Hati-Hati Ma, Inilah yang Terjadi Jika si Kecil Sering Dikekang
Orangtua yang overprotective akan berdampak buruk pada tumbuh kembang anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua orangtua menginginkan hal yang terbaik bagi buah hati mereka. Namun, terkadang Mama dan Papa hanya mementingkan keinginan pribadi tanpa persetujuan anak sehingga terkesan memaksakan kehendak.
Padahal, setiap anak memiliki ketertarikan dan berhak memutuskan hal apa saja yang ingin mereka lakukan. Jika terus dipaksa, anak dapat merasa tertekan karena tidak diberi kebebasan untuk menentukan tujuan hidup.
Pengasuhan seperti ini pun cenderung memiliki efek negatif, terutama pada diri si Kecil. Lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan hal yang akan terjadi apabila orangtua terlalu mengekang anak, dilansir dari IDN Times.
1. Anak bisa saja tidak memiliki tujuan yang jelas
Orangtua yang terlalu mengekang anak biasanya akan selalu mengatur segala hal. Bahkan, seolah sedang mendikte hidup anaknya.
Mulai dari masalah pendidikan hingga sosialisasi di lingkungan. Si Kecil pun tidak memiliki kebebasan. Padahal, mereka berhak menentukan apa yang ia inginkan.
Orangtua yang bersikap berlebihan seperti ini sebaiknya berhenti. Berilah anak kebebasan dalam bertindak agar mereka mandiri dan bisa menentukan tujuan hidup yang jelas.
2. Si Kecil hidup hanya untuk menuruti keinginan Mama dan Papa
Seringkali, orangtua yang terlalu memaksakan kehendak membuat anak mengubur impiannya sendiri. Hal ini tentu saja karena anak dituntut untuk memenuhi keinginan orangtua.
Dengan dalih untuk mewujudkan keinginan Mama dan Papa yang dulunya tidak kesampaian. Pengasuhan seperti ini bisa saja menyiksa anak karena mereka tidak diberi kesempatan untuk meraih impiannya.
Sama seperti orangtua, anak juga memiliki keinginan atau mimpinya sendiri yang ingin diwujudkan. Maka, berilah si buah hati ruang tersendiri untuk menentukan pilihan.
Jika orangtua gagal mewujudkan impian masa kecil, jangan paksakan anak untuk mewujudkannya di masa kini. Sebaiknya, orangtua memberi dukungan pada pilihan anak dan arahkan dengan tepat agar impiannya terwujud.
3. Anak tumbuh menjadi seorang pembohong dan pembangkang
Semakin keras didikan yang diberikan orangtua, anak pun semakin frustrasi sehingga mereka akan mencari jalan keluar untuk melarikan diri.
Sikap tegas Mama dan Papa serta adanya aturan dalam keluarga memang tidak ada salahnya. Namun, sebaiknya berikan porsi yang pas.
Apabila anak sering dimarahi dan dilarang untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak orangtua, anak pun akan tumbuh menjadi pribadi yang pembangkang dan pembohong di saat yang bersamaan.
4. Buah hati sulit mengekspresikan diri, Ma
Saat orangtua memaksakan segala hal harus dilakukan oleh anak, mereka pun akan tumbuh tanpa potensi terbaiknya.
Misalnya, ketika anak lebih tertarik dan menginginkan untuk ikut les musik. Namun, orangtua tidak mengarahkan potensinya ke bidang musik dan memaksa anak untuk ikut les matematika.
Pengasuhan seperti ini akan membuat anak tidak memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri. Anak pun tidak bisa merasakan hidup sebagai dirinya sendiri, Ma.
5. Anak akan merasa kurang percaya diri
Ketika anak hidup berdasarkan segala kehendak orangtua, anak biasanya akan sulit untuk percaya diri, Ma. Hal ini karena anak dipaksa untuk berperilaku atau bersikap sesuai dengan keinginan Mama dan Papa.
Maka tidak heran jika anak memiliki orangtua yang terlalu mengekang, biasanya tumbuh menjadi pribadi yang pemalu dan kesepian karena sulit bergaul dengan teman sebayanya.
Sebagai orangtua, sudah sepatutnya memberikan anak kesempatan untuk berteman dengan siapapun. Namun, tetap perlu diawasi sehingga hal-hal buruk tidak terjadi, Ma.
Itulah 5 dampak yang mungkin terjadi jika orangtua sering mengekang anak. Yuk, hentikan kebiasaan ini dan berilah kebebasan pada anak. Tentunya, dengan pengawasan yang tepat dan dukungan.
Baca juga:
- 5 Akibat dari Pola Asuh yang Salah Bisa Merusak Kesehatan Mental Anak
- 5 Alasan Anak Berani Melawan Orangtua dengan Pola Asuh Otoriter
- Agar Perkembangan Anak Optimal, Yuk Terapkan Pola Asuh Demokratis!