Perlukah Anak di Sekolahkan Sejak Usia Dini?
Apakah anak yang masih berusia dini perlu dimasukan ke sekolah?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pendidikan di sekolah merupakan hal yang sangat penting untuk perkembangan anak. Namun, apakah anak yang masih berusia dini juga perlu dimasukan ke sekolah?
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah sekolah anak dari usia dini yang menjadi salah satu kunci penting dalam membentuk karakter, keterampilan, dan kemampuan kognitif anak-anak. Tetapi, tak sedikit orangtua yang menganggap bahwa memasukan anak ke paud tidak penting.
Lantas perlukah anak disekolahkan sejak usia dini? Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya lebih lanjut.
1. Stigma negatif tentang pendidikan anak usia dini
Sekolah PAUD seringkali menimbulkan stigma-stigma negatif di kalangan orangtua. Toddler Growth Educator Andreas Teguh mengatakan bahwa banyak sekali orangtua yang beranggapan bahwa PAUD tidak penting karena menganggap bahwa anak balita itu seharusnya memperbanyak waktu main, dan bukan sekolah.
"Masa balita itu waktunya bonding sama orangtua, kasihan anaknya masih kecil udah disuruh sekolah. Orangtua yang menyekolahkan anaknya sejak dini pasti kurang ilmu, nggak punya prinsip, mudah ikut tren," kata Andreas dalam sebuah video yang diunggah pada akun TikToknya @andreastn01.
Ia juga mengatakan banyak orangtua yang tidak mau menyekolahkan anaknya sejak usia dini karena khawatir jika mereka terlalu cepat mengambil waktu bermain anaknya, maka saat dewasa nanti akan menemukan dunia yang ke kanak-kanakan.
2. Apa fungsi PAUD?
Andreas mengatakan bahwa balita itu memang seharusnya memperbanyak waktu main. Menurutnya, rumah adalah tempat terbaik untuk anak bermain, dan orangtua adalah teman bermain terbaik anak-anak. Namun, akan berbeda cerita apabila orangtuanya sibuk bekerja atau terlalu sibuk. Maka dari itu, PAUD dapat menjadi solusi.
"Balita main sendiri dil uar? Zaman sekarang agak susah ya. Saran saya sih masukan anak ke PAUD," kata Andreas.
Ia juga menambahkan bahwa anak yang masuk ke PAUD juga diajarkan segala sesuatu yang sama seperti di rumah.
"Meskipun masih 1 tahun anak sudah diajarkan disipin. Segala sesuatu ada keteraturan dan itu dibiasakan sedini mungkin. Termasuk merapihkan mainannya, atau dimana dia harus menaruh sendalnya ketika masuk rumah," sambungnya.
Jadi menurut Andreas, pendapatnya ini akan kurang relevan bagi para orangtua yang memiliki waktu yang cukup untuk menemani anak-anaknya.
PAUD dapat menjadi tempat yang tepat untuk anak bermain apabila orangtuanya harus sibuk bekerja. PAUD sendiri bersifat untuk mendampingi orangtua dan anak, bukan saling menggantikan apalagi mencuri waktu main anak.
Dalam videonya yang lain, ia juga menyebutkan beberapa manfaat lain dari sekolah PAUD seperti si Kecil dapat bertemu dengan teman sebayanya, orangtua dapat mendapat pertolongan tambahan untuk menstimulasi semua aspek pada si Kecil, dan Me Time for Parents.
3. Tips memilih sekolah PAUD untuk anak
Memilih pendidikan anak usia dini (PAUD) yang tepat merupakan langkah penting untuk memastikan perkembangan optimal si Kecil. Berikut ini beberapa tips yang dapat membantu Mama dan Papa dalam memilih PAUD yang sesuai:
Lokasi dan Fasilitas
Pilihlah PAUD yang lokasinya dekat dengan rumah untuk memudahkan akses dan mengurangi stres perjalanan bagi anak. Pastikan PAUD memiliki fasilitas yang memadai seperti ruang kelas yang bersih, area bermain yang aman, dan peralatan pendidikan yang sesuai dengan usia anak.
Pastikan juga, jumlah tenaga pengajar atau guru di sekolah tersebut agar si Kecil dapat dipastikan mendapat perhatian yang cukup selama di sekolah.
Lingkungan Belajar yang Positif
Pastikan lingkungan PAUD aman, nyaman, dan bebas dari bahaya. Lingkungan yang mendukung dan ramah sangat penting untuk membuat anak merasa nyaman dan senang ketika berada di sekolah.
Tidak Perlu yang Mahal
Perlu diingat bahwa sekolah yang bagus belum tentu sekolah yang mahal. Pilihlah PAUD yang menawarkan kurikulum yang seimbang antara pembelajaran dan pengembangan keterampilan sosial, emosional, serta motorik Dan tentunya lebih mengutamakan waktu bermain anak dan diselingkan dengan pelajaran calistung atau membaca, menulis, dan menghitung.
Itulah informasi tentang perlukah anak disekolahkan sejak usia dini? Semoga informasi tersebut dapat membantu Mama dalam mempertimbangkan untuk memasukan si Kecil ke sekolah sejak dini ya!
Baca juga:
- 7 Fakta Unik Prasekolah Asal Singapura yang Resmi Hadir di Jakarta!
- Sekolah Anak 2 Tahun Sedang Tren, Apakah Perlu Ikut?
- Alami Krisis Populasi, Jepang Tutup Ratusan Sekolah Tiap Tahunnya