Penting! Ini Dia Jumlah Kadar Garam yang Dibutuhkan Anak Balita
Atur pola konsumsi garam anak, sebaiknya tidak berlebihan juga tidak kekurangan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Garam merupakan salah satu penyedap rasa alami yang digunakan hampir di setiap makanan. Penggunaannya memberikan rasa gurih yang dapat menambah kelezatan makanan. Ini juga dapat membuat si Kecil semakin doyan makan.
Seperti makanan alami lainnya, garam dibutuhkan oleh tubuh.
Terdapat beberapa zat yang terkandung dalam garam yang dapat memperlancar kerja tubuh dan menghidarinya dari berbagai penyakit dan gangguan.
Namun, Mama tidak dapat sembarangan memberikan makanan dengan kandungan garam tinggi pada anak secara rutin.
Terdapat jumlah kadar garam yang perlu anak konsumsi setiap harinya. Tidak boleh kurang ataupun lebih.
Ketahui jumlah takaran garam yang dibutuhkan si Kecil setiap harinya dan manfaat dari garam untuk kesehatan anak di Popmama.com.
Simak yuk, Ma.
1. Kandungan Garam
Melansir dari healthy-kid.com.au, garam merupakan mineral yang terbentuk dari dua unsur, yaitu natrium dan klorida. Biasanya garam digunakan sebagai penyedap rasa makanan atau juga sebagai pengawet makanan.
Kedua kandungan dalam natrium memiliki fungsi tersendiri. Natrium dalam garam merupakan mineral penting yang dapat mengendalikan kadar air dalam tubuh.
Mineral ini juga mendukung fungsi saraf dan otot. Sedang klorida digunakan tubuh untuk membentuk HCl atau asam klorida dalam lambung.
Selain kedua kandungan tersebut, garam juga mengandung unsur lainnya yang tak kalah penting, seperti yodium, fosfor, kalsium dan kalium.
2, Manfaat garam bagi tubuh
Garam memiliki banyak peran penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Seperti bermanfaat bagi otot, perut, juga fungsi saraf pada tubuh. Dan lagi, garam juga dibutuhkan untuk kesehatan darah.
Kandungan yodium pada garam juga tak kalah penting. Zat ini dibutuhkan oleh tubuh guna mendukung perkembangan otak si Kecil.
Yodium pada garam juga berperan untuk menjaga ksehatan kelenjar tiroid.
Di sisi lain, mengonsumsi garam juga dapat meningkatkan nafsu makan anak. Khusunya pada makanan sehat yang kurang ia sukai semisal sayur-sayuran. Menambahkan garam secara tidak langsung dapat mendukung asupan nutrisi anak.
Meskipun bermanfaat bagi tubuh, konsumsi garam si Kecil perlu diatur. Mengonsumsi garam secara berlebihan sangat tidak baik bagi tubuh.
3. Takaran garam yang sesuai bagi balita setiap harinya
Garam memang memiliki sejumlah manfaat yang baik bagi tubuh, tapi Mama harus memperhatikan takaran garam yang sesuai dengan kebutuhan tubuh si Kecil.
Jika berlebih, garam akan membawa berbagai bahaya bagi tubuh.
Berdasarka informasi yang diperoleh dari nhs.uk, anak-anak dan bayi hanya membutuhkan sedikit saja garam.
Berikut ini adalah takaran garam yang mereka butuhkan.
- Sampai dengan 12 bulan : kurang dari 1g garam per hari (kurang dari 0.4 gr sodium)
- 1 sampai 3 tahun : 2 gr garam per hari (0.8 gr sodium)
- 4 sampai 6 tahun : 3 gr garam per hari (1.2 gr sodium)
- 7 sampai 10 tahun : 5 gr garam per hari (2 gr sodium)
- 11 tahun ke atas : 6 gr garam per hari (2.4 gr sodium)
Takaran tersebut umumnya dapat terganggu akibat beberapa makanan favorit si kecil yang tanpa kamu sadari mengandung kadar garam yang tinggi.
4. Apa yang terjadi jika balita kelebihan atau kekurangan garam?
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kelebihan garam pada tubuh si Kecil tidaklah baik. Hal serupa juga terjadi ketika si Kecil kekurangan garam.
Konsumsi garam yang baik dan bermanfaat bagi tubuh haruslah sesuai dengan takaran yang ada.
Apabila si Kecil mengonsumsi garam terlalu banyak, anak akan mengalami beberapa gangguan pada tubuhnya.
Salah satunya seperti peningkatan tekanan darah yang mungkin meningkatkan risiko penyakit jantung. Kelebihan garam juga membuat tubuh rentan terkena obesitas dan osteoporosis.
Hal berbeda terjadi ketika anak kekurangan konsumsi garam.
Ketika tubuh anak kekurangan garam, ia akan menderita penyakit hiponatremia yang menyebabkan kadar garam di dalam darah rendah. Selain hiponatremia, kekurangan garam menyebabkan tubuh terkena trigliserida dan diabetes.
5. Garam yang sehat bagi balita
Diantara berbagai jenis garam, terdapat dua garam yang dikenal memiliki manfaat lebih terhadap kesehatan tubuh, yaitu garam bersodium dan garam himalaya yang lebih dikenal dengan nama pink himalayan salt.
Faktanya, diantara kedua garam tersebut, garam bersodium (garam dapur) lebih cocok bagi anak-anak.
Mengapa begitu? Ini diakibatkan oleh pentingnya kebutuhan akan zat sodium bagi perkembangan tubuh anak.
Zat sodium yang terdapat pada garam dapur dapat mencegah kekurangan sodium. Kekurangan sodium dapat menyebabkan gangguan metabolisme tubuh serta pertumbuhan dan perkembangan.
6. Tips agar anak tidak konsumsi garam secara berlebih
Guna menghindari kelebihan garam pada tubuh anak, ada beberapa kebiasaan yang perlu diubah, terutama kebiasaan makan anak.
Ketika memberikan anak makanan, sebaiknya lebih memperhatikan kandungan garam di dalamnya agar menjaga jumlah garam yang masuk ke dalam tubuh si Kecil.
Ada beberapa makanan kesukaan si Kecil yang memiliki kandungan garam cukup tinggi yang perlu dihindari. Makanan-makanan tersebut diantaranya seperti: roti, crackers/biskuit, keripik kentang, makanan gurih, mie instant, juga nugget ayam. Hindari juga makanan-makanan fast food yang terdapat di restoran cepat saji.
Mama dapat membuat makanan sendiri di rumah yang lebih terjamin kesehatannya.
Pilihlan makanan dengan bahan-bahan segar yang perlu diolah. Gunakan juga bumbu dari bahan tradisional seperti bawang, paprika, bawang putih, dan jahe ke dalam makanan.
Perhatikan selalu kebutuhan garam anak dan keluarga dapat tercukupi dengan baik. Kurangi makanan dengan banyak garam ya Ma. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
- Kapankah Waktu Terbaik Mengonsumsi Vitamin C bagi si Kecil
- 7 Rekomendasi Vitamin Mata Untuk Anak
- 5 Vitamin untuk Mengatasi Anak yang Susah Buang Air Besar