Mama Harus Tahu, Inilah Risiko Jika Menunda Investasi Pendidikan Anak
Ayo, memulai lebih awal tentunya lebih baik.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua tentunya ingin memiliki anak-anak yang dapat berkembang dan tumbuh menjadi seseorang yang sukses dan berhasil di masa depan. Itulah mengapa anak-anak perlu menjalankan proses pendidikannya dengan baik.
Berbicara mengenai pendidikan, bukan hanya prosesnya saja lho yang perlu Mama dan Papa pikirkan, sebab biaya pendidikan tidak kalah beratnya. Kamu memiliki kewajiban membiayai studi anak dari mulai jenjang Tk hingga mereka masuk ke perguruan tinggi nanti dan ini bukanlah hal yang mudah.
Biaya pendidikan juga selalu meningkat setiap tahunnya belum lagi ketika anak mama masuk ke jenjang pendidikan baru, masuk SD, SMP, atau bahkan SMA misalnya. Apa saja yang sudah kamu siapkan untuk itu?
Jika belum, ada baiknya kamu mulai berinvestasi untuk pendidikan anak sedari dini. Ini penting sekali sebab jika tidak siap, akan ada banyak risiko berbahaya yang dapat menganggu impian dan keberhasilan anak di masa mendatang.
Popmama.com telah merangkum 5 risiko jika orangtua menunda investasi pendidikan anak sejak dini. Perhatikan dengan baik yuk!
1. Mengapa harus investasi?
Pendidikan anak merupakan hal penting yang perlu orangtua penuhi. Agar ini dapat berjalan lebih aman, Mama dan Papa dapat menyiapkan pendidikan anak yang semakin mahal di depan melalui berinvestasi. Lantas, mengapa harus berinvestasi?
Sebenarnya baik menabung ataupun berinvestasi dapat membantu Mama dan Papa menyiapkan masa depan anak. Menabung memang lebih aman dan mudah, namun uang yang kamu simpan tidak berkembang, bahkan jika ada bunga yang diberikan, jumlahnya pastilah kecil.
Di sisi lain, investasi memang lebih menguntungkan, tetapi ada risiko yang perlu kamu pertimbangkan. Lalu uang yang disimpan tidak dapat kamu ambil sewaktu-waktu secara mendadak.
Meskipun begitu investasi menjadi pilihan yang lebih menguntungkan daripada menabung jika ini berbicara mengenai masa depan anak. Berinvestasi membantu orangtua memaksimalkan pendapatan lebih dari penghasilan rutin yang kalian dapatkan. Potensi keuntungan yang dihasilkan dari investasi sendiri lebih besar daripada menabung.
Jika Mama dan Papa tidak mau terlalu berisiko dalam berinvestasi, kalian dapat memilih jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan kalian.
2. Menganggu proses pendidikan anak
Salah satu dampak umum yang terjadi akibat menunda investasi pendidikan anak sejak dini ialah tidak adanya dana pendidikan anak-anak.
Sebagai orangtua yang baik, kita perlu menyadari bahwa pendidikan anak-anak memakan biaya yang besar, bahkan mengalami kenaikan setiap tahunnya. Kita perlu berpikir jauh kedepan, sebab proses belajar anak sendiri berlangsung dari Tk hingga ke jenjang perguruan tinggi dan ini bukanlah proses yang mudah.
Ketika kita tidak menabung atau menginvestasikan dana pendidikan anak sejak dini, ada kemungkinan di waktu anak ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang berikutnya kelak kita tidak memiliki biaya yang cukup. Atau bahkan tidak ada dana pendidikan untuk anak.
Mungkin ada opsi pilihan pendidikan sekolah negeri yang bebas biaya masuk, tetapi ini bukan berarti Mama dan Papa tidak perlu mengeluarkan biaya lainnya.
Akibat terburuk yang disebabkan oleh ketidaksiapan kita memperiapkan pendidikan anak ialah terganggunya proses belajar anak. Masalah ekonomi dapat menyebabkan anak putus sekolah atau bahkan terpaksa mengambil jeda melanjutkan pendidikannya. Kita tentunya tidak ingin hal seperti ini terjadi.
3. Menganggu kebutuhan lain di masa mendatang
Pendidikan anak merupakan hal yang wajib diberikan orangtua kepada anak-anaknya. Seringkali kita bahkan mementingkan kebutuhan ini daripada kebutuhan yang lainnya.
