Inilah 5 Tahap Mengajari Anak dengan Autism Spectrum Disorder
Berilah dukungan anak dengan meluangkan waktu untuknya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuannya dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Sementara anak yang menderita autisme akan terlihat gejalanya sebelum berusia 3 tahun.
Dikutip dari Autism Speaks, anak autisme memiliki otak yang berbeda. Tidak abnormal atau disfungsional, bahkan terlihat hiperaktif dan tampak di luar kendali. Namun semua perilaku ini adalah caranya untuk meminta bantuan.
Oleh karenanya orangtua perlu berbagi secara emosional dan meluangkan waktu untuk mencerna apa yang ia lakukan.
Berikut ada 5 tahap yang dapat diterapkan untuk mengajari anak Autism Spectrum Disorder. Yuk, simak informasi selengkapnya dari Popmama.com :
1. Pastikan jadwal belajar disusun dengan cara yang baik
Orangtua perlu mengamati anak autisme dengan cermat. Pahami bagaimana dia belajar. Pasalnya mereka tidak dapat belajar seperti anak normal lainnya.
Menurut Stages Learning, anak-anak dengan autisme merasa lebih nyaman ketika mereka memiliki rutinitas dengan struktur yang jelas. Di mana tidak ada penyimpangan dari jadwal yang diperkirakan.
Maka pastikan jadwal belajar maupun rencana pelajarannya disusun dengan cara yang baik dan tertib.
Berikan rutinitas yang harus anak lakukan secara terus menerus. Beri tahu anak juga apa-apa saja yang akan dilakukan selama hari itu. Cara tersebut dapat melatih mereka memiliki rasa tanggung jawab pada jam tertentu.
2. Memberikan anak tugas dan tanggung jawab
Semua anak memiliki kebutuhan belajar yang tepat. Namun anak dengan Autism Spectrum Disorder memerlukan sedikit bimbingan dan dukungan tambahan.
Scholastic.com memaparkan, bahwa anak-anak dengan ASD adalah individu yang unik dan luar biasa. Manfaatkan minat dan keterampilan mereka.
Maka dalam tahap mengajari anak autisme ialah jangan pernah ragu untuk megajaknya latihan. Lalu memberikan mereka tugas dan tanggung jawab untuk melakukan sesuatu.
Mulailah dari hal paling sederhana seperti merapikan mainannya.
3. Mencipatkan suasana belajar yang menyenangkan
Sebenarnya ada banyak hal yang dapat orangtua lakukan untuk membantu anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD).
Dalam tahap mengajarinya, maka lakukanlah sesuatu yang membuat anak merasa lebih tenang.
Help Guide.org mengatakan, bahwa tidak ada orangtua yang siap untuk mendengar bahwa anaknya didiagnosis ASD. Namun tetap berikan perawatan terbaik untuk membantu mereka.
Usahakan agar selalu menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan untuk mereka. Cara ini supaya sang anak merasa nyaman dan semangat belajar.
4. Menjalin komunikasi dengan anak
Seorang ibu adalah sosok yang sangat dibutuhkan anak autisme.
Maka lakukanlah obrolan dari hati ke hati dan menggunakan kata-kata yang tepat dengan mereka. Ini akan meningkatkan pemahaman orangtua tentang kondisi sang anak.
Autism.org.uk menerangkan, bahwa anak-anak autisme memiliki berbagai kesulitan komunikasi. Jadi pastikan memakai bahasa yang sederhana, gambar, simbol dan dukungan visual lainnya untuk memungkinkan mereka mengerti.
Berlatihlah secara langsung. Ajari anak untuk menjawab sesuatu menggunakan gesturnya. Cara ini dapat membantu ia belajar, tumbuh dan berkembang dalam kehidupannya.
5. Ulangi aktivitasnya secara terus menerus setiap hari
Intervensi dini adalah cara paling efektif untuk mempercepat perkembangan dan mengurangi gejala autisme pada anak.
Dilansir dari Teach for America.org, memiliki prediktabilitas terhadap anak autisme maka dapat memudahkan dalam membantunya menghindari dari kecemasan dan gangguan.
Jika ada perubahan yang tidak dapat diprediksi, buatlah cara bagaimana menangani perubahan ini dengan tepat.
Lalu ulanglah aktivitas anak secara terus menerus setiap harinya. Jadi sang anak tidak melakukan kegiatannya sebagai tugas atau beban yang berat, melainkan sebagai rutinitas.
Itulah kelima tahapan dalam mengajari anak dengan gejala autisme. Kesabaran adalah kunci saat membimbingnya.