7 Cara agar Papa Lebih Dekat dengan Anak
Jangan hanya Mama, Papa juga harus dekat dengan si Kecil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam mengasuh anak, tidak hanya peran Mama saja yang dibutuhkan.
Melainkan peran Papa juga sangat penting untuk perkembangan si Kecil, bahkan sejak anak masih di dalam kandungan.
Mungkin banyak orangtua yang menganggap bayi yang baru lahir hanya membutuhkan sosok Mama untuk dapat mengurus, merawat dan mengetahui semua kebutuhannya.
Namun, peran Papa dalam mengasuh anak sejak dini juga sangat dibutuhkan.
Pentingnya keterlibatan Papa dalam mengasuh anak
Kehadiran seorang Papa bagi si Kecil dinilai dapat menimbulkan rasa aman secara emosional, menumbuhkan kepercayaan diri hingga keinginan untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.
Seorang anak dengan perhatian Papanya ternyata memiliki kemampuan menyelesaikan masalah serta memiliki IQ lebih baik pada saat menginjak usia tiga tahun.
Lalu pada usia sekolah, pelajar yang Papanya terlibat dalam mengasuh juga akan memiliki prestasi yang jauh lebih baik dan memiliki kepercayaan diri lebih tinggi ketimbang anak tanpa keterlibatan sang Papa dalam pengasuhannya.
Peran orangtua dalam mengasuh tentu berbeda untuk tumbuh kembang anak.
Seorang Papa cenderung lebih menyemangati untuk berkompetisi dan mandiri dalam hal prestasi.
Sedangkan Mama lebih cenderung menanamkan nilai-nilai keadilan, kerja sama dan keamanan.
Bermain, melindungi, dan menumbuhkan kedisiplinan
Peran Papa dalam mengasuh anak memang lebih seperti menjadi teman bermain bagi anak-anaknya daripada ibu.
Dari interaksi tersebut, anak-anak akan belajar banyak dari peran Papa tersebut.
Lalu anak-anak yang mempunyai sosok Papa yang membimbingnya juga lebih merasa terlindungi dari kemungkinan bahaya sehingga mempunyai sifat lebih pemberani.
Papa biasanya memiliki kestabilan emosi yang jauh lebih baik dan jarang terganggu mood-nya, sedangkan perempuan bisa mengalami menstruasi, hamil, dan melahirkan yang memang mempengaruhi emosi.
Sehingga Papa memang bisa membuat emosi anak-anaknya jauh lebih stabil.
Seorang Papa mempunyai ketegasan yang jauh lebih besar jika dibanding seorang ibu.
Oleh karena itu, peran Papa pun jauh lebih besar dalam hal menghasilkan anak-anak yang disiplin.
Seorang Mama biasanya akan menggunakan perasaan dan cenderung menerima alasan yang akan dilontarkan anak-anak mereka.
Papa harus jadi panutan
Selain anak yang mendapatkan pengaruh baik ketika menghabiskan waktu dengan anaknya, Papa juga akan merasakan efek baik ketika bisa berlama-lama dengan si Kecil.
Semakin anak bertambah usia, ia cenderung mengadopsi banyak hal dari teman-temannya.
Tapi semakin dekat hubungan yang Papa miliki dengan si Kecil, semakin besar kemungkinan si Kecil akan terus mengenali Papa.
Oleh karena itu, Papa akan berada dalam posisi menguntungkan untuk menanamkan nilai positif Papa dan meningkatkan kemungkinan mereka akan menerimanya.
Semakin banyak cinta dan rasa hormat yang dimiliki anak untuk Papa, semakin besar kemungkinan dia akan menggabungkan perasaan Papa dengan dirinya sendiri.
Bahkan, si Kecil bisa saja lebih baik dari Papa.
Berbeda, jika Papa sangat sibuk, tak pernah memiliki waktu sedikitpun untuk memeluk si Kecil, ini akan mempengaruhi psikologinya sebagai anak.
Jangan sampai, ia menjadi anak yang suka melawan Papanya karena merasa tidak mendapatkan perhatian.
Di bawah ini merupakan bentuk perhatian yang harus diterapkan oleh seorang Papa kepada anak-anaknya yang telah Popmama.com rangkum untuk disimak.
Ikuti ini sebagai cara agar Papa lebih dekat dengan anak di rumah yuk!
1. Usahakan selalu meluangkan waktu untuk si Kecil
Dalam satu hari minimal Papa harus mempunyai waktu 15 hingga 30 menit untuk bercengkrama bersama keluarga.
Pada momen tersebut Papa dapat menanyakan kepada si Kecil mengenai kegiatan hari ini atau mengajaknya bermain.
