Sering Bicara Sendiri, Ketahui 5 Perilaku Balita yang Terlihat Aneh
Apakah si Kecil terus melompat dan bergerak tiada henti, Ma?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak berubah dengan cepat saat mereka tumbuh. Banyak dari perubahan anak yang berupa fisik dan kognitif yang memengaruhi kemampuan berpikir maupun cara belajarnya.
Aussiechildcarenetwork berkata, mengembangkan pemahaman tentang tahapan perilaku anak sangat penting. Hal ini untuk menentukan bagaimana perilaku dan pemahaman anak berkembang di usianya.
Selain itu, orangtua perlu mengetahui 5 perilaku aneh yang sering dilakukan balita. Berikut informasi selengkapnya dari Popmama.com.
1. Berbicara sendiri dengan boneka atau teman khayalannya
Apakah normal bagi anak balita untuk berbicara sendiri?
Banyak anak usia dini suka berbicara kepada diri mereka sendiri, entah dengan boneka, mainan, saat bercermin atau dengan teman khayalannya.
Hal tersebut wajar dilakukan, karena perilaku anak yang seperti itu merupakan cara mereka untuk menciptakan dunianya sendiri.
Kata Ester Cole, psikolog Toronto yang dikutip dari Todaysparent bahwa anak-anak menjelajahi dunia dan melatih bahasa. Ini adalah permainan peran mereka dalam menjelajahi hubungan dan membimbing diri sendiri saat melakukan hal-hal tertentu.
Sedangkan orangtua tidak boleh mencoba membungkam mulutnya untuk mereka berhenti berbicara.
Sebab dengan perilaku anak yang berbicara sendiri, itu akan membantu perkembangan emosional dan intelektualnya.
2. Anak suka berlari tanpa pakaian
Satu hal yang perlu orangtua pelajari yakni bahwa balita belum bisa mengenakan pakaiannya sendiri.
Di sisi lain, mereka suka berlari tanpa pakaian yang seolah berlomba-lomba untuk menjadi pemenang.
Menurut Popsugar, beberapa orangtua percaya bahwa anak yang berlarian telanjang adalah sebuah ritualnya. Jadi anak yang mulai mendekati usia sekolah 4-5 tahun akan melampaui fase ini.
Dengan kata lain, balita yang suka berlari tanpa bajunya termasuk sangat normal dan juga karena ia masih belum paham mengenai konsep kesopanan.
3. Membenturkan kepala ke dinding atau benda keras
Si Kecil memiliki kebiasaan membenturkan kepalanya pada dinding?
Perilaku anak yang satu ini mungkin terlihat berbahaya bagi orang dewasa.
Healthline menjelaskan, walaupun kelihatannya aneh namun benturan kepala pada bayi dan balita sebenarnya adalah perilaku yang normal. Pasalnya, hampir beberapa anak melakukannya sebagai teknik menenangkan diri.
Bahkan untuk sebagian anak, membenturkan kepala ke benda keras secara berulang dapat membantunya merasa rileks.
Akan tetapi jika sudah mengganggu fungsi sosial sang anak, ada baiknya menghubungi dokter atau psikolog.
4. Memungut sesuatu dan memasukkannya ke dalam mulut
Saat melihat ada makanan jatuh ke lantai, anak memungut dan memakannya?
Pickanytwo memaparkan, kita semua tahu bahwa balita cenderung berperilaku buruk. Beberapa di antaranya benar-benar tidak dapat dihindari. Pasalnya, balita adalah balita.
Faktanya, sebagian besar anak memang suka memungut sesuatu dari lantai, sofa atau karpet dan memasukkannya ke dalam mulut.
Meski kelihatannya menjijikkan, tapi sebenarnya perilaku anak yang satu ini termasuk normal.
Hal tersebut karena balita masih berada dalam fase eksplorasi dan menggunakan berbagai cara untuk bisa memahami sesuatu dari lingkungan di sekitarnya.
5. Terus melompat dan bergerak tiada henti sepanjang hari
Apakah energi anak seolah tak habisnya? Sebagian balita memang sering berperilaku aneh. Salah satunya suka terus melompat dan bergerak tiada henti.
Dilansir dari Verywellfamily, beberapa anak senang mewarnai konten selama berjam-jam atau bermain diam dengan balok selama setengah hari. Lalu mereka gelisah dan melompat hingga benar-benar hampir sepanjang waktu.
Jangan khawatir, hal itu bukan satu-satunya alasan mengapa seorang anak menjadi hiperaktif.
Pasalnya, perilaku ini sebetulnya sangat normal dialami anak balita dan penyebabnya karena rentang perhatian atau fokus mereka masih pendek.
Itulah kelima perilaku balita yang terlihat aneh namun wajar untuk dilakukan. Apakah anak mama melakukan salah satunya, Ma?
Baca juga :
- Mengapa Anak Balita Meniru Gaya Orang Dewasa, Ini Penjelasan Psikolog
- Sering Bikin Emosi, Ini 5 Alasan Kenapa Anak Balita Susah Diajak Tidur
- Cara Memotivasi Balita agar Semangat Belajar Sesuai Perkembangannya