Namun coba bayangkan jika kamu tidak memiliki biaya yang cukup untuk mendukung pendidikan anak. Mau tidak mau orangtua akan memilih mengorbankan dana yang telah kamu sediakan untuk kebutuhan lainnya. Ini dapat menganggu keuangan Mama dan Papa di masa mendatang.
Anggap saja kamu memiliki modal yang cukup untuk membuka usaha baru atau untuk berlibur bersama keluarga. Namun akibat masalah ini, kamu terpaksa menundanya dan mengalihfungsikannya untuk kepentingan pendidikan anak.
4. Pendidikan anak tidak dapat berjalan secara maksimal
Tidak dapat dipungkiri jika pendidikan anak-anak memakan biaya yang amat besar. Bukan hanya biaya masuk sekolah dan anggaran per semesternya, ada biaya dan keperluan lain yang mendukung proses pendidikan mereka yang perlu Mama dan Papa keluarkan.
Dalam mengikuti aktivitas sekolah tentunya anak-anak akan mengikuti banyak kegiatan yang membutuhkan perlengkapan, seperti ketika anak-anak mendapatkan tugas praktikum di sekolahnya, atau kegiatan karyawisata yang anak-anak ikuti setiap tahunnya.
Ini belum termasuk dengan peralatan dan perlengkapan yang anak-anak butuhkan selama masa sekolah. Alat elektronik seperti laptop, handphone, dan kalkulator misalnya.
Meskipun biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi semua itu tidak setinggi membayar biaya sekolah, tetap saja ini merupakan hal yang penting dan perlu kamu sediakan guna mendukung proses belajar anak.
Coba bayangkan jika anak-anak mama tidak memiliki atau memperoleh akses terhadap benda-benda yang mendukung kegiatan belajar mereka. Tentu saja ini akan membuat anak-anak kesulitan memenuhi tuntutan pendidikan mereka. Sehingga ada kemungkinan ini dapat menganggu proses belajar sehingga tidak dapat dilakukan secara maksimal.
5. Menciptakan sandwich generation yang baru
Salah satu risiko ketika orangtua tidak berinvestasi untuk dana pendidikan anak sedari dini ialah memunculkan dampak yang lebih besar nantinya, yaitu sandwich generation. Istilah ini dicetuskan oleh Dorothy A. Miller, profesor dari Universitas Kentucky, Amerika Serikat yang diartikan sebagai kelompok individu yang bertanggung jawab atas kehidupan orang tua dan anak-anak mereka.
Kegagalan berinvestasi sejak dini dapat mengakibatkan anak-anak menjadi perlu menganggung beban orangtua di masa mendatang. Bukan hanya menyebabkan masalah dalam pendidikan anak, tetapi juga masalah besar bagi hidup anak kedepannya.
Bergantung pada bantuan anak di masa tua nanti tentu rasanya tidak enak. Akan lebih baik jika Mama dan Papa memulai berinvestasi sedari dini sehingga kelak memiliki pemasukan sendiri yang dapat mendukung kehidupan.
6. Menghambat anak dari impian dan cita-citanya
Sebagai orangtua yang baik, kita tentunya mengerti jika proses pendidikan anak dapat membantu mereka menyiapkan diri lebih lagi agar dapat mengejar dan menggapai cita-citanya.
Kegagalan orangtua dalam menyiapkan investasi yang baik bagi pendidikan anak-anak ialah ini dapat berpengaruh kepada impian dan cita-cita mereka.
Tentunya sebagai orangtua tugas kita adalah mendukung usaha dan keinginan anak. Rasanya akan sangat mengecewakan bagi mereka jika impiannya harus terhambat karena kita tidak menyiapkannya dengan baik.
Memang dalam menggapai impian dan cita-cita, hal utama yang anak mama butuhkan ialah kemauan, doa, dan kerja keras. Namun ini bukan berarti mereka tidak membutuhkan biaya.
Untuk mendukung anak mama yang berbakat di bidang musik, tentunya kamu membutuhkan biaya kursus musik, biaya membeli peralatan yang anak butuhkan, dan lain sebagainya.
Itulah risiko ketika orangtua tidak memulai investasi pendidikan anak sejak dini. Yuk mulai sisihkan danamu untuk masa depan anak!
Baca juga:
5 Tips Mempersiapkan Biaya Pendidikan Anak
6 Jenis Investasi untuk Dana Pendidikan Anak, Pilih dengan Tepat
10 Peran Orangtua dalam Pendidikan Anak