Apa Itu Child Grooming dan Kenali Bahayanya bagi Anak
Yuk Ma edukasi anak mengenai tanda-tanda mereka terkena child grooming
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di era digital ini, perkembangan teknologi telah membawa banyak kemudahan dan manfaat, namun juga membuka pintu bagi berbagai ancaman yang mengintai, salah satunya adalah child grooming.
Child grooming adalah sebuah upaya dimana seseorang berusaha membangun hubungan emosional dengan anak-anak, dengan tujuan untuk mengeksploitasi mereka demi maksud tertentu.
Child grooming seringkali tidak dikenali oleh korban karena pelaku menyerang menggunakan manipulasi psikologis tertentu. Dan sering kali, child grooming berujung pada kejadian yang tidak diinginkan seperti pelecehan seksual.
Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi tentang kenali dan waspada dengan bahaya child grooming. Simak informasinya di bawah ini.
1. Apa itu child grooming?
Child grooming adalah sebuah upaya dimana seseorang berusaha membangun hubungan emosional dengan anak-anak, dengan tujuan untuk mengeksploitasi mereka demi maksud tertentu.
Sex Educator dan Conselor Febrizky Yahya, S.Psi. M.Si dalam sebuah acara Community Gathering bertema Productive During School Holiday mengatakan bahwa pelaku child grooming akan bertindak seolah-olah menjadi sosok yang sangat dipercaya oleh anak, dan memberikan apa yang mereka butuhkan.
"Jadi mereka (pelaku) akan menjelma menjadi sosok yang sangat dipercaya sama anak, memberikan apa yang dibutuhkan oleh anak. Kasih kado, kasih hadiah, selalu dengerin, selalu kasih support." Kata Febri.
Oleh karena itu, anak-anak akan menjadi tak mawas diri dan terlena akan kebaikan-kebaikan tersebut, kemudian terjerumus dalam hal-hal negatif, salah satunya adalah pelecehan seksual.
2. Dilakukan secara perlahan-lahan
Pelaku child grooming akan melancarkan aksinya dan seolah-olah mencuci otak anak secara perlahan. Pelaku yang tadinya menjelma sebagai sosok yang paling mengerti dengan anak, memberikan hal-hal yang mungkin tidak dapat diberikan oleh orangtuanya. Perlahan meminta mereka melakukan hal-hal dengan tujuan tertentu, sehingga berujung pada pelecehan seksual.
"Jadi apapun yang dia (pelaku omongin) 'eh aku mau dong lihat celana dalam kamu' 'gapapa celana dalam doang kan', lama-lama jadi dibuka, lama-lama dipeluk, lama-lama meminta melakukan hubungan seksual," sambung Febri.
Febri mengatakan child grooming lebih berbahaya dari pelecehan seksual biasa karena dilakukan secara perlahan-lahan. Pelecehan seksual akan memberikan perasaan tidak nyaman kepada anak secara tidak langsung, jadi ada kemungkinan anak juga akan memberikan perlawanan seperti berteriak, atau memberi tahu orangtuanya.
Namun, child grooming telah meminimalisir perasaan-perasaan tidak nyaman tersebut sejak awal. Sehingga, anak yang terkena child grooming tidak akan menyadari bahwa dirinya sedang dilecehkan, dan malah menganggap hal tersebut sebagai bentuk kasih sayang dari pelaku.
3. Dimana anak dapat terkena child grooming?
Berikut adalah beberapa tempat di mana anak berpotensi terkena child grooming dari orang yang tidak dikenal:
Internet dan Media Sosial
Platform media sosial: Facebook, Instagram, TikTok, dan platform lainnya sering digunakan oleh pelaku untuk mendekati anak-anak.
Aplikasi chatting: WhatsApp, Messenger, dan aplikasi sejenis bisa menjadi tempat pelaku memulai percakapan dengan anak.
- Game online: Banyak pelaku menggunakan fitur chatting dalam game online untuk mendekati anak-anak yang bermain game seperti Fortnite, Minecraft, atau Roblox.
- Forum dan komunitas online: Situs seperti Reddit atau forum lain tempat anak-anak berbagi minat juga bisa menjadi target pelaku.
