Pertanyaan Sulit yang Sering Ditanyakan Balita dan Cara Menjawabnya
Tidak perlu bingung lagi, Ma!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak adalah pribadi yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka akan menanyakan hal apapun yang tidak mereka ketahui.
Terkadang, pertanyaan mereka mudah untuk dijawab. Namun, tidak jarang pula mereka melontarkan pertanyaan-pertanyaan mengejutkan yang membuat Mama garuk-garuk kepala.
Sudah menjadi tugas orangtua untuk menjawab pertanyaan dan membimbing mereka.
Namun, bagaimana jika Mama sendiri tidak tahu cara menjawab yang paling tepat? Mama tentu tidak ingin salah menjawab dan menyesatkan anak bukan?
Tidak perlu bingung, Ma. Berikut Popmama.comtelah merangkum cara menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit yang sering diajukan anak balita:
1. Tuhan itu siapa?
Setiap orangtua pasti akan membangun spiritualitas anak dengan mengajaknya berdoa. Nah, seiring dengan meningkatkan pemahaman anak, suatu saat akan muncul pertanyaan “Tuhan itu siapa?”
Pada saat itu, jelaskanlah bahwa Tuhan adalah pencipta segala-galanya. Ia yang menciptakan langit, bumi, hewan, tumbuhan, juga manusia. Karena sudah diciptakan, manusia harus menyembah Tuhan sebagai wujud rasa terima kasih.
Saat anak bertanya seputar agama, jelaskan dengan kalimat-kalimat sederhana supaya mudah ditangkap ya, Ma. Secara tidak langsung, Mama sedang merangsang kecerdasan spiritual anak lho.
2. Surga itu ada dimana?
Hampir semua pelajaran agama akan menyinggung tentang surga. Pada akhirnya, anak pun akan penasaran dimana surga itu dan menanyakannya pada Mama.
Tidak perlu bingung, Ma. Mama bisa menjelaskan bahwa surga ada jauh di atas langit dan tidak bisa terjangkau oleh manusia. Hanya orang-orang tertentu yang berbuat baik semasa hidup lah yang bisa menjangkaunya nanti.
3. Bayi datang darimana?
Pertanyaan “Bayi datang darimana?” adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan anak-anak.
Nah, tidak perlu menjelaskan konsep pertumbuhan bayi secara ilmu biologi, Mama bisa menjelaskan kedatangan bayi sebagai bentuk dari kasih sayang Mama dan Papa.
Karena Mama dan Papa saling menyayangi, Tuhan meletakkan bayi di perut Mama untuk sementara. Ia akan bertumbuh di dalam perut Mama hingga saatnya nanti ia keluar dan hidup di dunia.
4. Mengapa tubuh perempuan dan laki-laki berbeda?
Umumnya, pertanyaan ini akan muncul ketika anak mulai bergaul dengan lawan jenis atau pernah mandi bersama Mama atau Papa.
Nah, tidak perlu bingung pada saat anak menanyakannya. Mama bisa menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. Bentuk tubuh perempuan dan laki-laki diciptakan berbeda agar bisa melengkapi satu sama lain nantinya.
Jika anak terus mencecar Mama dengan pertanyaan-pertanyaan lain, Mama bisa memberikan jawaban, “Mama akan jelaskan kalau kamu sudah sedikit lebih besar.”
5. Apakah hewan bisa bicara seperti manusia?
Pertanyaan polos ini mungkin akan dilontarkan anak ketika ia berinteraksi dengan hewan.
Pada saat itu, Mama bisa menjawab bahwa hewan tidak bisa bicara seperti manusia. Tapi, mereka memiliki cara bicara sendiri yang tidak bisa dimengerti hewan lainnya.
Sebagai contoh, lebah saling bicara dengan menggunakan tarian sedangkan lumba-lumba dengan menggunakan siulan.
6. Mengapa dia punya tapi aku tidak punya?
Tidak semua pertanyaan anak lontarkan karena rasa penasaran lho, Ma. Beberapa pertanyaan dilontarkan sebagai bagian dari aksi merajuk. Untuk itu, Mama harus bisa bersikap bijaksana saat menjawab pertanyaan tersebut.
Salah satu pertanyaan yang mungkin anak lontarkan adalah, “Mengapa dia punya, tapi aku tidak punya?”
Biasanya, pertanyaan ini muncul karena anak merasa iri dengan saudara atau temannya. Untuk itu, hal pertama yang harus Mama lakukan akan meredamkan rasa iri tersebut.
Lalu, jelaskanlah bahwa seseorang bisa memperoleh sesuatu karena ia berusaha. Mama bisa meminta anak untuk menabung agar bisa membeli barang yang ia inginkan.
7. Mama lebih sayang siapa?
Pertanyaan ini juga dilontarkan anak saat ia merajuk. Biasanya karena ia merasa iri dengan kasih sayang yang diterima saudaranya. Untuk itu, Mama harus menjawab bahwa Mama menyayangi semua anak dengan sama besarnya.
Namun, tidak berhenti sampai di jawaban tersebut. Mama juga perlu bertanya ke anak, “Kenapa kamu bertanya seperti itu?” Cari tahu hal apa yang membuat ia merasa tidak disayangi agar Mama bisa membicarakannya baik-baik.
Itulah pertanyaan-pertanyaan sulit yang sering ditanyakan anak-anak dan cara menjawabnya. Apakah anak Mama pernah menanyakannya? Atau mungkin, anak Mama pernah menanyakan pertanyaan sulit lain?