Viral di Media Sosial, Anak Usia 1 Tahun Berat Badannya 25 Kg
Berat badan berlebih Kenzie mendapat perhatian dari netizen.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa keemasannya, asupan gizi bayi perlu diperhatikan. Penting bagi orangtua untuk memahami bahwa asupan gizi terkait dengan tumbuh-kembang anak yang berpengaruh hingga ia dewasa nanti.
Apabila kekurangan gizi, anak dikhawatirkan mengalami stunting. Sementara jika berat badannya berlebih, anak bisa berisiko mengalami obesitasi.
Baru-baru sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan seorang anak dengan postur tubuh yang gemuk. Video tersebut viral dan menjadi sorotan warganet. Berikut ini Popmama.com merangkum infornasinya:
1. Baru berusia 1 tahun
Dalam video yang beredar di media sosial tersebut, diketahui sang Anak bernama Kenzie. Kenzie adalah seorang anak laki-laki yang baru berusia 1 tahun.
Dalam postingan yang diunggah oleh akun TikTok @ismbossgep78, berat badan Kenzie mencapai 25 kg di usianya yang baru 1 tahun.
2. Mendapat perhatian dari netizen
Melihat usia dan berat badannya, Kenzie memang tampak lebih besar ketimbang anak-anak seusianya. Hal ini memancing komentar dari netizen.
"Malah jadi kasihan lihatnya," ujar @Haridil99.
"Kasian liatnya, pasti ngap tuh adeknya," tulis @h4fidz.
3. Disarankan mengatur pola makan
Beberapa video yang diunggah oleh @ismibossgep78 menunjukkan aktivitas Kenzie. Kebanyakan Kenzie digendong bergantian oleh orang-orang di sekitarnya.
Netizen menanggapi video-video Kenzie yang diunggah dengan berbagai saran, seperti memeriksakan Kenzie ke dokter spesialis anak demi kebaikan Kenzie.
"Segera dibawa ke dokter, Pak, Bu. Ke dokter spesialis anak," ujar @n_alifanabil.
"Sampai nggak bisa bangun sendiri. Padahal umur 1 tahun itu sudah banyak gerak," tambah @kartikatya.
"Iya kak takutnya itu bikin dia terlambat berkembang karena nggak bisa bebas gerak. Biasanya di posyandu kan ditimbang. Kalo over suruh diet anak," kata @aisyahcsm.
Dari beberapa komentar netizen, pemilik akun menjawab sudah memeriksakan Kenzie ke dokter.
4. Mengenali tanda-tanda anak obesitas
Anak dikatakan mengalami obesitas apabila berat badannya lebih dari +3 SD grafik pertumbuhan yang ditetapkan oleh WHO.
Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami obesitas atau tidak, ada beberapa tanda-tanda yang dapat dilihat secara kasat mata.
Dilansir dari P2PTM Kemenkes RI, berikut ini beberapa ciri-ciri anak obesitas:
- Wajah bulat, pipi tembem, dan bahu rangkap
- Leher relatif pendek
- Perut buncit
- Kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan
- Pada anak laki-laki dada membusung dan payudara sedikit membesar, serta penis mengecil (tidak terlihat secara utuh karena tertutup oleh timbunan lemak
- Pada anak perempuan datangnya pubertas lebih dini yaitu usia kurang dari 9 tahun sudah mengalami menstruasi
5. Bahaya obesitas pada anak
Meski terlihat lucu dan menggemaskan, anak yang obesitas sejak dini berisiko mengalami berbagai penyakit kronis yang dapat membahayakan jiwa.
Bahaya obesitas pada anak, antara lain:
- Penyakit jantung
- Diabetes tipe 2
- Sleep apnea atau gangguan tidur yang membuat penderitanya mengalami henti napas saat tidur
- Asma
- Masalah hormonal
- Kolesterol tinggi
- Tekanan darah tinggi
6. Cara mencegah obesitas pada anak
Sama dengan berat badan rendah, berat badan berlebih pada anak dapat menghambat tumbuh-kembang anak. Anak menjadi sulit untuk merangkak, berjalan, dan melakukan kegiatan sehari-hari lainnya. Tak jarang anak yang obesitas saat masih kecil juga membawa kecenderungan ini hingga ia dewasa.
Penting untuk selalu memeriksakan anak secara rutin ke posyandu atau pun dokter anak. Pemeriksaan rutin bertujuan untuk memantau tumbuh-kembang anak agar senantiasa pada jalurnya. Apabila terjadi hal-hal yang di luar jalur, dokter dapat memberikan saran dan perawatan yang tepat.
Lalu, bagaimana caranya mencegah obesitas pada anak? Berikut ini beberapa hal yang bisa mama lakukan:
- Menyusui anak dengan ASI
- Membatasi konsumsi makanan dan minuman yang ditambahkan gula
- Batasi penggunaan gadget, terutama untuk menenangkan dan membujuk anak agar mau makan
- Melatih anak untuk fokus saat makan
- Memperkenalkan rasa lapar dan rasa kenyang yang sehat pada anak
- Hindari memberikan reward pada anak berupa makanan
Itulah beberapa hal penting mengenai obesitas pada anak yang perlu diketahui orangtua. Semoga informasi ini bermanfaat untuk membantu orangtua dalam mengelola pola makan yang sehat pada anak.
Baca juga:
- Awas! Anak Rawan Stunting dan Obesitas, Mama Harus Gimana?
- Benarkah Orangtua yang Menyebabkan Anak Menjadi Obesitas?
- 7 Hal Kecil yang Ternyata Dapat Menyebabkan Obesitas pada Anak