikut ini bisa menjadi dongeng hewan sebelum tidur berikutnya yang Mama bacakan pada si Kecil menjelang tidur.
Diceritakan di sebuah ladang yang hijau, hiduplah sekelompok semut yang rajin bekerja dan seorang belalang yang senang bermain-main. Semut selalu sibuk mengumpulkan makanan untuk persediaan musim dingin, sementara belalang justru hanya melompat-lompat dan bernyanyi sepanjang hari.
Suatu hari, belalang yang sedang bersantai melihat semut-semut yang sibuk bekerja membawa makanan dan bertanya, "Mengapa kalian bekerja begitu keras? Mengapa tidak berhenti sejenak dan bersenang-senang sepertiku?"
Semut-semut itu menjawab, "Kami bekerja keras untuk mengumpulkan makanan agar kami punya cukup makanan saat musim dingin tiba. Itu adalah saat yang penting bagi kami."
Belalang pun tertawa dengan penuh kesombongan dan berkata, "Aku tidak akan pernah bekerja keras seperti kalian. Aku ingin menikmati hidupku sekarang. Musim dingin masih jauh."
Ternyata musim dingin pun datang lebih cepat dari perkiraan belalang. Saat itu belalang masih belum memiliki persediaan makan. Suatu ketika, belalang mulai merasa lapar dan dingin. Ia tidak memiliki makanan untuk dimakan dan tidak punya tempat berlindung. Belalang merasa menyesal atas keputusannya yang bodoh untuk menertawai para semut.
Belalang mendatangi semut-semut dan meminta bantuan. Bukannya menolak karena sempat diejek sebelumnya, semut-semut dengan baik hati memberikannya makanan dan tempat tinggal.
Dari sinilah belalang belajar untuk menghargai setiap kerja keras orang lain dan meminta maaf kepada semut-semut. Pesan moralnya adalah kerja keras dan perencanaan yang matang untuk masa depan sangatlah penting. Kita tidak boleh hanya berpikir tentang kesenangan saat ini tanpa mempertimbangkan konsekuensi di kemudian hari.
Jadi, cerita yang diajarkan pada anak-anak ini adalah tentang pentingnya kerja keras, kebijakan, dan persiapan untuk masa depan.
6. Kancil dan Buaya
Nah, kalau cerita seekor kancil dan para buaya satu ini mungkin sudah tak asing bagi Mama. Ya, dongeng fabel anak satu ini menceritakan bagaimana cerdiknya kancil yang ingin menyebrangi sungai besar berisi para buaya untuk mencari makanan.
Pada suatu hari yang sangat terik, kancil seperti biasa tengah berjalan-jalan di dalam hutan sambil mencari makanan. Selama perjalanannya, kancil bertemu kawanan hewan lain, seperti semut, kelinci, burung merpati, dan lainnya. Para hewan-hewan ini pun saling menyapa satu sama lain.
Sampai di suatu titik, Kancil berhenti di tepi sungai besar yang di seberang sana terdapat pohon penuh buah-buahan. Melihat itu, kancil menjadi semakin lapar dan mulai berpikir apa yang bisa ia lakukan agar bisa menyebrangi sungai besar yang di dalamnya berisikan buaya.
Saat mendekati sungai, kancil ragu dirinya akan tenggelam jika melewatinya begitu saja. Tak berselang lama, kawanan buaya mulai muncul ke permukaan dan sempat membuat kancil terkejut sekaligus ketakutan.
Namun, bukan kancil namanya jika tidak berpikir cerdas untuk bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.
"Pas sekali, kalian datang di waktu yang tepat, buaya," ujar kancil kepada para buaya di depannya.
"Ada apa? Kau sengaja datang untuk menyerahkan diri karena kami kelaparan, ya?" ledek buaya pada kancil.
Kancil sempat merasa takut, tetapi dirinya tak gentar untuk mengelabui buaya-buaya itu agar bisa sampai di seberang sungai. Ia pun berkata, "Aku dapat pesan dari raja hutan, singa, untuk mengundang kalian ke pesta makan besar malam nanti."
"Siapa kau bilang? Raja singa mengundang kami? Apakah kau membohongi kami, kancil?"
"Tidak! Aku benar datang ke sini untuk menghitung jumlah kalian agar mereka bisa mempersiapkan jamuan lezat pada tamu yang akan hadir," jawab kancil kepada buaya.
"Jadi, kalian berbarislah dan akan ku hitung jumlah kalian untuk diberikan kepada raja hutan."
Meski sempat ragu, tetapi mengetahui bahwa akan ada makanan lezat di pesta nanti, para buaya ini langsung menuruti omongan kancil dengan berbaris dari tepi sungai ke tepi satunya, seperti membuat jembatan.
Kancil tersenyum menang dan mulai berjalan menginjak satu-persatu buaya seraya berhitung. Sesampainya di seberang sungai, kancil langsung berteriak terima kasih pada buaya dan melarikan diri.
"Terima kasih, buaya. Karena kalian, sekarang aku bisa makan sepuasnya di pohon-pohon sana," ujarnya yang membuat kesal para buaya.
Dari cerita kancil dan para buaya di atas, pesan moral yang bisa disampaikan adalah untuk menggunakan kepintaran yang dimiliki dengan bijak dan jangan sampai merugikan orang lain.
7. Persahabatan Tikus dan Singa
Diceritakan di sebuah hutan, hidupnya seekor tikus jahil yang sering menggoda singa saat tengah tidur siang. Merasa terganggu, si raja hutan ini pun kemudian marah dan berniat untuk memakan tikus kecil tersebut.
Merasa terancam dan sambil menangis ketakutan, si tikus meminta ampun kepada singa untuk memaafkan kejahilannya dan melepaskannya. Meski dikenal sebagai raja hutan yang beringas, singa pun merasa kasihan dan melepaskan tikus tersebut.
Tikus kemudian berterima kasih dan berjanji akan membalas kebaikan singa padanya suatu hari nanti. Sampai tibalah di mana saat tikus mendengar suara meringis dari sang singa. Rupanya, singa tersebut tertangkap jaring yang dipasang pemburu kepadanya.
Melihat hal itu, tikus pun langsung membantu singa dengan menggerogoti jaring-jaring tersebut hingga putus dan berhasil mengeluarkan singa. Keduanya pun langsung kabur untuk menyelamatkan diri masing-masing dari jeratan pemburu.
Keduanya kemudian kembali bertemu dan saling berterima kasih karena telah menolong satu sama lain. Singa dan tikus pun kini menjadi sahabat yang selalu bersama.
Dari dongeng anak pendek berikut ini, pesan moralnya adalah tentang saling menolong antar sesama tanpa memandang perbedaan. Dongeng ini juga mengajarkan anak untuk membalas kebaikan orang lain dengan tulus dan saling menolong sesama.
Itu dia rekomendasi 7 dongeng hewan sebelum tidur yang bisa Mama bacakan pada si Kecil. Selamat mendongeng ya, Ma!
Baca juga:
- Cerita Hansel dan Gretel, Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak
- 7 Rekomendasi Dongeng Anak Laki-Laki Sebelum Tidur, Banyak Pesan Moral
- Dongeng Anak: Cerita Pinokio si Boneka Kayu