Benarkah Anak yang Alergi Susu Sapi Dapat Berisiko Alami Stunting?
Tak bisa dipungkiri, alergi susu sapi masih menjadi jenis alergi yang umum terjadi pada anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Alergen merupakan pencentus alergi. Pencentus alergi dapat berupa makanan atau sesuatu yang terhirup. Salah satu penyebab alergi yang kerap ditemui pada anak adalah akibat mengonsumsi susu sapi.
Lantas, apakah anak yang mengalami alergi susu sapi dapat berujung terkena stunting? Bagi yang belum tahu, stunting merupakan kondisi serius pada anak yang ditandai dengan tinggi badan anak di bawah rata-rata.
Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua anak pendek berarti mengalami stuting. Untuk mendiagnosanya, harus melakukan screening tumbuh kembang secara keseluruhan.
Perlu diwaspadai orangtua sejak dini, berikut Popmama.com siap membahas kaitan anak alergi susu sapi terhadap stunting.
1. Dampak jangka panjang alergi susu sapi adalah stunting
Menurut data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka terjadinya alergi susu sapi mencapai sekitar 2 sampai 7,5 persen, dengan kasus tertinggi terjadi pada usia awal kehidupan.
Tak bisa dipungkiri, alergi susu sapi masih menjadi salah satu jenis alergi yang umum terjadi pada anak-anak usia dini. Hal ini menyebabkan si Kecil tidak bisa mengonsumsi susu sapi dan makanan yang mengandung produk turunannya.
Beberapa hasil studi terbaru menyatakan bahwa ketidakcukupan asupan nutrisi pada anak yang alergi susu sapi dapat berpotensi menyebabkan stunting.
“Dampak jangka panjang dari alergi susu sapi adalah stunting,” tegas Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, Dr. dr. Zahrah Hikmah, SpA(K) dalam webinar ‘Danone SN Indonesia Edukasi Orang Tua Terhadap Kaitan Alergi Susu Sapi dengan Stunting’, Rabu (31/5/2023).
2. Anak biasanya akan mengalami gejala ringan hingga berat
Alergi susu sapi dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengartikan protein susu sapi sebagai zat asing yang berbahaya bagi tubuh.
Gejala ringan hingga berat dapat dirasakan oleh anak, seperti gangguan pada saluran pencernaan, sistem pernapasan, hingga kulit.
“Berbagai kandungan nutrisi di dalam susu sapi, seperti protein, kalsium, kalium, vitamin B12, dan vitamin D yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat diterima oleh anak alergi susu sapi. Sehingga, anak rentan mengalami malnutrisi,” papar dr. Zahrah.
“Jika alergi susu sapi pada anak tidak diatasi dengan baik, maka dapat berpotensi terjadi dampak yang berkepanjangan, dan diet eliminasi yang tidak tepat tanpa penggantian jenis makanan yang memadai dapat berpotensi stunting pada anak,” lanjutnya.
3. Angka kejadian stunting pada anak alergi susu sapi dan makanan
Dari data 430 pasien, sebanyak 6% anak mengalami gizi kurang, 9% anak alami stunting, dan 8% anak lainnya terkena obesitas. Rupanya, eliminasi susu sapi cenderung menyebabkan terjadinya gizi kurang pada anak dibanding eliminasu makanan lain.
Di data lainnya, dari 78 anak didapatkan 5,4% alami stunting. Faktor yang berkaitan secara signifikan adalah terjadinya eksim, alergi melalui IgE, atau campuran. Anak dengan tipe alergi campuran juga cenderung lebih pendek.
Alergi susu sapi yang terjadi pada anak juga menyebabkan sebanyak 15,1% kekurangan gizi, 8,7% stunting, dan 23,9% berperawakan pendek.
4. Anak yang memiliki lebih dari satu alergi berisiko tinggi alami gangguan tumbuh kembang
Tahukah Mama? Anak yang memiliki lebih dari satu alergi dapat berisiko lebih tinggi mengalami gangguan tumbuh kembang. Itu sebabnya, asupan kalori yang memadai sangat penting untuk anak penderita alergi.
Sumber protein dengan nilai biologis tinggi merupakan alergen primer, antara lain susu, telur, kedelai, ikan, dan kacang.
Jika ingin memilih asupan makanan untuk anak, orangtua perlu memastikan asupan asam amino esensial tetap cukup melalui pelengkap sumber protein alternatif, seperti kacang-kacangan dan sayuran.
5. Hal yang bisa dilakukan orangtua apabila anak mengalami alergi susu sapi
dr. Zahrah menambahkan bahwa tata laksana anak dengan alergi susu sapi dapat dilakukan oleh orang tua sedini mungkin. Beberapa hal yang bisa dilakukan, di antara lain:
- Berkonsultasi serta mengikuti saran dari dokter,
- Menghindari bahan makanan yang mengandung susu sapi,
- Memberikan alternatif makanan yang tepat untuk anak demi memenuhi kebutuhan nutrisi,
- Membaca label makanan secara cermat,
- dan melakukan pemantauan pertumbuhan dengan rutin kontrol ke dokter.
Orangtua memegang peran penting dalam mengendalikan faktor penyebab alergi pada anak. Namun, sebelum melakukannya, ada baiknya orangtua harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter terkait gejala-gejala yang dialami anak.
Jadi itu dia pembahasan terkait alergi susu sapi pada anak yang ternyata dapat berujung pada stunting jika tidak diatasi dengan baik. Selain mengikuti saran dokter, orangtua juga dapat mulai menghindari makanan pencetus alergi dan memberikan nutrisi alternatif untuk anak.
Semoga informasinya membantu ya, Ma!
Baca juga:
- 11 Ciri-Ciri Alergi Susu Sapi pada Anak dan Cara Penanganannya
- Anak Alergi Susu Sapi, Asmirandah Pilih Susu Soya sebagai Pengganti
- Sudah Tahu Ma? Ini Lho 5 Mitos Seputar Alergi Susu Sapi pada Anak