7 Hal yang Anak Ingat dari Memori Masa Kecil
Momen sederhana yang memberikan kesan mendalam
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kenangan masa kecil adalah bagian penting yang membentuk siapa kita di masa depan.
Bagi anak-anak, momen-momen sederhana dalam keseharian bisa meninggalkan kesan yang mendalam dan bertahan lama.
Pengalaman yang dialami sejak kecil, terutama yang melibatkan hubungan dengan orangtua, berkontribusi besar dalam membentuk emosi, nilai-nilai, dan pandangan anak terhadap dunia.
Hal-hal yang mungkin tampak biasa bagi orang dewasa, seperti tradisi keluarga atau saat mendapat pelukan, dapat menjadi memori yang paling diingat anak ketika mereka dewasa nanti.
Berikut Popmama.com rangkum 7 hal yang anak ingat dari memori masa kecil mereka dan bagaimana momen-momen ini membentuk kehidupan mereka.
1. Momen ketika orangtua memberikan apresiasi
Saat anak menerima apresiasi dari orangtua, mereka merasakan pengakuan dan dukungan atas usaha yang mereka lakukan, sekecil apapun itu.
Momen pujian ini memperkuat rasa percaya diri dan keyakinan diri anak. Ketika orangtua menyatakan kebanggaan terhadap pencapaian mereka, seperti hasil sekolah, menyelesaikan tugas, atau perilaku baik.
Pengalaman ini membantu anak belajar tentang pentingnya penghargaan dan nilai usaha.
Apresiasi yang diberikan dengan tulus akan membentuk hubungan emosional yang kuat antara anak dan orangtua, serta meninggalkan kenangan positif pada anak.
2. Masa dimana orangtua membela anak dalam situasi yang membuat mereka merasa terpojok
Ketika anak berada dalam situasi sulit, seperti menghadapi teman yang kasar atau merasa disalahkan dalam suatu peristiwa, dukungan dari orangtua menjadi sangat berarti.
Anak mengingat saat-saat dimana orangtua melindungi mereka atau membela kepentingan mereka di depan orang lain.
Ini membangun perasaan aman dan kepercayaan bahwa mereka memiliki seseorang yang selalu ada di sisi mereka.
Perlindungan ini tidak hanya membuat anak merasa dihargai, tetapi juga mengajarkan tentang keadilan dan perlunya membela diri ketika menghadapi situasi ketidakadilan.
Momen-momen ini membangun kepercayaan diri yang penting di masa depan.
3. Tradisi keluarga yang spesial
Tradisi keluarga yang unik, seperti berkumpul setiap akhir pekan, merayakan liburan bersama, atau melakukan ritual tertentu di hari-hari spesial, menjadi memori yang tak terlupakan bagi anak.
Tradisi ini memberikan rasa stabilitas dan kebersamaan dalam keluarga, mengajarkan nilai-nilai penting seperti rasa syukur, cinta, dan kebersamaan.
Anak-anak menantikan tradisi ini setiap kali datang karena membuat mereka merasa dekat dengan anggota keluarga lainnya.
Selain itu, kenangan dari tradisi ini sering dibawa hingga dewasa, menciptakan pondasi bagi mereka untuk membangun tradisi serupa dengan keluarga mereka sendiri nantinya.
4. Perasaan senang ketika mereka didengar
Saat orangtua mendengarkan apa yang anak katakan, tanpa mengabaikan perasaan atau opini mereka, anak merasa diperhatikan dan dihargai.
Anak-anak sering mengingat momen di mana mereka dapat berbicara secara terbuka dan didengar dengan penuh perhatian oleh orangtua.
Ini memberikan perasaan bahwa pendapat mereka berharga dan valid.
Proses ini tidak hanya memperkuat hubungan antara anak dan orangtua, tetapi juga membangun kemampuan anak untuk mengekspresikan diri dan kepercayaan diri mereka di masa mendatang.
Ketika orangtua mendengarkan, anak merasa lebih dekat secara emosional dan yakin bahwa suara mereka penting.
5. Momen dari rasa kasih sayang dan dukungan orangtua
Kasih sayang dan dukungan dari orangtua menjadi pondasi penting dalam membangun hubungan emosional yang kuat antara anak dan orangtua.
Anak-anak mengingat momen ketika orangtua memberikan pelukan, kata-kata penyemangat, atau sekadar kehadiran mereka di saat-saat sulit.
Momen-momen ini memberikan rasa aman dan kenyamanan yang mendalam.
Dukungan yang tulus dan konsisten membentuk kepercayaan anak pada dirinya sendiri serta keyakinan bahwa mereka memiliki sandaran di saat mereka membutuhkannya.
Kasih sayang yang ditunjukkan secara langsung dan tanpa syarat menjadi kenangan yang terus hidup dalam memori anak hingga dewasa.
6. Jalan-jalan bersama keluarga
Liburan keluarga, atau bahkan hanya sekedar jalan-jalan di taman, menjadi momen yang dikenang anak sebagai saat-saat kebersamaan yang menyenangkan.
Perjalanan atau waktu bersama di luar rumah memberi anak kesempatan untuk merasakan dunia dengan perasaan aman, di bawah pengawasan dan kasih sayang orangtua.
Aktivitas sederhana seperti makan bersama di restoran, berkunjung ke tempat baru, atau bermain di alam terbuka memberikan pengalaman yang mempererat ikatan keluarga.
Momen-momen ini yang kemudian memberikan rasa gembira dan kehangatan yang sulit dilupakan.
7. Rutinitas yang membuat anak merasa nyaman
Rutinitas harian seperti waktu tidur yang teratur, makan bersama, atau aktivitas rutin lainnya menciptakan perasaan stabilitas dan keamanan bagi anak.
Rutinitas yang melibatkan kehadiran orangtua, seperti membacakan cerita sebelum tidur atau bermain bersama setelah makan malam, memberikan anak rasa nyaman dan kebersamaan.
Kebiasaan ini membantu anak merasa dicintai dan diperhatikan secara konsisten.
Ketika mereka tumbuh dewasa, rutinitas ini sering diingat sebagai momen berharga yang memberi rasa aman dan kebahagiaan dalam kehidupan mereka.
Demikian rangkuman mengenai 7 hal yang anak ingat dari memori masa kecil.
Pastikan anak selalu mendapatkan pengalaman baik agar selalu diingat ketika mereka dewasa ya, Ma!
Baca juga:
- 10 Aksesoris Rambut Anak yang Lucu untuk Gaya Sehari-hari
- The Wild Robot, Film Keluarga yang Cocok untuk Akhir Pekan
- Viral Imbauan Jangan Biarkan Anak ke Toilet Sendirian, Ini Alasannya!