TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Kegiatan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun, Ada Yoga Bersama Anak!

Melatih motorik kasar anak penting untuk perkembangan ototnya lho, Ma

Freepik/senivpetro

Pada usia 4-5 tahun, anak-anak sedang dalam tahap perkembangan penting yang melibatkan keterampilan motorik kasar. 

Motorik kasar adalah kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot besar, seperti berlari, melompat, dan memanjat. 

Berikut Popmama.com merangkum contoh kegiatan motorik kasar anak usia 4-5 tahun yang juga dapat membantu perkembangan otot anak.

Kumpulan Contoh Kegiatan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun

1. Berlari

Freepik/pch.vector

Berlari adalah aktivitas sederhana namun efektif untuk mengembangkan motorik kasar anak. 

Mengajak anak berlari di taman atau halaman rumah dapat membantu memperkuat otot-otot kaki serta meningkatkan daya tahan tubuh mereka. 

Buat permainan balap lari sederhana untuk menambah kesenangan dan tantangan. Misalnya, tentukan garis start dan finish, dan dorong anak untuk berlari secepat mungkin. 

Permainan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan berlari, tetapi juga mengajarkan anak tentang konsep menang dan kalah serta sportivitas. 

Pastikan area berlari aman dan bebas dari rintangan yang dapat menyebabkan cedera.

2. Melompat dengan satu kaki

Pexels/Antonius Ferret

Melompat dengan satu kaki adalah kegiatan yang menantang namun menyenangkan bagi anak-anak. Aktivitas ini membantu mengembangkan keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan otot kaki. 

Ajarkan anak untuk melompat dengan satu kaki dari satu titik ke titik lain, atau buat permainan seperti lompat tali untuk variasi. 

Mama bisa menggambar kotak-kotak di tanah dan meminta anak melompat dari satu kotak ke kotak lainnya dengan satu kaki.

Aktivitas ini juga dapat meningkatkan konsentrasi dan keterampilan motorik halus. Pastikan permukaan tempat melompat aman dan tidak licin untuk menghindari cedera.

3. Memanjat

Freepik

Memanjat adalah aktivitas yang sangat baik untuk memperkuat otot-otot besar pada lengan, kaki, dan tubuh bagian atas. 

Anak-anak dapat memanjat di playground, dinding panjat yang aman, atau bahkan pohon yang rendah dengan pengawasan orang dewasa. 

Aktivitas memanjat mengajarkan anak tentang perencanaan gerakan dan pemecahan masalah saat mereka mencari cara untuk mencapai puncak. 

Selain itu, memanjat juga meningkatkan koordinasi antara tangan dan mata. 

Selalu pastikan ada pengawasan ketat untuk mencegah cedera dan pastikan area di sekitar tempat memanjat aman dan bebas dari benda berbahaya.

4. Bersepeda

Freepik/wirestock

Bersepeda adalah aktivitas yang melibatkan banyak keterampilan motorik kasar, seperti keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan otot. 

Mulailah dengan sepeda roda tiga atau sepeda keseimbangan untuk anak-anak yang lebih muda, kemudian beralih ke sepeda roda dua saat mereka sudah siap. 

Bersepeda juga memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar tentang keamanan jalan, seperti melihat kanan dan kiri sebelum menyeberang jalan dan pentingnya memakai helm. 

Aktivitas ini bisa dilakukan di taman, jalan sekitar rumah yang sepi, atau area khusus bersepeda. Bersepeda secara teratur juga baik untuk kesehatan kardiovaskular anak.

5. Bermain bola

Freepik

Bermain bola adalah cara yang menyenangkan untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar anak. 

Berbagai permainan bola seperti menendang, melempar, atau menangkap bola dapat meningkatkan koordinasi tangan-mata dan keterampilan motorik kasar. 

Mama bisa bermain sepak bola mini, bola basket, atau permainan tangkap bola. Aktivitas ini juga mengajarkan anak tentang kerjasama tim, aturan permainan, dan sportivitas. 

Bermain bola juga dapat meningkatkan refleks dan ketepatan dalam gerakan. 

Pastikan bola yang digunakan sesuai dengan usia anak, baik dari segi ukuran maupun berat, untuk menghindari cedera.

6. Senam atau yoga anak

Freepik/senivpetro

Senam atau yoga anak adalah aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat untuk meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan keseimbangan. 

Senam melibatkan gerakan-gerakan yang dinamis, sementara yoga lebih fokus pada pose yang menenangkan dan menguatkan. 

Mama bisa cari video atau kelas senam/yoga anak yang sesuai dengan usia mereka dan ajak anak untuk mengikuti gerakan-gerakan tersebut. 

Aktivitas ini juga membantu anak belajar tentang kontrol pernapasan dan ketenangan pikiran. 

Selain itu, senam dan yoga dapat dilakukan di rumah, taman, atau tempat lainnya dengan permukaan yang lembut dan aman.

7. Bermain di taman bermain

Pexels/Norma Mortenson

Taman bermain menyediakan berbagai alat dan fasilitas yang mendukung perkembangan motorik kasar anak, seperti ayunan, perosotan, dan jungkat-jungkit. 

Biarkan anak mengeksplorasi berbagai alat permainan untuk melatih berbagai otot tubuh mereka. 

Ayunan membantu mengembangkan kekuatan lengan dan keseimbangan, perosotan melatih keberanian dan koordinasi, sedangkan jungkat-jungkit mengajarkan tentang kerjasama dan ritme. 

Bermain di taman juga memberikan kesempatan bagi anak untuk bersosialisasi dengan teman sebaya, yang penting untuk perkembangan sosial dan emosional mereka. 

Pastikan selalu ada pengawasan untuk memastikan keamanan.

Tips untuk Orangtua Saat Melatih Keterampilan Motorik Kasar Anak

Pexels/Anete Lusina
  • Pengawasan: Selalu awasi anak saat bermain, terutama ketika melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera.
  • Variasi: Berikan variasi aktivitas agar anak tidak bosan dan dapat mengembangkan berbagai keterampilan motorik.
  • Dukungan: Berikan dorongan dan pujian untuk setiap usaha dan pencapaian anak, sehingga mereka merasa termotivasi untuk terus berlatih dan belajar.

Nah, itu tadi rangkuman mengenai contoh kegiatan motorik kasar anak usia 4-5 tahun. Semoga bermanfaat ya, Ma!

Baca juga:

 

The Latest