TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Memberikan Anak Mainan Tidak Boleh Terlalu Banyak, Kenapa Ya?

Orangtua boleh membiarkan anak bosan dengan mainannya, justru bisa memicu kreativitas

Pexels/Markus Spiske

Semakin berkembangnya teknologi, parenting juga semakin berkembang. Di mana ada banyak mainan bagi anak-anak hampir tidak terbatas.

Dari boneka hingga permainan papan, dari gadget hingga konstruksi yang rumit, pilihan mainan untuk anak-anak semakin banyak.

Lantas adakah dampaknya bagi anak yang punya mainan terlalu banyak? Pendapat dari dokter spesialis anak, dr. Mesty Ariotedjo Sp.A, MPH dalam podcast video Nikita Willy cukup mengejutkan.

Ternyata anak yang memiliki mainan terlalu banyak justru tidak bisa melatih kemampuan imajinasinya. Tentu ini ada dampaknya bagi perkembangannya ya, Ma.

Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya soal memberikan anak mainan tidak boleh terlalu banyak karena ada dampaknya!

1. Kenapa perlu membatasi jumlah mainan pada anak?

Freepik

Dikutip dari Psychology Today, bahwa penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Infant Behavior and Development menyatakan anak-anak menghabiskan waktu dua kali lebih lama untuk mengeksplorasi setiap mainan menjadi lebih kreatif dan imajinatif.

Penelitian ini menguji kualitas bermain pada anak yang memiliki mainan yang lebih sedikit (misalnya 4 mainan) atau banyak mainan (misalnya 12 mainan) yang diletakkan di hadapan mereka selama waktu bermain.

Penelitian lain sejalan karena mendukung pendapat kalau balita mempunyai tingkat perhatian berkelanjutan yang rendah. Oleh karena itu, memberikan lebih banyak mainan kepada mereka akan mempersulit mereka untuk mempertahankan perhatian pada satu mainan.

2. Anak yang punya sedikit mainan lebih imajinatif

Freepik/fabrikasimf

Dokter Mesty di Youtube Nikita Willy itu menyebut kalau ada penelitian mengenai anak yang memiliki sedikit mainan dibandingkan yang memiliki lebih banyak. Ia menyebut kalau anak dengan sedikit mainan lebih imajinatif.

"Penelitian anak yang punya 4 mainan dibandingkan dengan anak yang punya 16 mainan atau lebih. Ternyata anak yang punya mainannya lebih sedikit cenderung mereka imajinasinya tuh lebih jalan," jelasnya.

Alasannya karena anak tersebut punya kebebasan untuk mengulik mainan yang terbatas tadi. Sehingga daya imajinasinya terlatih untuk terus mencari hal menyenangkan dari mainan yang sama.

3. Tidak apa-apa untuk orangtua membiarkan anak bosan

Freepik/krakenimages.com

Pendapat dokter Mesty tadi menunjukkan kalau orangtua perlu sesekali membiarkan anak bosan. Karena ketika bosan tadi otak anak akan dipaksa untuk mencari cara agar bisa terhibur lagi.

"Dia day dreaming, berpikir imajinasinya dan kreativitasnya lebih terbangun. Sedangkan kalau dia terlalu banyak mainan di satu waktu ya sudah berpindah dari satu mainan ke mainan lain akhirnya tidak terbentuk stimulasi kreativitasnya," pungkasnya.

4. Orangtua perlu membatasi mainan anak untuk melatih kreativitasnya

Freepik/prostooleh

Dokter Mesty lalu menyatakan tips untuk orangtua yang ingin melatih kreativitas anak mereka di rumah. Salah satu caranya dengan membatasi mainan yang diberi kepada si Kecil.

"Misalnya dalam satu ruangan disediakan 4 jenis mainan. Minggu depan baru dirotasi lagi dengan mainan lain. Jadi usahakan tidak terlalu banyak pilihan yang kadang membuat dia over stimulated, dia mainin semuanya tapi nggak sampai tuntas," ujarnya.

5. Manfaat anak yang memiliki mainan lebih sedikit

Freepik

Dikutip dari website Michigan State University, Claire Lerner, psikoterapis khusus perkembangan anak usia dini dan keluarga dalam hasil penelitiannya menyebutkan hal senada seperti di atas.

Temuannya menunjukkan bahwa anak-anak menjadi kewalahan dan terlalu terstimulasi serta tidak dapat berkonsentrasi pada satu mainan cukup lama untuk belajar.

Adapun manfaat anak-anak memiliki lebih sedikit mainan, yakni:

  • Penggunaan imajinasi bisa menjadi lebih berkembang sepenuhnya
  • Rentang perhatian menjadi lebih panjang
  • Keterampilan sosial yang meningkat ketika anak-anak berinteraksi satu sama lain
  • Anak-anak belajar untuk lebih menjaga apa yang mereka miliki
  • Membuka anak-anak untuk mengeksplorasi aktivitas artistik seperti musik dan seni
  • Pengembangan keterampilan pada anak untuk pemecahan masalah meningkat
  • Melatih cara berbagi antar anak yang bermain
  • Lebih banyak peluang anak untuk tertarik dengan alam

Ingatlah bahwa anak-anak secara alami menemukan kembali cara mereka menggunakan mainan. Misalnya, mengubah ember plastik menjadi helm atau kotak boks menjadi tempat berlindung bagi hewan.

Sebaiknya orangtua memiliki mainan yang dapat digunakan secara multiguna seperti balok bangunan, dress-up clothes, bola, mangkuk, kotak, dan figur binatang.

Itulah tadi informasi mengenai jangan memberikan anak mainan terlalu banyak. Siapa yang baru tahu fakta ini?

Baca juga:

The Latest