Dengan begitu, anak akan merasa diperhatikan.
Selain itu, peran Papa dalam mengasuh anak memiliki makna positif dalam perkembangan buah hati.
Seorang Papa yang positif dapat memberikan dampak yang positif pula pada tumbuh kembang anak.
2. Mengungkapan rasa sayang kepada si Kecil
Cobalah sejenak untuk memerhatikan si Kecil dengan cara bertanya mengenai apa saja kegiatan di sekolah, bagaimana belajarnya dan berbagai hal lainnya.
Cara seperti itu dapat meningkatkan kemampuan akademis sang anak.
Ini menjadi salah satu cara agar anak mendapatkan perhatian dari si Kecil.
Papa nggak boleh sungkan buat bilang sayang kepada si Kecil, sering memeluknya, membiasakan memujinya, dan memberikan dukungan jika ia terlihat murung.
3. Menikmati masa liburan bersama anak
Ketika pekerjaan sedang libur, usahakan untuk menemani anak bermain atau pergi berlibur.
Dengan begitu anak akan merasa nyaman serta dekat selayaknya saat sedang bersama Mamanya.
4. Seimbangkan antara kesibukan dengan perhatian kepada anak
Selain harus menyerasikan antara kesibukan dengan perhatian pada anak, Papa pun harus pandai-pandai menjaga kekompakan di hadapan anak.
Mama dalam hal ini pun harus ikut dan mendukung demi tumbuh kembangnya sang buah hati.
5. Punya anak perempuan? Yuk, main bareng!
Jika selama ini banyak stigma yang muncul bahwa Papa hanya dekat dengan anak laki-laki, patahkan pernyataan ini dalam keluarga Mama.
Semua anak, baik laki-laki atau perempuan perlu dekat dengan Mama maupun Papanya, tak ada beda karena kita adalah orangtua.
Dilansir dari laman sciencedaily.com, anak perempuan lebih terlibat secara positif saat berinteraksi dengan orangtua mereka.
Anak perempuan menunjukkan lebih banyak inisiatif dengan menawarkan mainan kepada Papanya dan mereka merespons secara lebih positif terhadap inisiatif serupa dari Papa.
6. Jangan pernah berbohong padanya
Bukan hanya buat Papa ini juga berlaku untuk Mama.
Jangan membiasakan berbohong pada si Kecil.
Misalnya, memberi tahu anak-anak bahwa hewan peliharaan keluarga sudah dibawa ke hutan padahal hewan tersebut sudah mati.
Ketika Mama dan Papa berbohong seperti ini, mungkin menjadi cara yang aman agar anak nggak sedih.
Tapi Ma, Pa, melakukan hal ini justru menjadi bumerang karena mendistorsi kenyataan, yang tidak perlu dan berpotensi dapat membuat anak justru tambah sedih ketika suatu hari mengetahui kenyataannya.
Namun, penting untuk memastikan penjelasan sesuai usia.
Anak yang masih kecil tidak membutuhkan penjelasan panjang tentang kematian atau kerusakkan. Papa dan Mama cukup bilang kenyataannya dengan bahasa yang halus, misalnya; “Iya de, si meong sudah meninggal, karena meong sudah tua dan harus beristirahat tenang lebih panjang agar dia nggak terus merasa kelelahan.”
Sebenarnya daripada berbohong, banyak cara untuk berkata jujur pada si Kecil.
Tergantung bagaimana Mama dan Papa menyusun kata-kata agar tidak berbohong.
7. Jangan pernah melakukan kekerasan pada anak!
Sama dengan penjelasan sebelumnya, ini berlaku juga buat Mama! Dengan alasan apapun, jangan pernah memukul si Kecil.
Papa yang hebat adalah Papa yang menjadi idola bagi keluarga.
Papa nggak akan jadi idola kalau ia sering menyakiti Mama dan si Kecil.
Melakukan kekerasan sama dengan mencemarkan harga diri Papa, seluruh hidup Papa, dan semua hal yang telah Papa capai.
Selain memukul, jangan pernah melakukan kekerasan secara verbal terhadap anak.
Jangan pernah memanggilnya bodoh, idiot, atau nama apapun yang membuatnya menganggap bahwa ia kurang dari anak lainnya.
Itulah cara agar Papa lebih dekat dengan anak. Tentu anak menyukai jika dirinya memiliki hubungan yang erat dengan sang Papa.
Baca juga:
- Lakukan Hal Ini, 20 Kegiatan Seru Papa dan Anak saat Masih Kecil
- 7 Alasan Papa adalah Cinta Pertama bagi Anak Perempuannya
- Penting! 7 Peran Papa Dalam Tumbuh Kembang Anak