Kiat Hadapi Anak Tantrum Saat di Transportasi Umum
Tak perlu marah-marah saat hadapi anak tantrum tarik nafas dan ikuti kiat ini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tantrum adalah ledakan amarah atau emosi yang dialami anak, seperti menangis, berteriak, atau amukan.
Menurut para ahli psikologi anak, tantrum biasa digunakan anak dan balita sebagai senjata ketika nggak mendapatkan apa yang ia inginkan atau bisa juga karena anak lelah dan lapar.
Tantrum bisa terjadi dimana saja, jika anak tantrum di rumah, masih tergolong mudah mengatasinya.
Lalu bagaimana jika anak tantrum saat berada di transportasi umum? Ratusan pasang mata mungkin langsung mengarah pada Mama dan si Kecil.
Nah ini dia tips untuk mengatasi anak tantrum di transportasi umum.
1. Peluk
Memeluk anak memberikan ketenangan karena saat dipeluk, hormon oksitosin yang menimbulkan rasa tenang dan hormon endorphin hormon ini berfungsi untuk mengurangi ketegangan saraf. Anak yang tantrum akan merasa dicinta dan tenang secara perlahan.
Cara ini bisa Mama lakukan untuk mengurangi kemarahan anak ketika berada di dalam transportasi umum.
2. Bicara dengan tenang
Bagaimana mungkin anak akan tenang jika Mama juga emosi dan tidak tenang dalam menghadapi tantrumnya. Mama harus dalam kondisi tenang terlebih dahulu dan mulailah bicara.
Saat ia mulai berteriak, cobalah untuk bicara dengan tenang dan katakan, "Adik, jangan berteriak ya, lihat deh kalau adik, banyak yang terganggu,"
Mungkin prakteknya nggak mudah, tapi dibiasakan anak akan memahami kalau berteriak ditengah keramain seperti yang ia lakukan akan mengganggu banyak orang.
3. Alihkan perhatiannya
Coba alihkan perhatiannya, jangan bertanya alasan dan kemauan anak saat tantrum. Salah satu cara mengalihkan perhatian adalah dengan berekspresi konyol, meskipun masih marah, setidaknya anak bereaksi dengan tertawa.
Mama juga bisa bercerita dengan awalan kalimat yang mampu menarik perhatiannya. Bisa juga dengan memberikan mainan kesayangannya, bawa dan siapkan mainan favoritnya saat bepergian.
4. Biarkan anak luapkan emosi
Biarkan anak meluapkan emosinya, abaikan tantrumnya Tapi Mama harus perhatikan apa yang dilakukan anak. Responlah jika anak mulai merusak barang, melukai diri sendiri atau orang lain.
Ketika berhadapan dengan tantrum di area publik, Mama jangan menyerah pada tuntutannya, nggak peduli betapa Mama ingin jeritan si Kecil berhenti.
Jika pilihan terakhir adalah Mama harus membawanya keluar dari transportasi umum untuk membuatnya kembali terkendali, lakukanlah dan biarkan ia luapkan emosinya.
5. Pilih waktu yang tepat untuk berpergian bersama anak dengan transportasi umum
Saat berpergian bersama anak dengan transportasi umum, Mama perlu menyiapkan waktu yang tepat.
Sebaiknya jangan membawa anak pada jam sibuk seperti jam orang-orang berangkat atau pulan kantor.
Selain itu jangan mengajak anak berpergian dengan transportasi umum di jam tidur atau makannya sehingga ini memicunya untuk emosi ketika mereka melewati waktu tersebut.
Kita nggak selalu dapat memprediksi apa yang membuat emosi anak meledak. Tetapi kita dapat menyusun strategi sebelumnya sehingga Mama lebih siap ketika tantrum berikutnya terjadi saat Mama dan balita mama berada di depan umum. Tetap semangat dan jangan menyerah ya, Ma!