5 Tips Mengajak Anak Berkebutuhan Khusus ke Acara Keluarga Besar
Apapun kondisinya, ia tetaplah anak Mama
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perasaan campur aduk, ketika mengetahui anak kita termasuk dalam Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) atau anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya. ABK menujukkan pada ketidakmampuan mental, emosi, atau fisik.
Anak dengan kebutuhan khusus meliputi: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, dan anak dengan gangguan kesehatan.
Tentunya bagi sebagian orang memiliki anak dengan kebutuhan khusus merupakan tantangan. Kondisi anak ini sangat memengaruhi perilaku dan kemampuannya dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
Sementara bagaimana jika si Kecil dibawa ke acara keluarga besar? Dalam benak Mama pasti ada kekhawatiran kalau ia akan membuat anggota keluarga lain merasa tidak nyaman.
Lalu bagaimana cara tepat membawa anak dengan autisme ke acara keluarga tanpa masalah? Langsung simak tips mengajak anak berkebutuhan khusus ke acara keluarga yang telah Popmama.com rangkum berikut ini, yuk!
1. Mempertimbangkannya secara matang
Saat mengetahui ada jadwal acara keluarga besar, pasti Mama dilanda kecemasan. Untuk mematahkan kegelisahan tersebut, Mama perlu mencari cara supaya anggota keluarga yang lain bisa menerima kehadiran si Kecil dengan baik.
Untuk mengajak anak dengan autisme ke acara keluarga, sebagai langkah pertama ialah mepertimbangkan kembali apakah harus mengajak anak atau tidak.
Sementara ABK pada ditandai dengan adanya kesulitan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi.
Tak dipungkiri, dengan kondisi anak yang autisme maka akan ada perbedaan perilaku.
Oleh sebab itu Mama harus mempertimbangkannya secara matang-matang. Apakah membawanya ke acara keluarga besar sang anak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru atau tidak.
Selain itu Mama juga harus melihat jenis acaranya dan pastikan acara tersebut memang cocok untuk anak.
Pada acara formal dan ramai, sebaiknya orangtua tidak perlu mengajak si Kecil. Sebab dikhawatirkan ia akan bersikap agresif dan mengganggu acara.
Sebaliknya, apabila untuk menghadiri acara yang cukup terbuka dan bebas seperti arisan atau pesta ulang tahun yang menyenangkan maka Mama bisa mengajak sang buah hati.
2. Komunikasikan dengan keluarga
Merawat ABK bisa dibilang gampang-gampang susah. Apalagi jika mendapat tatapan aneh dari orang.
Maka dari itu hindari memberi informasi keliru mengenai ABK. Sebab informasi yang salah akan memperburuk hubungan anak dengan anggota keluarga yang lain.
Nah, perlu orangtua luruskan mengenai anak ABK. Cara tersebut membuat keluarga akan lebih terbuka dan memahami kondisi si Kecil.
Mungkin pada saat sedang berkumpul dengan sanak keluarga, Mama dan Papa kompak membagi informasi seputar ABK yang positif, cara mengatasinya dan perawatan apa yang sedang diterapkan.
Selain itu membiasakan diri berinteraksi dengan keluarga sangat bermanfaat untuk perkembangan si Kecil.
Adanya lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang dan saling mendukung, ia pun merasa dicintai oleh banyak orang.
3. Awasi anak saat di keramaian keluarga
Masih banyak orang-orang yang tidak menerima kondisi anak ABK. Jadi bukan hal mudah membawanya ke acara keluarga besar.
Bukan hanya orang lain, termasuk sanak keluarga yang lain. Tidak semua keluarga memahami kondisi si Kecil.
Apabila kehadiran anak belum bisa diterima anggota keluarga tertentu, maka awasi anak dari kermaian.
Selain itu hindari si Kecil dari situasi yang penuh tekanan dan menimbulkan ketidaknyamanan.
Batasi si Kecil dari interaksi dan komunikasi dengan keluarga yang belum bisa memahami kondisi anak ABK.
Cara tersebut sebagai salah satu solusi untuk tidak menyulitkan keluarga lain yang belum menerima kondisi sang buah hati.
4. Cobalah mengatur waktu dengan baik
Kehadiran Mama bersama anak ke acara keluarga memang sangat penting, hal itu membuat si Kecil tahu akan silsilah dalam keluarga dan menjalin hubungan kekeluargaan yang lebih erat.
Namun perlu diingat, tidak harus mengikuti acara dari awal hingga selesai. Sebab anak dengan kebutuhan khusus sangat mudah lelah dengan kebisingan, cahaya dan interaksi sosial yang terlalu intens.
Jadi sebaiknya orangtua tidak memaksakan diri untuk mengikuti acara sampai akhir.
Saat mendapati anak sudah kelelahan, segeralah bepamitan untuk pulang lebih awal.
Begitu pun pada anak, sebelum pergi Mama harus membantunya dengan menerapkan waktu yang spesifik untuk setiap acara. Salah satunya mengatakan pada anak bahwa Mama akan mengajak ke acara keluarga selama satu jam.
Katakan juga dari jam berapa hingga jam berapa. Memberi tahu waktu yang dijanjikan, maka ia tidak akan kecewa ketika sedang asyik bermain dan tiba-tiba dihentikan kegiatan bermainnya bersama anggota keluarga.
5. Tetap tenang di saat suasana tidak kondusif
Autisme menjadi salah satu yang termasuk dalam Anak Berkebutuhan Khusus. Anak autisme tidak bisa dipastikan akan suasana mood-nya.
Untuk menghindari suasana bertambah buruk saat ia mulai tidak nyaman di tengah keramaian keluarga, maka Mama harus memahami perasaan maupun kondisinya.
Selain itu Mama harus tahu cara tepat untuk menghadapinya. Salah satu cara tepat yakni membujuk dan membawanya ke area yang lebih tenang dan sunyi.
Setelah itu Mama pun bisa lebih mudah menanganinya. Ketika bepergian sebaiknya selalu membawa suami atau pengasuh anak, hal tersebut untuk menghindari Mama dari kewalahan.
Apapun kondisi anak, ia berhak mendapat kasih sayang dan menjalin hubungan dengan sanak keluarga. Bersabarlah dalam merawat dan menangani anak autisme.
Baca juga:
- Persiapan untuk Memasukkan Anak Berkebutuhan Khusus ke SD
- Pelajari! Cara Jitu Mencegah Bullying pada Anak Berkebutuhan Khusus
- Begini Caranya Memberikan Dukungan pada Anak Berkebutuhan Khusus