Cara Menyajikan Makanan pada Anak yang Memiliki Masalah Sensorik
Anak dengan masalah sensorik biasanya menolak untuk memakan beberapa tekstur tertentu
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menyajikan makan anak merupakan salah satu waktu yang dapat menjadi tantangan tersendiri untuk Mama. Karena biasanya Mama pasti memiliki masalah-masalah tertentu yang harus dihadapi saat waktu tersebut. Salah satunya adalah anak yang memiliki masalah sensorik.
Anak-anak yang memiliki masalah sensorik biasanya memiliki sensitivitas terhadap tekstur makanan tertentu contohnya adalah tekstur basah pada saus-sausan, dan makanan yang berserat seperti daging, sehingga membuat waktu makan menjadi penuh drama. Agar dapat menyantap makan seperti halnya anak-anak lain, maka membutuhkan trik khusus dalam penyajian makanan untuk mereka.
Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi seputar cara menyajikan makanan pada anak yang memiliki masalah sensorik. Simak informasinya di bawah ini.
1. Sajikan saus terpisah
Bagi anak-anak yang tida menyukai tekstur basah dan agak kental seperti saus-sausan, Mama bisa menyajikan sausnya dengan cara tidak langsung menuangkannya pada lauk makanan. Melainkan dengan wadah terpisah, dan biarkan si Kecil menyicipinya dengan cara mencocol lauk pada saus tersebut.
Dengan cara ini, anak dapat memilih apakah ingin mencelupkan makanan ke dalam saus atau tidak. Cara ini juga membantu mereka merasa lebih nyaman dan tidak terpaksa untuk mencoba.
2. Masak daging-dagingan merah lebih lama
Makanan yang biasanya ditolak anak yang memiliki masalah sensorik adalah daging-dagingan, karena daging biasanya agak berserat sehingga memunculkan sensasi tidak nyaman pada mulut mereka. Selain itu, mereka juga harus mengunyah makanannya menjadi lebih lama.
Daging merah seperti sapi dan kambing sering kali memiliki tekstur yang lebih keras dan serat yang tebal. Mama bisa memasak menu yang menggunakan daging merah lebih lama sehingga teksturnya menjadi lebih empuk. Teknik memasak seperti merebus dalam waktu lama atau menggunakan panci presto dapat membuat daging lebih lembut dan mudah dikunyah oleh anak.
3. Masak daging unggas dengan direbus atau beri kuah
Daging unggas biasanya juga tidak disukai karena berserat dan teksturnya agak kering. Mama dapat merebus daging unggas seperti ayam hingga empuk dan membuat teksturnya lebih lembut dan mudah dikonsumsi. Mama juga bisa mengolahnya menjadi menu-menu seperti ayam hainan, atau sajikan dengan kuah seperti menu soto. Anak-anak juga biasanya lebih menyukai ayam yang diolah menjadi bakso.
4. Segera konsultasi apabila anak masih menolak makan
Apabila anak masih menolak untuk makan makanan tersebut, segera konsultasikan ke dokter. Penolakan makan yang berkepanjangan bisa berdampak pada pertumbuhan dan kesehatannya. Karena kemungkinan masalah sensorik yang terjadi padanya sudah pada tahap serius dan membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Itulah informasi tentang cara menyajikan makanan pada anak yang memiliki masalah sensorik. Dengan mencoba beberapa cara ini, Mama dapat membantu si kecil menikmati makanan tanpa tekanan. Setiap anak itu berbeda, jadi jangan ragu untuk bereksperimen dan mencari tahu metode atau menu apa yang paling cocok untuk mereka ya!
Baca juga:
- 4 Makanan yang Bisa Memicu Tantrum pada Anak, Batasi Ma!
- Menu Olahan Ayam yang Bikin Anak Makan Lahap
- Manfaat Paprika Sebagai Makanan Pertama untuk Anak