Cara Membaca Kartu Menuju Sehat (KMS), Mudah Dipahami Pemula
Penting bagi orangtua untuk memahami bagaimana cara membaca KMS demi memantau tumbuh kembang anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kartu Menuju Sehat (KMS) telah digunakan di Indonesia sejak tahun 1970-an sebagai alat memantau tumbuh kembang anak. Anak berusia 0-5 tahun bisa dipantau perkembangannya menggunakan KMS.
Biasanya, kartu kesehatan tersebut akan diisi oleh dokter atau petugas kesesehatan. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami bagaimana cara membaca KMS agar bisa mengetahui perkembangan anak dengan mudah.
Yuk, simak pembahasannya telah Popmama.com siapkan khusus untuk Mama.
1. Pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS)
Kartu Menuju Sehat (KMS) merupakan catatan grafik perkembangan anak yang datanya didapatkan berdasarkan umur, berat badan, dan jenis kelamin.
Berdasarkan Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), terdapat tiga macam alat untuk memantau pertumbuhan anak, yaitu menggunakan KMS, buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan aplikasi PrimaKu yang dikeluarkan IDAI.
Tiga alat ini memberikan informasi tentang kelengkapan imunisasi anak serta pemantauan pemberian ASI eksklusif pada bayi berusia 0-6 bulan. Di dalamnya terdapat tips dasar merawat anak, seperti pemberian makanan anak hingga perawatan jika anak mengalami diare.
Tak hanya berguna untuk anak, ketiga alat tersebut juga dilengkapi catatan untuk para Mama mengenai kesehatan sejak hamil, melahirkan, hingga masa nifas. Orangtua disarankan memperbarui data di kartu setiap bulan dengan membawa balita ke posyandu atau dokter anak.
Kartu Menuju Sehat (KMS) terdiri dari satu lembar, dua halaman bolak-balik yang memuat lima bagian di dalamnya. Kartu tersebut tersedia dalam bentuk fisik yang diberikan oleh dokter setelah kelahiran anak.
Namun, di jaman serba modern ini, KMS juga tersedia secara online yang bisa diakses di https://www.kms-online.web.id/
2. Cara mudah membaca Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk pemula
Cara mengisi dan membaca KMS dibedakan antara anak laki-laki dengan anak perempuan. Bedanya, KMS anak laki-laki berwarna biru dan anak perempuan berwarna merah muda.
Sebenarnya, cara membacanya tidak terlalu sulit. Penampilan kartu yang penuh garis dan warna terkadang membuat para orangtua menganggapnya rumit.
Intinya, KMS memiliki tiga komponen, yakni umur, berat badan, dan jenis kelamin. Warna dan garis di kartu digunakan untuk memudahkan melihat status gizi anak, apakah di batas normal atau perlu tindakan.
Berikut cara membaca Kartu Menuju Sehat alias KMS yang bisa Mama ikuti:
- Jika titik pertemuan berada di bawah garis merah, artinya anak mengalami kekurangan gizi tingkat sedang hingga berat atau bisa disebut kurang energi protein (KEP).
Yang harus Mama lakukan:
- Pemberian makanan tambahan (PMT) dari orangtua maupun petugas kesehatan
- Mencari informasi seputar gizi seimbang dan mempraktikannya kepada anak
- Konsultasi lebih lanjut ke dokter anak yang fokus terhadap gizi buruk. Biasanya, dokter akan bertanya seputar kebiasaan makan anak dan meminta orangtua melakukan perubahan pada kebiasaan tertentu.
- Jika titik pertemuan berada di pita kuning tepat di atas garis merah, artinya orangtua perlu waspada karena tandanya anak mengalami kekurangan gizi tingkat ringan atau KEP ringan.
Yang harus Mama lakukan:
- Evaluasi pemberian makan pada anak, apakah sudah benar dan memenuhi prinsip gizi seimbang atau belum
- Konsultasikan ke dokter untuk memastikan perlu atau tidaknya pemberian makanan tambahan.
- Jika titik pertemuan berada di pita hijau muda (di atas pita kuning), artinya anak mempunyai berat badan cukup atau gizinya dengan baik sudah tercukupi.
Maka, perlu dipertahankan pola makannya.
- Jika titik pertemuan berada di pita kuning paling atas, artinya anak mengalami berat badan berlebih.
Perlu diingat bahwa anak yang kelebihan berat badan dapat mudah terkena berbagai penyakit, seperti obesitas atau serangan jantung. Oleh karena itu, Mama perlu mengkonsultasikannya ke dokter, klinik gizi, atau pojok gizi di puskesmas.
3. Seberapa penting KMS bagi pertumbuhan anak?
Tahukah Mama? Gangguan pertumbuhan masih menjadi masalah kesehatan utama pada anak. Sehingga, kegiatan mendeteksi tumbuh kembang anak di Indonesia masih perlu ditingkatkan lebih lanjut.
Kegiatan pendeteksian tumbuh kembang dapat menentukan apakah pertumbuhan seorang anak berjalan normal atau tidak. KMS bisa digunakan sebagai alat bantu memantau perkembangan si Kecil setiap bulan.
Pemantauan bisa dilakukan orangtau dengan rutin membawa anak ke posyandu untuk melakukan penimbangan serta pengukuran berat badan. Pasalnya, pengukuran yang dilakukan satu kali hanya menunjukkan ukuran di saat itu saja.
Sehingga, orangtua perlu melakukan pengukuran secara teratur untuk membandingkan dengan hasil sebelumnya. Jika setelah penimbangan terdapat indikasi gangguan pertumbuhan, bisa segera konsultasi ke tenaga kesehatan sebelum mendapat masalah lebih berat.
Nah, itu dia ulasan terkait cara baca KMS. Sekarang, Mama sudah tidak bingung lagi kan? Tanpa KMS, orangtua akan mengalami kesulitan untuk memantau pertumbuhan anak selama masa tumbuh kembangnya.
Semoga informasinya membantu ya, Ma!
Baca juga:
- Apakah Anak Perlu Memiliki Asuransi Kesehatan?
- Penyebab Anak Sering Melamun, Apa Ada Masalah Kesehatan?
- Pentingnya Minum Air dan Pengaruhnya pada Kesehatan Ginjal Anak