Eksklusif: Punya Anak Beda Jarak Usianya Jauh, Mona Ratuliu Merasa Terbantu
Mona Ratuliu ungkap kelebihan memiliki anak dengan masing-masing usia cukup jauh
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jarak usia anak menjadi salah satu pertimbangan orangtua ketika berbicara tentang menambah momongan. Beberapa dari Mama mungkin ingin punya anak dengan jarak usia dekat, namun ada pula yang menginginkan anak dengan jarak usia saling berjauhan karena alasan tertentu.
Melansir dari VeryWell Family, terdapat beberapa keuntungan bagi orangtua yang memiliki anak dengan selisih jauh, di antara lain mampu memberi jeda bagi tubuh sebelum hamil lagi, dapat memberikan perhatian kepada setiap anak dengan optimal, dan si kakak bisa lebih mandiri serta lebih paham akan kehadikan adiknya.
Selain memiliki banyak anak, Mona Ratuliu juga dikenal sebagai artis yang memiliki anak dengan perbedaan usia jauh. Dari pernikahannya bersama Indra Brasco, Mona Ratuliu dikaruniai tiga anak perempuan dan satu orang anak laki-laki.
Anak-anak Mona Ratuliu adalah Davina Syafa Felisha (19), Baraka Rahadian Nezar (13), Syanala Kania Salsabila (10), dan si bungsu Numa Kamala Srikandi (2). Selain itu, Millennial Mama of the Month edisi Januari 2023 ini juga punya tanggungan mengasuh keponakannya, Balint Daniyal Zabda (1).
Lantas, bagaimana ya pandangan Mona Ratuliu tentang memiliki anak yang punya perbedaan selisih umur jauh? Yuk, simak ulasannya telah Popmama.com siapkan.
1. Mona Ratuliu ungkap keuntungan memiliki anak dengan masing-masing usia cukup jauh
Dikaruniai banyak anak dengan selisih umur cukup jauh, Mona mengaku hidupnya merasa dimudahkan. Apalagi, ketiga anaknya sudah beranjak dewasa, sehingga membuat sikap mandiri mereka sudah terlihat seiring berjalannya waktu.
Artis kelahiran 1982 ini justru merasa kesulitan ketika memiliki anak dengan jarak usia berdekatan. Hal itu dirasakan persis ketika perlu mengasuh Numa dan Balint yang hanya punya selisih umur satu tahun.
“Numa sama Balint jarak usianya cuma setahun, aku sebelumnya nggak pernah punya anak begitu. Setelah ngerasain ternyata repot juga ya. Beda sama yang usianya agak jauh, pasti salah satu dari mereka ada yang lebih mandiri. Kalau usianya dempet banget baru itu susah,” kata Mona Ratuliu ketika diwawancai secara eksklusif dengan Popmama.com.
Mona menyadari kesulitan merawat anak dengan usia berdekatan ialah ketika Numa dan Balint pernah melakukan vaksin di waktu bersamaan.
Sebab, setelah itu, Numa dan Balint mengalami demam di waktu yang sama. Kondisi tak terduga itu membuat Mona sedikit kesulitan merawat kedua anaknya yang jatuh sakit.
“Numa sama Balint pernah vaksin bareng dan demam barengan juga. Numa mau aku, Balint juga mau sama aku. Agak ribet karena rebutan pada saat itu. Kalau sakitnya di waktu yang beda baru deh mendingan,” ungkap Mona Ratuliu.
2. Tidak pernah menerapkan konsep kakak harus mengalah pada adik
Ada kalanya, orangtua menaruh beban pada anak yang berstatus sebagai kakak agar senantiasa menjaga dan melindungi adik-adiknya. Tak hanya itu, peran kakak yang ditanggung anak juga kadang membuatnya harus berusaha mengalah dengan adiknya, apa pun itu situasinya.
Dalam keluarga Mona, ia tidak pernah menerapkan konsep seorang kakak harus mengalah kepada adiknya. Karena sering kali, yang mencari masalah dalam situasi tersebut adalah adiknya, bukan sang kakak.
“Aku nggak pernah ngebebanin para kakak untuk jadi apa-apa, mereka cukup jadi diri mereka sendiri. Aku juga nggak pernah meminta mereka mengalah sama adiknya. Contoh, kalau adik pengen mainan yang dimainkan kakaknya, aku nggak pernah minta si kakak buat pinjemin, adiknya harus minta izin buat minta mainan itu, kan biar bisa belajar kepemilikan juga,” terang Mona Ratuliu.
