Cerita Fabel untuk Anak: Singa dan Tiga Ekor Banteng
Yuk ajarkan anak akan pentingnya persatuan melalui dongeng fabel ini!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cerita fabel untuk anak bagus untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Di antara banyaknya penulis cerita dongeng fabel, Aesop dikenal sebagai salah satu penulis yang andal.
Ia selalu berhasil menggambarkan pesan moral melalui karakter-karakter hewan yang akrab dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti cerita "Semut dan Belalang", atau "Katak dan Sapi".
Dalam kisah fabel Aesop, anak-anak diajak belajar dan mendapatkan pesan kehidupan melalui tokoh-tokoh fabel yang memiliki banyak karakter. Ada rubah yang licik, kura-kura yang lamban, singa yang ganas, dan lain sebagainya.
Salah satu cerita yang menarik dan kaya akan pesan moral ialah kisah "Singa dan Tiga Ekor Banteng". Singa memang buas dan hebat, tetapi apakah dia dapat menang melawan tiga ekor banteng?
Apalagi jika ketiganya sama-sama besar dan kekar. Apa yang akan singa lakukan untuk menghadapinya ya?
Simpan dulu semua pertanyaanya. Kini saatnya ambil posisi duduk yang nyaman dan buka Popmama.com untuk mengikuti cerita dongeng satu ini.
Simak cerita fabel anak berikut!
1. Suatu ketika hiduplah 3 ekor banteng besar di hutan
Suatu ketika di sebuah hutan hiduplah tiga ekor banteng yang besar. Mereka bertiga hidup bersahabat satu dengan yang lain. Ketiganya senang menghabiskan waktu menikmati rumput hijau yang segar di sana.
Ada banteng berwarna hitam, banteng putih, dan banteng cokelat. Ketiganya selalu pergi bersama dan saling melindungi ketika hewan buas menyerang. Hal itu membuat mereka ditakuti para pemangsa besar di hutan itu. Harimau, serigala, dan jaguar yang ganas enggan mendekati kelompok banteng ini.
Pada suatu sore yang sejuk, ketiganya tengah menikmati rumput di hutan. Banteng hitam menyapa kedua sahabatnya, "Indah sekali sore hari ini.”
“Iya, benar. Lebih indah lagi karena tidak ada yang berani menganggu kita,” sahut banteng cokelat.
"Lihat saja wajah harimau kemarin ketika menganggu kita. Tidak ada yang dapat mengusik kita apalagi memangsa kita jika terus bersama," banteng putih menambahkan.
Tanpa mereka sadari dari kejauhan ada seekor singa yang mengamati mereka. Singa itu sedang kelaparan. Ia pun amat senang ketika melihat tiga ekor banteng besar di hadapanya.
2. Singa mulai menyerang ketiga banteng
"Wah, tidak ku sangka akan menemukan makanan sedap di sore hari ini, beruntunya aku. Sebaiknya aku mulai dari banteng putih yang kelihatannya paling besar," gunggam singa bahagia.
Tanpa pikir panjang, singa pun berlari ke arah banteng putih untuk menyerangnya. Tetapi ia terkejut melihat kedua banteng lainnya bersiap menyerang singa. Ketiga banteng itu menyerang singa sampai ia terpaksa mundur.
"Aku salah perhitungan, tidak ku sangka kedua banteng lainnya berada berdekatan. Mungkin aku harus mencoba ketika semuanya berjauhan," pikir singa.
Hari berikutnya singa mencoba kembali menyerang. Kali ini ia memutuskan menyerang banteng cokelat yang memakan rumput cukup jauh dari kedua sahabatnya. Tetapi ketika melihat singa datang, banteng cokelat segara meminta bantuan kedua sahabatnya. Ketiganya pun kembali berkumpul menyerang singa.
Tidak mau menyerah singa mencoba beberapa kali lagi, namun hasilnya selalu gagal. Ketiga banteng itu terlalu kompak dan selalu menolong satu sama lain. Singa mulai putus asa, ia tidak cukup kuat untuk melawan tiga banteng yang kuat dan bertubuh besar lengkap dengan tanduk tajam yang siap menyerangnya.
Tiba-tiba singa memiliki rencana untuk mengalahkan tiga ekor banteng ini. Ia menunggu hari esok tiba untuk mulai melaksanakannya.
3. Rencana singa dimulai
Hari esok tiba dan singa memulai rencanya. Ia kembali ke hutan tempat ketiga banteng'" tersebut lalu mendekatilah dua ekor banteng, yaitu banteng hitam dan cokelat.
