Domperidone: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping pada Anak
Domperidone dipercaya ampuh untuk meredakan mual dan muntah
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama atau si Kecil sering merasa mual dan mutah? Biasanya, sensasi yang dirasakan tiap orang berbeda-beda.
Umumnya, mual dan muntah disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang terdapat pada makanan yang terkontaminasi, mengalami mabuk perjalanan, hingga menjalani kemoterapi. Bahkan, mual dan muntah juga bisa disebabkan oleh efek samping dari obat tertentu. Hal tersebut dapat membuat lemas dan tidak bertenaga.
Sebenarnya, mual tidak selalu berujung muntah. Akan tetapi, apabila mual tidak reda dalam beberapa hari, bahkan muntah sampai terdehidrasi, Mama perlu mewaspadainya.
Dalam mengatasi mual dan muntah yang terjadi, Mama harus bersikap tenang dan bijaksana. Mama juga bisa memberikan obat anak domperidone yang dikenal cukup ampuh untuk meredakan mual dan muntah.
Harganya pun hanya seharga Rp 2.000 untuk 10 mg per strip berisi 10 tablet hingga Rp 70.000-an dan bisa didapatkan di apotek terdekat, serta toko online.
Kali ini, Popmama.com akan memberikan informasi lebih lengkap mengenai manfaat, efek samping, dosis Domperidone untuk anak dan aturan pakai Domperidone untuk anak demi mengatasi rasa mual dan mual.
Yuk disimak. Siapa tahu, informasi ini bisa berguna untuk Mama.
1. Apa itu obat Domperidone
Domperidone adalah obat yang bertujuan untuk meningkatkan pergerakan atau kontraksi lambung dan usus, sehingga dapat meredakan mual dan muntah.
Obat tersebut dijual dalam bentuk tablet 10 mg, sirup, dan drop (tetes mulut).
Cara bekerja Domperidone, yaitu dengan mempercepat gerakan saluran pencernaan, sehingga makanan dalam lambung akan lebih cepat bergerak menuju usus. Dengan begitu, rasa mual dapat berkurang.
Domperidone sendiri merupakan obat resep yang termasuk dalam golongan antiemetik (anti muntah).
2. Manfaat dari mengonsumsi Domperidone
Selain dapat mengatasi mual dan muntal, Domperidone juga dapat bermanfaat untuk mengatasi gangguan pada gerakan saluran cerna, seperti gastroparesis, dimanfaatkan sebagai perangsang produksi ASI, mengobati penyakit Parkinson (gangguan progresif pada sistem saraf), dan meredakan refluks asam lambung (GERD).
Untuk dosisnya, biasanya perlu disesuaikan dengan usia si penderita dan kondisi yang dirasakan. Meskipun begitu, Domperidone dapat digunakan anak-anak dan orang dewasa.
3. Dosis dan aturan pakai dalam mengonsumsi Domperidone
Seperti obat-obat lainnya, mengonsumsi Domperidone juga perlu memerhatikan aturan pakai yang tepat. Bila perlu, Mama konsultasikan terlebih dahulu sebelum memberikan anak mama Domperidone.
Berikut aturan pakai Domperidone berdasarkan kondisi yang ingin ditangani.
- Apabila dalam kondisi mual dan muntah, orang dewasa dapat mengonsumsi Domperidone dengan dosis 10 mg diminum 3 kali sehari. Untuk anak-anak, jika usianya kurang dari 12 tahun atau dengan berat badan kurang dari 35 kg, Mama bisa memberikannya 0,25 mcg/kgBB diminum 3 kali sehari. Maksimal dosis yang dikonsumsi adalah 0,75 mcg/kgBB sehari.
- Jika dalam kondisi mual dan muntah akibat kemoterapi atau radioterapi, untuk anak-anak Mama dapat memberikan Domperidone 0.2-0.4 mg/kgBB per hari setiap 4-8 jam sekali.
- Sementara untuk merangsang produksi ASI, pada dosis awal Mama perlu mengonsumsi 10 mg diminum 3 kali sehari. Apabila setelah 7 hari produksi ASI belum maksimal, Mama bisa meningkatkan dosisnya menjadi 20 mg. Namun, pemakaiannya tetap 3 kali sehari.
- Untuk mengobati gangguan pergerakan saluran pencernaan, orang dewasa cukup mengonsumsi 10 mg per hingga 3 kali sehari dengan dosis maksimum 30 mg per hari.
Mengonsumsi Domperidone sebaiknya dengan mengikuti anjuran dokter atau Mama bisa membaca terlebih dahulu informasi yang terdapat pada kemasan. Penggunaan atau pengobatan dengan mengonsumsi Domperidone biasanya tidak lebih dari 1 minggu.
Domperidone dikonsumsi 30 menit sebelum makan dan sebelum tidur. Jangan mengonsumsi Domperidone lebih dari dosis yang diresepkan karena risiko efek samping akan meningkat. Pastikan untuk memberi jarak waktu yang cukup setelah mengonsumsi Domperidone sebelum mengonsumsi dosis selanjutnya.
Apabila dalam 1 minggu mual dan muntah tidak mereda atau semakin parah, ada baiknya Mama menghentikan penggunaannya dan segera konsultasikan ke dokter.
4. Efek samping dan bahaya domperidone
Selain memiliki manfaat, Domperidone juga memiliki efek samping dan bahaya. Umumnya, efek samping yang terjadi setelah mengonsumsi Domperidone ialah mulut terasa kering. Akan tetapi, ada pula beberapa efek samping lain yang jarang terjadi.
Berikut ini efek samping dan bahaya yang muncul akibat mengonsumsi Domperidone.
- Sakit kepala
- Merasa kepanasan
- Mata merah
- Payudara terasa nyeri
- Keluar susu dari payudara
- Pembengkakan payudara pada pria
- Gangguan menstruasi pada wanita
- Cemas
- Denyut jantung meningkat
- Mengantuk
- Diare
Apabila mengalami beberapa gejala overdosis, seperti gangguan kesadaran, kejang, gelisah terus menurus, sulit bicara, merasa melayang, dan disorientasi, Mama sangat dianjurkan untuk segera ke rumah sakit terdekat.
5. Harga dan di mana membeli Domperidone
Harga obat Domperidone ini berbeda, tetapi masih tergolong murah.
Umumnya, Domperidone dijual 10 mg per strip isi 10 tablet dengan harga Rp 1.450 hingga Rp 70.000. Sedangkan Domperidone sirup biasanya dijual seharga Rp 11.000 hingga Rp 16.000 per 1 mg/ml 60 ml
Selain dapat ditemukan di apotek terdekat, Domperidone juga dapat dibeli di toko online melalui aplikasi atau website belanja online lainnya.
Itulah manfaat, dosis, dan efek samping pada Anak dalam mengonsumsi Domperidone untuk anak. Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan menjadi pengetahuan baru untuk Mama.
Baca juga:
- Dextral, Obat untuk Meredakan Gejala Flu, Demam, dan Batuk
- Lansoprazole, Obat untuk Atasi Gangguan Lambung
- Rekomendasi Obat Flu Bayi yang Ampuh dan Aman