3. Mona Ratuliu berusaha membuat ketiga anaknya tidak merasa terbebani sebagai seorang kakak
Selain tidak menuntut para kakak mengalah untuk adiknya, anak-anak Mona juga tidak diwajibkan untuk menjaga adiknya. Namun, bibi dari Kesha Ratuliu itu akan sangat mengapresiasi si anak juga memang mereka mau membantunya dalam mengasuh adik kecilnya.
“Mereka nggak berkewajiban buat jagain adiknya. Kalau aku lagi repot, aku pasti minta tolong sama mereka, tapi kalo mereka nggak mau juga nggak papa. Kewajiban mengasuh dan merawat adiknya itu tugas bapak dan ibunya. Kalau mereka mau membantu, aku akan berterima kasih dengan mereka,” jelas Mona Ratuliu.
Hal itu dilakukan Mona agar anak-anaknya tidak merasa terbebani dengan perannya sebagai kakak. Menurutnya, kepedulian dalam diri anak itu bisa tumbuh dengan sendirinya, bukan lewat paksaan.
“Peduli itu tumbuh, kita nggak bisa nuntut anak buat peduli. Kalau peduli belum tumbuh, yaudah aku tidak memaksakan karena mereka berposes aja. Mereka sering kali mau bantuin walaupun kadang prnya lagi banyak. Kalau cara itu, mereka nggak punya beban buat adiknya, biar mereka fokus sama diri sendiri,” tambahnya.
4. Khawatir dengan anak yang memiliki usia saling berdekatan
Dibanding mengkhawatirkan anak-anaknya yang punya perbedaan usia jauh, Mona justru merasa khawatir dengan kedua anaknya, yaitu Numa dan Balint, yang memiliki usia sangat dekat.
Menurut Mona, mengelola anak dengan usia berdekatan jauh lebih susah dibanding merawat anak dengan usia berjauhan.
“Aku nggak punya ketakutan (memiliki anak yang punya selisih umur jauh). Aku justru khawatir yang usianya nempel karena kelolanya jauh lebih susah. Mima, Raka, Nala, rata-rata sudah mandiri semua. Paling kalau ada tugas kuliah atau sekolah mereka numpuk, aku bantu ingatkan,” ujar Mona Ratuliu.
5. Memperlakukan setiap anak dengan cara spesial agar tidak merasa iri satu sama lain
Memiliki tanggungan merawat lima orang anak sekaligus, Mona berusaha bersikap adil ke masing-masing anaknya agar tidak ada salah satu dari mereka yang merasa kekurangan kasih sayang.
Cara yang dilakukan pun cukup sederhana, yakni dengan menyisihkan waktu untuk jalan bersama salah satu anak.
“Aku berusaha punya waktu untuk memperlakukan mereka secara spesial, kadang aku jalan bertiga aja sama Mima atau sama Nala. Kemudian, jemput Raka juga kadang nggak bawa adiknya. Jadi selama di mobil itu intens bertiga aja, lalu pergi bertiga aja. Biar masing-masing dari mereka bisa rasain mereka itu spesial. Jadi, memang biasain ada waktu buat jalan barengan tanpa ada saudara yang lain,” pungkas Mona Ratuliu.
Setiap orang yang dikaruniai anak dengan selisih umur cukup jauh memang memiliki pengalaman berbeda. Bagi Mama Mona sendiri, hal tersebut sangat disyukurinya karena membuat hidupnya terasa lebih mudah tanpa kekhawatiran.
Millennial Mama of the Month Edisi Januari 2023: Mona Ratuliu
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany
Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana
Social Media - Irma Ediarti
Design - Aristika Medinasari
Photographer - Michael Andrew P.
Ass. Photographer - Adi Nugroho
Videographer - Krisnaji Iswandani, Norman Indra Issudewo
Stylist - Onic Metheany, Putri Syifa Nurfadilah
Makeup Artist - Linda Kusumdewi
Mona Ratuliu's Wardrobe - AYACO
Numa's Wardrobe - Gingersnaps
Location - Grandkemang Jakarta
Baca juga:
- Eksklusif: Memiliki Banyak Anak, Mona Ratuliu Bagikan Tips Mengasuh Tanpa Bantuan Baby Sitter
- Eksklusif: 20 Tahun Menikah, Begini Cara Mona Ratuliu Mengatasi Fase Terberat dalam Pernikahannya
- Eksklusif: Mona Ratuliu Ungkap Kelebihan Hamil di Usia 38 Tahun, Ini Tips untuk Selalu Sehat