Banteng hitam yang melihat singa mendekat langsung berteriak, "Mau apa kau ke sini singa? Hentikan saja niatmu untuk memakan kami!"
Banteng cokelat melanjutkan, "Benar, bukankah kau sudah melihat akibatnya kemarin?
Singa berkata, “Sebenarnya aku tidak ada urusan dengan kalian. Aku hanya mau memangsa banteng putih. Kalian adalah temanku. Bukankah banteng putih itu rakus? Lihat saja tubuhnya sangat besar, ia juga sering makan rumput di tempat yang jauh karena tidak mau berbagi dengan kalian."
Banteng cokelat menanggapi perkataan singa, "Benar juga ya, tidak heran rasanya jika rumput di tempat ini cepat sekali berkurang."
Kedua banteng mendengarkan rayuan dari singa sehingga terpengaruh dan percaya. Keduanya pun merasa mendapat keuntungan, yaitu: tidak perlu bertarung melawan singa dan dapat makan rumput lebih banyak.
Akhirnya singa pun berhasil menerkam banteng putih. Singa sangat bahagia. Ia kini punya simpanana makanan untuk berhari-hari. Singa selalu merasa kenyang dan bahagia. Hingga beberapa hari kemudian, singa kembali merasa lapar. Ia mencoba kembali menipu kedua banteng menggunakan cara sebelumnya.
4. Singa menyerang banteng berikutnya
Singa mendekati banteng hitam dan memulai rencana jahatnya.
"Hei banteng hitam, apa kabarmu? Bagaimana rumput segar sore ini enak bukan?" tanya singa.
"Enak sekali. Rasanya belum pernah aku makan sebanyak ini," balas banteng hitam.
"Kalau makan lebih banyak tentunya enak bukan? Aku dapat membantumu lho. Lihat banteng cokelat di sana. Pasti dia makan banyak sampai-sampai bagianmu nanti diambil juga. Kamu tidak mau itu terjadi kan. kalau begitu biarkan aku memakan banteng cokelat. Aku tidak akan memakanmu, kita kan teman," ungkap singa.
"Wah ide bagus singa, aku setuju," balas banteng hitam tanpa pikir panjang.
Banteng hitam pun percaya. Apalagi dia juga ingin banyak istirahat menikmati hijaunya padang rumput tanpa perlu lelah melawan singar. Tak lama kemudian banteng cokelat pun tewas dimakan singa.
Singa makan kenyang berhari-hari. Namun kemudian ia pun kembali lapar, makanan sudah habis. Kini saatnya ia memangsa banteng terakhir.
Singa berhasil menaklukkan banteng hitam yang kini sendirian. Merasa terdesak, banteng hitam pun berusaha meminta bantuan teman-temannya. Namun sayang hasilnya nihil. Banteng hitam sadar kedua sahabatnya telah tiada akibat singa.
Singa pun berhasil menaklukkan dan memasang ketiga banteng tersebut dengan kecerdasannya.
5. Pesan moral yang dapat diambil dari dongeng ini
Bagaimana ceritanya? Apakah si Kecil menyukainya? Kini saatnya kita membahas makna yang terdapat di dalam dongeng fabel ini yuk!
Dari kisah Singa dan Tiga Ekor Banteng ini sebenarnya anak-anak diajarkan mengenai pentingnya persatuan. Banteng memanglah hewan yang kuat dan besar tetapi ia tidak dapat melindungi diri dari semua hewan pemangsa yang ganas.
Namun berbeda ketika ketiga banteng bersatu seperti di dalam cerita. Ketika bersatu, mereka dapat mengatasi masalah yang lebih besar, seperti seekor singa buas yang hendak memangsa mereka.
Ketika bersatu dan bekerja sama, pekerjaan-pekerjaan yang berat akan terasa lebih ringan dan mudah untuk diselesaikan. Ini berlaku ketika bekerja bersama keluarga membersihkan rumah, atau mungkin ketika bekerjasama membuat karya di sekolah.
Persatuan dan kerjasama merupakan hal penting yang perlu dipertahankan. Anak mama sebaiknya tdak meniru sikap banteng hitam yang mau membuang persatuan demi keuntunan pribadi, lihat saja apa yang terjadi padanya di akhir. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Cerita Fabel untuk Anak: Bangau yang Serakah dan Kepiting
- Dongeng Fabel Anak: Cerita Kancil dan Kura-Kura
- 5 Pilihan Cerita Fabel yang Bisa Dibacakan ke Anak Menjelang Tidur