Edukasi Seks untuk Anak Usia Prasekolah sampai Remaja, Bahas Apa Ya?
Pentingnya edukasi seks untuk anak usia prasekolah untuk mencegah anak dari hal-hal yang berbahaya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak orangtua yang masih menganggap pendidikan seks tabu diajarkan pada anak. Padahal, edukasi seks untuk anak usia prasekolah penting diajarkan.
Selain mengajarkan pada anak pentingnya menjaga kebersihan diri dan organ intim, edukasi seks untuk usia dini juga bertujuan menjaga anak dari pelecehan atau pun kekerasan seksual.
Berikut ini Popmama.com merangkum edukasi seks untuk anak prasekolah sesuai tahapan usianya.
1. Usia 1-3 tahun
Edukasi seks untuk anak usia 1-3 tahun dimulai dengan belajar nama-nama anggota tubuhnya. Setelah anak mengenal anggota tubuhnya, orangtua dapat mengajarkan anak mana saja yang termasuk bagian pribadinya dengan nama yang benar, yaitu penis dan vagina.
Hindari menyebut organ pribadi anak dengan sebutan nama lain supaya membantu anak berkomunikasi dengan jelas dengan tubuh mereka jika ada yang sakit atau gatal.
Edukasi seks untuk anak usia prasekolah di fase ini bisa dilakukan juga dengan memperkenalkan tentang consent pada anak. Biasakan meminta izin dulu setiap akan mengganti baju atau popok anak, dan tidak menelanjangi anak di depan umum walaupun anak masih kecil.
2. Usia 4-5 tahun
Di usia ini rasa ingin tahu anak lebih berkembang dan mereka menjadi lebih kritis. Edukasi seks untuk anak usia prasekolah di fase ini adalah belajar batasan tentang bagian tubuh mana yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain, siapa yang boleh menyentuh bagian pribadi anak.
Di usia 4-5 tahun, biasanya anak sudah mengembangkan rasa penasaran terhadap organ genitalnya dan mulai mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan yang lebih detil, seperti, "Kenapa mama tidak punya penis?"
3. Usia 5-7 tahun
Di usia 5-7 tahun anak sudah mulai masuk sekolah. Pengetahuan dan keterampilannya pun bertambah. Mungkin anak menjadi lebih penasaran sejak bisa membaca dan memahami apa yang dilihatnya.
Edukasi seks untuk anak usia 5-7 tahun ini meliputi pertanyaan-pertanyaan yang semakin kritis, misalnya, "Usia berapa aku bisa punya bayi?", "Hamil itu apa?", "Dari mana datangnya bayi?".
Mama bisa jelaskan dengan bahasa yang sederhana dan pengetahuan secara global. Misalnya, "Mama dan Papa saling mencintai, kemudian bagian dari sel Papa yang bernama sperma bertemu dengan bagian dari sel Mama yang bernama sel telur. Pertemuan itu yang membentuk kamu dalam rahim Mama."
4. Usia 8-9 tahun
Bagi anak usia 8-9 tahun, pemahaman mereka tentang dunia sekitarnya menjadi lebih jelas lagi. Di saat inilah rasa ingin tahu semakin tinggi. Tak terkecuali tentang jatuh cinta dan pernikahan. Bahkan tak menutup kemungkinan anak akan menanyakan tentang apa itu hubungan seksual, apa itu menstruasi, apa itu ereksi, dan lain-lain.
Prinsipnya adalah hindari berbohong atau mengabaikan pertanyaan anak dengan respons, "Kamu masih kecil, gak boleh tanya-tanya tentang itu." Jelaskan apa yang orangtua pikirkan tentang seks dan hubungan dengan bahasa yang baik.
5. Usia 9-10 tahun
Edukasi seks untuk anak yang beranjak remaja lebih 'dalam' lagi. Di usia ini anak sudah siap membicarakan seks dan topik-topik lainnya dari apa yang mereka serap dari dunia di sekitarnya.
Di usia ini, mama bisa menjelaskan tentang apa itu penyakit menular seksual, homoseksualitas, aktivitas seksual yang boleh dilakukan sesuai usia dan konsekuensinya.
Semakin bertambah usia anak, ia akan memahami tentang seks dari pengalamannya dan dari berbagai sumber.
Orangtua boleh khawatir, tetapi jangan menakut-nakuti anak dan menutup diri terhadap diskusi seputar seks dengan anak. Jika hubungan antara anak dan orangtua berjarak, maka anak tidak akan terbuka untuk bercerita dan bertanya kepada orangtuanya lagi.
Edukasi seks untuk anak usia prasekolah hingga remaja memang cukup tricky ya, Ma. Tetapi hal ini sangat penting disampaikan kepada anak agar mereka mendapatkan sumber informasi yang benar dari orang yang mereka percaya.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- 7 Alasan Pentingnya Papa Mengajarkan Edukasi Seks pada Anak Laki-Laki
- Duduk di Kelas 3 SD, Devon Anak Maya Septha Bertanya Tentang Seks
- Wajib Tahu, Perilaku Seksual Tidak Wajar pada Anak Usia 2-6 Tahun