Sindrom Nefrotik pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Gangguan ginjal ini dapat menyebabkan komplikasi yang fatal
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ginjal merupakan organ tubuh vital yang membantu menyaring limbah berlebih dari tubuh manusia. Apabila fungsi ginjal terganggu, maka dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya karena racun tidak dapat dikeluarkan dari tubuh.
Salah satu gangguan ginjal pada anak yang patut diwaspadai adalah sindrom nefrotik atau childhood nephrotic syndrome. Gangguan ini dapat menyebabkan komplikasi yang fatal.
Berikut ini Popmama.com merangkum informasi seputar sindrom nefrotik pada anak, gejala, penyebab dan pengobatannya yang dilansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease:
1. Apa itu sindrom nefrotik pada anak?
Sindrom nefrotik adalah sekelompok gejala yang menunjukkan adanya kerusakan pada ginjal. Terutama kerusakan pada glomeruli, sebuah bagian kecil di dalam ginjal tempat darah disaring yang mengakibatkan terlalu banyak pelepasan protein dari tubuh ke dalam urin.
Ketika ginjal mengalami kerusakan, protein albumin yang biasanya terdapat pada darah, akan bocor ke dalam urin.
Protein adalah molekul besar dan kompleks yang bertugas menjalankan fungsi penting dalam tubuh.
Sindrom nefrotik bisa saja terjadi pada anak-anak, bahkan pada anak usia balita.
2. Jenis sindrom nefrotik pada anak
Terdapat dua jenis sindrom nefrotik pada anak, yaitu sindrom nefrotik primer dan sekunder.
Sindrom nefrotik primer adalah jenis sindrom nefrotik yang paling umum. Gejalanya dimulai dari ginjal dan hanya mempengaruhi fungsi ginjal saja. Sementara sindrom nefrotik sekunder disebabkan oleh penyakit lain.
3. Penyebab sindrom nefrotik pada anak
Penyebab sindrom nefrotik primer pada anak sebenarnya hingga kini, para peneliti masih belum dapat menentukan karena apa. Tetapi para peneliti telah melihat adanya hubungan penyakit tertentu dan beberapa perubahan genetik spesifik yang merusak ginjal dengan sindrom nefrotik primer.
Sementara penyebab sindrom nefrotik sekunder adalah penyakit atau infeksi yang mendasarinya. Penyakit utama inilah yang menyebabkan perubahan fungsi ginjal pada anak, misalnya diabetes, hepatittis, lupus, malaria, atau infeksi.
Tak hanya itu, beberapa obat-obatan, seperti aspirin, ibuprofen, atau obat anti peradangan nonsteroidal, dan paparan bahan kimia seperti merkuri dan lithium, dapat menyebabkan sindrom nefrotik sekunder.
Selain keduanya, penyakit bawaan yang sudah ada sejak lahir juga dapat menyebabkan sindrom nefrotik pada anak.
4. Sindrom nefrotik kongenital dan penyakit bawaan lahir
Sindrom nefrotik kongenital termasuk gangguan yang langka dan mempengaruhi bayi dalam 3 bulan pertama kehidupannya. Jenis sindrom nefrotik ini juga disebut dengan sindrom nefrotik infantil.
Sindrom nefrotik kongenital disebabkan:
- cacat genetik yang diwariskan, yang merupakan masalah yang diturunkan dari orangtua ke anak melalui gen,
- infeksi pada saat lahir
5. Gejala sindrom nefrotik pada anak
Gejala sindrom nefrotik pada anak bisa beragam wujudnya, antara lain:
- Edema atau pembengkakan yang paling sering terjadi tungkai, kaki, atau pergelangan kaki
- Albuminuria, yaitu kadar albumin tinggi pada urin anak
- Hipoalbuminemia, yaitu kadar albumin yang rendah pada darah anak
- Hiperlipidemia, yaitu tingginya kadar kolesterol dan lemak darah anak
Selain itu, beberapa anak dengan sindrom nefrotik mungkin mengalami:
- Gejala infeksi, seperti demam, lesu, lekas marah, atau sakit perut
- Kehilangan selera makan
- Diare
- Tekanan darah tinggi
- Terdapat darah dalam urin
6. Pengobatan dan perawatan sindrom nefrotik pada anak
Berbekal hasil diagnosis, dokter akan menentukan seperti apa tindakan pengobatan sindrom nefrotik pada anak berdasarkan tipenya:
- Sindrom nefrotik primer ditangani menggunakan obat-obatan
- Sindrom nefrotik sekunder ditangani dengan mengobati penyakit utamanya
- Sindrom nefrotik kongenital ditangani dengan obat-obatan, operasi untuk mengangkat satu atau kedua ginjal, dan transplantasi
Anak yang mengalami sindrom nefrotik mungkin membutuhkan perubahan pola makan, seperti membatasi konsumsi garam per hari, mengurangi jumlah cairan yang diminum per harinya, dan makan makanan yang rendah lemak jenuh dan kolestrol untuk mengendalikan kadar kolesterol dalam darah.
Apabila mama mendapati gejala-gejala di atas, segera periksakan anak ke dokter akan mendapatkan penanganan segera yang tepat sesuai diagnosisnya. Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
- Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Batu Ginjal pada Anak
- Penyebab Penyakit Ginjal pada Anak dan Apa Dampaknya
- Infeksi Saluran Ginjal Bisa Terjadi pada Anak Mama