Sekolah dan Tempat Pendidikan
Lingkungan sekolah: Pelaku bisa menyamar sebagai guru, staf, atau relawan yang dekat dengan anak-anak.
Ekstrakurikuler dan klub: Aktivitas setelah sekolah seperti klub olahraga, seni, atau musik bisa menjadi tempat pelaku mendekati anak-anak.
Tempat Publik
Taman dan tempat bermain: Pelaku dapat mendekati anak-anak di taman atau tempat bermain umum.
Pusat perbelanjaan: Mall dan pusat perbelanjaan lain sering kali menjadi tempat anak-anak bergaul dan dapat dimanfaatkan oleh pelaku.
Lingkungan Sosial
Tetangga atau kenalan baru: Pelaku bisa mendekati anak-anak di lingkungan rumah mereka, terutama jika mereka tinggal di lingkungan baru.
Acara keluarga atau tetangga: Acara seperti pesta ulang tahun, perayaan, atau pertemuan komunitas bisa menjadi tempat pelaku mengenal dan mendekati anak-anak.
4. Apa yang harus dilakukan?
Child grooming adalah proses di mana seseorang dewasa menjalin hubungan dengan seorang anak dengan tujuan untuk melakukan kekerasan seksual. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegahnya:
Pendidikan Seksual Dini
Ajarkan nama bagian tubuh yang benar: gunakan nama yang tepat untuk bagian tubuh, sehingga anak tahu bahwa tidak ada bagian tubuh yang tabu untuk dibicarakan.
Jelaskan batasan sentuhan: ajarkan anak tentang sentuhan yang baik dan buruk. Beri tahu mereka bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri dan tidak boleh disentuh oleh orang lain.
Bangun Komunikasi Terbuka
- Dengarkan anak: jadilah pendengar yang baik. Pastikan anak merasa nyaman berbicara dengan Mama dan Papa tentang apa saja.
- Jangan menghakimi: ketika anak berbicara tentang masalah atau pengalaman yang tidak nyaman, hindari menghakimi atau menyalahkan mereka.
Pantau Aktivitas Online
- Kenali teman online anak: ketahui dengan siapa anak berkomunikasi di dunia maya.
- Gunakan pengaturan keamanan: gunakan fitur kontrol orangtua pada perangkat anak dan jelaskan kepada mereka pentingnya menjaga informasi pribadi.
Ajarkan Anak Mengenali Bahaya
- Tanda-tanda child grooming: ajarkan anak untuk mengenali tanda-tanda child grooming, seperti orang dewasa yang memberikan perhatian berlebihan atau hadiah yang tidak pantas.
- Ajarkan untuk mengatakan tidak: latih anak untuk berani mengatakan tidak jika merasa tidak nyaman atau terancam.
Terlibat dalam Kegiatan Anak
- Lakukan aktivitas bersama: terlibatlah dalam aktivitas anak, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Ini membantu Mama dan Papa mengenali lingkungan sosial anak.
- Kenali orang dewasa di sekitar anak: pastikan Mama dan Papa mengenal orang dewasa yang sering berinteraksi dengan anak, seperti guru, pelatih, atau pengasuh.
Laporkan Perilaku Mencurigakan
- Kenali dan laporkan: jika Mama dan Papa melihat tanda-tanda perilaku mencurigakan dari orang dewasa terhadap anak, segera laporkan kepada pihak berwenang.
Itulah informasi tentang kenali dan waspada dengan bahaya child grooming.
Child grooming merupakan hal yang sangat berbahaya dan harus dihindari. Semoga informasi tersebut dapat menyadarkan Mama dan Papa akan bahaya child grooming, dan dapat segera memberikan edukasi seksual sejak anak usia dini, seperti tentang bahaya child grooming.
Baca juga:
- Duh! Mama Muda Lakukan Pelecehan ke Anak Laki-Laki Berusia 2 Tahun
- Keji, Anak 5 Tahun Jadi Korban Pelecehan Ayah Kandung!
- Pelaku Pelecehan 15 Anak SD di Jogja Dilakukan oleh Guru Non-ASN