7 Tips Mencegah Perilaku Konsumtif pada Anak
Perilaku konsumtif bisa membuat anak menjadi boros lho, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kemajuan teknologi saat ini turut memudahkan kegiatan belanja. Kita tidak perlu lagi pergi ke toko untuk membeli sesuatu.
Hanya dengan bermodalkan smartphone, barang belanjaan pun akan segera dikirimkan ke rumah.
Sayangnya, kemudahan ini membawa dampak negatif. Ia menimbulkan perilaku konsumtif, yaitu perilaku membeli barang demi memenuhi keinginan dan bukan kebutuhan.
Nah, ternyata tidak hanya orang dewasa yang berpotensi terpengaruh perilaku konsumtif. Saat ini, sebagian besar anak sudah mahir menggunakan smartphone.
Jika mereka tidak bisa menyaring informasi dengan bijak serta mengendalikan keinginan, mereka pun berpotensi terpengaruh perilaku konsumtif.
Perilaku konsumtif yang terus dibiarkan akan membuat anak kesulitan mengontrol keinginan nantinya. Mereka pun berpotensi kesulitan mengatur keuangan dan menjadi boros.
Oleh karena itu, simak tips dari Popmama.com untuk mencegah perilaku konsumtif pada anak berikut yuk, Ma!
1. Ajarkan perbedaan keinginan dan kebutuhan
Bagi anak balita, konsep keinginan dan kebutuhan adalah hal asing. Namun, kedua konsep ini adalah konsep dasar untuk mencegah perilaku konsumtif.
Oleh karena itu, ajarkanlah keinginan dan kebutuhan dengan contoh-contoh sederhana.
Misalnya, Mama bisa menjelaskan, “Kalau kamu mau beli sepatu karena sepatu lama sudah rusak, itu namanya kebutuhan. Tapi kalau kamu mau beli sepatu karena sepatu baru lebih bagus, itu namanya keinginan.”
2. Kenalkan konsep skala prioritas dengan sederhana
Salah satu cara mencegah perilaku konsumtif yang dilakukan orang dewasa adalah dengan membuat skala prioritas. Skala ini mendorong kita untuk membeli sesuatu berdasarkan kebutuhan yang paling mendesak.
Nah, Mama bisa mengenalkan konsep skala prioritas dengan cara sederhana ke anak lho, Ma. Ketika anak minta dibelikan dua buah barang, coba tanya terlebih dahulu, “Mana barang yang lebih kamu inginkan dan kenapa?” Biarkan anak berpikir dan menganalisa ya, Ma.
3. Ajarkan menabung dan mengelola keuangan
Menabung dan mengelola keuangan adalah skill yang harus dimiliki setiap orang. Nah, keduanya dapat diajarkan sedini mungkin. Bahkan, sejak masih berusia balita.
Jika Mama ingin mengenalkan konsep menabung dan mengelola keuangan, terlebih dahulu ajarkan apa itu konsep uang ya, Ma. Jelaskan apa itu uang, fungsinya, dan darimana mendapatkannya.
Ajarkan bahwa uang tidak bisa didapatkan dengan cuma-cuma. Setelah mendapatkan penjelasan, ajak anak untuk lebih menghargai uang dan menabungnya.
Dengan memahami pentingnya menabung dan mengelola keuangan, perilaku konsumtif pun bisa dicegah.
4. Tidak perlu selalu menuruti keinginan anak
Setiap orangtua pasti pernah menghadapi anak yang merengek karena minta dibelikan barang. Terkadang, orangtua pun terpaksa menuruti keinginan mereka karena tidak tega melihat anak menangis terus.
Tapi, tindakan ini justru berpotensi menciptakan perilaku konsumtif lho, Ma. Saat Mama terus menerus mengabulkan permintaannya, anak akan berpikir bahwa semua keinginannya harus terpenuhi.
Oleh karena itu, sesekali jangan turuti keinginan anak ya, Ma.
5. Ajarkan anak supaya bijak dalam menerima iklan
Mama sendiri pasti mengakui, iklan-iklan yang tayang di berbagai media bisa sangat menggoda. Orang dewasa pun sering membeli benda hanya karena tergiur iklan.
Oleh karena itu, Mama perlu membentengi anak supaya lebih bijak dalam menerima iklan dan tidak mudah tergiur. Mama juga bisa mengingatkan kembali konsep keinginan dan kebutuhan.
6. Memberikan teladan yang baik bagi anak
Anak adalah peniru ulung. Potensi anak terpengaruh perilaku konsumtif akan lebih tinggi jika Mama dan Papa menjalankan perilaku konsumtif.
Oleh karena itu, Mama perlu memberikan teladan yang baik dalam berbelanja. Salah satunya dengan memberi penjelasan ke anak ketika Mama membeli suatu barang. Misalnya dengan kalimat, “Mama membeli sepatu karena yang lama sudah rusak.”
Nah, coba ambil waktu untuk refleksi diri sebentar yuk. Apakah selama ini Mama sudah cukup bijak dalam membedakan keinginan dan kebutuhan?
7. Ajak anak menghargai benda yang ia miliki
Mencegah perilaku konsumtif juga bisa dilakukan dengan mengajak anak menghargai dan merawat benda yang sudah ia miliki lho, Ma.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana, seperti meletakan sepatu di rak setelah digunakan, melipat baju dengan rapi sebelum dimasukan ke lemari, tidak meletakan mainan sembarangan, dan lain-lain.
Dengan menghargai dan merawat benda, frekuensi berbelanja akan berkurang karena benda yang anak miliki lebih awet dan tahan lama.
Nah, itu dia tips mencegah perilaku konsumtif pada anak yang bisa dilakukan sedini mungkin. Bukan berarti Mama tidak boleh memenuhi keinginan anak sama sekali.
Tidak apa-apa jika sesekali Mama memenuhi keinginan anak. Bagaimanapun, setiap orangtua pasti ingin melihat anaknya bahagia. Namun, hati-hati agar pemenuhan keinginan tersebut tidak berlebihan ya.
Baca juga:
- Bingung Cari Sekolah? Simak Kelebihan dan Kekurangan Sekolah Alam
- Apakah Kamu Sering Membentak si Anak, Begini Cara Mengatasinya!
- 6 Cara Hemat Mengadakan Ulang Tahun Anak