Penting, Anak Diam-Diam Suka Memperhatikan Sikap Orangtua
Anak-anak memperhatikan segalanya termasuk kebiasaan kecilmu!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski tinggal sehari-hari dengan kita, tapi rasanya selalu saja ada hal-hal baru yang kita temukan dari si Kecil. Membuat kita selalu merasa terkejut dan penasaran atas apa yang terjadi pada dirinya.
Salah satunya seperti kebiasaan anak memperhatikan dan mengobservasi orang tua. Apa kamu tahu, terkadang anak-anak memperhatikan perilaku kita di rumah. Ketika sedang berbicara dengan mereka, saat mengekspresikan diri sendiri, juga saat kita berkomunikasi dengan orang lain.
Faktanya anak-anak senang memperhatikan orang tua dan ternyata itu menjadi salah satu cara anak belajar banyak mengenai cara-cara berkomunikasi. Misalnya seperti mereka yang meniru kita senang berlama-lama di hadapan layar ponsel.
Apa sih yang sebenarnya anak pelajari dan mengapa anak diam-diam suka memperhatikan sikap orangtua? Simak jawaban lengkapnya di Popmama.com!
1. Hal-hal yang anak amati dari orangtua
Tahu tidak Ma, dilansir dari akun Instagram @thefocusedhomemaker, ternyata ada beberapa hal yang diam-diam anak amati dari orangtua, lho. Apa saja ya kira-kira?
- Caramu melihat ponsel saat berada dalam pembicaraan.
- Seberapa sering kamu menunjukkan perasaan sayang kepada partnermu.
- Reaksimu mendapatkan komplain atau kritik.
- Banyaknya waktu yang kamu habiskan di depan cermin.
- Seberapa sering kamu meminta maaf atau mengakui kesalahanmu.
- Bagaimana caramu mengatasi perubahan rencana.
- Reaksimu terhadap nilai atau performa mereka di sekolah.
- Bagaimana caramu berbicara mengenai orangtua.
- Bahasa tubuhmu ketika stress.
- Apakah kamu mengikuti aturan yang ada di rumah atau tidak.
- Seberapa sering kamu tersenyum.
- Nada suara yang kamu gunakan pada anggota keluarga.
- Bagaimana reaksimu saat membuat masalah.
2. Mengapa anak mengamati orangtua?
Cara belajar anak berbeda dengan kita yang sudah dewasa. Anak-anak belum memiliki banyak pengalaman sebagai bahan belajar sehingga salah satu cara mereka belajar adalah dengan mengamati orangtua mereka.
Anak-anak menghargai sosok orangtua mereka sebagai role model tanpa menilai buruk.Ini juga didukung dengan kemampuan anak yang dapat belajar lebih dengan memperhatikan orang-orang di sekitarnya. Dan ini termasuk banyak hal.
Otak anak-anak belum dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk. mereka belajar semuanya dengan melihat perilaku orang tua. Pertama-tama mereka akan melihat bagaimana Mama dan Papa berkomunikasi satu sama lain, gaya hidup, dan kebiasaan kalian. Lalu mereka mendapatkan gambaran tentang apa yang harus mereka lakukan.
3. Metode belajar anak: meniru orang tua
Mengutip dari linkedin.com, secara psikologis anak-anak berada dalam fase pembelajaran yang sensitif dimana mereka dapat meniru perilaku orangtua dengan cepat dan langsung tertanam pada ingatan mereka.
Metode belajar ini terjadi melalui proses pengamatan secara berulang dan dipengaruhi oleh kejadian dan lingkungan sosial mereka. Misalnya jika orangtua memiliki kebiasaan yang buruk maka anak-anak akan meniru perilaku tersebut secara tidak langsung.
Orang tua memiliki pengaruh yang amat besar dan kuat kepada anak-anak. Sebab anak-anak akan mengamati orang tua melakukan sesuatu. Orangtua yang melakukan tindakan buruk akan meninggalkan kesan negatif yang mendalam pada pikiran anak
4. Kebiasaan Kecil yang berpengaruh kepada komunikasi anak
Sadar atau tidak, hampir semua kebiasaan Mama dan Papa yang anak-anak perhatikan berhubungan dengan caramu berkomunikasi. Baik menggunakan bahasa tubuh, ekspresi, atau nada yang kamu gunakan ketika berkomunikasi dengan mereka.
Melalui pola mirroring yang dibahas sebelumnya, anak-anak tidak hanya memperhatikan kedua orang tuanya tetapi juga meniru pola komunikasi mereka.
Berdasarkan sebuah jurnal yang berjudul "The Effect of Parenting and Parents' Communication Methods on Childern's Language Development yang dirilis pada Proceeding of International Seminar and Joint Research Universitas Muhammadiyah Jakarta tahun 2023, dikatakan jika pola asuh dan komunikasi orangtua berpengaruh pada perkembangan bahasa anak.
Bagaimana orangtua mengasuh anaknya menggunakan berbagai pola asuh yang berbeda misalnya pola otoriter, permisif, atau demokratis akan mempengaruhi perkembangan berbahasa anak menjadi lebih sopan dan baik.
5. Hindari menjadi model yang buruk bagi anak
Untuk membantu anak-anak berkembang, Mama dan Papa perlu memahami sikap mereka yang dapat anak-anak tiru. Sebab anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka.
Meski begitu ada hal yang bisa orang dewasa lakukan, seperti menciptakan teladan positif sepert merefleksikan diri, meminta umpan balik dari orang yang terpercaya, dan memperlakukan anak-anak penuh hormat.
Mama juga perlu menyadari sikap negatifmu seperti misalnya jika Mama memiliki sikap pemarah. Bila tidak ingin anak-anak melihatnya, Mama perlu membatasi diri dan tidak membiarkan anak melihat perilaku burukmu. Jika tidak mereka akan menyadari sikap burukmu lalu mengikutinya.
Jika emosimu tidak terbendung, Mama dapat memilih meningkalkan si Kecil sebentar, sekitar 60 detik sambil mengingatkan dirimu kembali untuk tidak menunjukkan respon yang buruk di depan anak.
Dengan mengetahui hal-hal yang diam-diam anak tiru dari orang tua. Dengan mengetahui fakta ini, Mama dapat menyesuaikan agar tidak menujukkan hal-hal buruk di depan anak yang dapat berakibat pada anak yang meniru perilaku orangtua.
Baca juga:
- 5 Cara Menghadapi Anak Tantrum di Tahap Terrible Two
- Deteksi Keterlambatan Perkembangan Motorik Anak dan Temukan Solusinya
- Pola Asuh Gentle Parenting, Membentuk Karakter Anak yang Lembut