Mengenal Generasi Alpha dan Cara Mendidiknya
Generasi alpha memiliki karakteristik sendiri yang perlu dikenali
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dunia kita terbiasa memberikan julukan untuk setiap generasi. Mama pasti sudah tidak asing dengan istilah baby boomer, generasi X, generasi milenial, dan generasi Z bukan? Tapi, bagaimana dengan istilah generasi alpha?
Tidak hanya bagi orangtua, bagi dunia pun, istilah ini merupakan istilah baru. Generasi alpha adalah julukan bagi anak-anak dari orangtua milenial yang lahir setelah tahun 2010.
Layaknya generasi-generasi sebelumnya, generasi alpha pun memiliki karakteristik sendiri yang dipengaruhi lingkungan tempat mereka bertumbuh. Karakteristik ini pun menciptakan tantangan tersendiri bagi orangtua dalam mendidik mereka.
Nah, agar Mama lebih siap dalam menghadapi dan mendidik generasi alpha, kenali mereka lebih jauh yuk!
1. Macam-macam generasi
Sebagian besar masyarakat dunia yang hidup saat ini terbagi dalam lima generasi, yaitu:
- Generasi baby boomeryang lahir antara tahun 1946-1964;
- Generasi X yang lahir antara tahun 1965-1976;
- Generasi milenial atau generasi Y yang lahir antara tahun 1977-1995;
- Generasi Z yang lahir antara tahun 1996-2010; dan
- Generasi alpha yang lahir antara tahun 2010 hingga batas tahun yang belum ditentukan.
Nah, saat ini, sebagian besar orangtua terdiri dari mereka yang berasal dari generasi milenial, dengan umur tertua adalah 36-37 tahun dan umur termuda adalah 23 tahun. Bahkan mungkin, Mama termasuk salah satunya.
Otomatis, anak-anak mereka (dan Mama) tergolong generasi alpha.
Oleh karena itu, penting bagi Mama memahami karakteristik, tantangan yang akan dihadapi, serta cara mendidik generasi ini.
2. Apa itu generasi alpha?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, generasi alpha adalah anak-anak dari orangtua milenial yang lahir setelah tahun 2010.
Para ahli memperkirakan, generasi ini akan menjadi generasi terbanyak dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Dengan kelahiran sekitar 2,5 juta per minggu, diperkirakan jumlah generasi alpha akan mencapai 2 milliar pada tahun 2025.
Selain terbanyak, generasi ini juga diperkirakan akan menjadi generasi yang paling berpengaruh nantinya. Pasalnya, keberadaan teknologi yang menemani masa pertumbuhan mereka akan membuat mereka lebih terdidik dan berwawasan luas.
3. Karakteristik umum generasi alpha
Sebenarnya, karakteristik generasi alpha masih penuh misteri. Namun, satu hal yang bisa dipastikan adalah peran teknologi dalam hidup mereka. Bagi generasi alpha, teknologi bukanlah sekedar pelengkap, namun bagian dari gaya hidup.
Dengan besarnya peran teknologi tersebut, para ahli melihat generasi ini akan tumbuh menjadi generasi yang unggul, pintar, berwawasan luas, dan kritis. Mereka tidak ragu untuk mengungkapkan pemikiran ataupun menanyakan suatu hal.
Selain itu, generasi alpha akan menjadi pribadi yang mudah beradaptasi. Mereka tidak akan menemukan masalah ketika harus hidup di beberapa lingkungan sekaligus.
Sayangnya karena dekat dengan teknologi modern, generasi alpha diprediksi tidak memiliki kedekatan yang kental dengan sejarah maupun budaya leluhurnya.
4. Tantangan orangtua dalam mendidik generasi alpha
Bagi generasi alpha, teknologi bagaikan pedang bermata dua. Ia memfasilitasi generasi alpha untuk tumbuh menjadi generasi yang berwawasan luas, namun juga meningkatkan risiko untuk terpapar informasi yang kurang baik, bahkan merugikan.
Nah, hal inilah yang menjadi tantangan orangtua dalam mendidik generasi alpha. Orangtua harus ekstra menjaga dan membimbing generasi alpha agar mampu menyaring informasi yang mereka terima dengan bijaksana.
5. Cara mendidik generasi alpha
Setelah mengenal generasi alpha, tentu muncul pertanyaan di benak Mama. Bagaimana cara mendidik generasi alpha agar tumbuh dengan baik dan maksimal?
Seperti yang telah disebutkan, Mama perlu membekali anak agar mampu menyaring informasi yang diterima lewat teknologi dengan bijaksana.
Beri mereka pemahaman bahwa tidak semua informasi yang mereka terima itu benar. Mama juga perlu membatasi penggunaan gadget dalam kehidupan sehari-hari agar anak Mama tidak kecanduan.
Lalu, Mama juga perlu mengenalkannya terhadap budaya, sejarah, norma, dan nilai masyarakat agar anak tetap memiliki kepribadian sesuai leluhurnya.
Yang terakhir, bekalilah anak dengan bahasa-bahasa global agar ia mudah bersaing dengan dunia internasional. Pasalnya, dunia generasi alpha nantinya adalah dunia tanpa batas negara.
Selain bahasa, berikan perhatian khusus untuk mengembangkan bakat dan minatnya ya, Ma!
Itulah informasi tentang generasi alpha, cara mendidik mereka, dan tantangan yang akan dihadapi orangtua. Semoga dengan informasi ini, Mama menjadi lebih siap dalam mendidik anak Mama ya!
Baca juga:
- 5 Profesi Unik yang Perlu Direkomendasikan ke Anak Generasi Alpha
- 5 Tips Mendidik Anak Generasi Alpha
- 5 Tips Mendidik Anak Generasi Alpha, Ini Kata Ahlinya!