Tumor Wilms pada Anak: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya
Faktor genetik merupakan salah satu penyebab terjadinya tumor wilms
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tumor wilms ini sering disebut juga dengan nefroblastoma. Tumor ini merupakan salah satu jenis tumor yang menyerang anak-anak berusia 3 sampai 4 tahun. Biasanya, tumor ini lebih banyak menyerang anak laki-laki dibandingkan dengan perempuan.
Pada umumnya, tumor jenis ini hanya akan menyerang satu ginjal saja. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa tumor ini juga dapat menyerang kedua ginjal sekaligus dalam tubuh anak.
Walaupun jarang terjadi, namun tumor ini termasuk dalam kategori tumor yang sering sekali dialami oleh anak-anak dibandingkan dengan jenis tumor lainnya.
Berikut ini Popmama.com sudah merangkum informasi mengenai tumor wilms yang perlu Mama ketahui.
1. Apa itu tumor wilms?
Tumor wilms merupakan salah satu jenis kanker ginjal yang cukup langka. Penyakit ini disebut juga dengan nefroblastoma dan biasanya menyerang anak-anak yang berusia 3-4 tahun. Penyakit ini kerap muncul pada satu ginjal saja, namun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada dua ginjal.
Penderita tumor wilms ini biasanya hidup secara normal layaknya orang biasa. Dokter mempercayai bahwa jenis tumor ini termasuk dalam tumor yang sudah mulai tumbuh pada janin saat masih berada di dalam kandungan.
Beberapa sel yang seharusnya dibentuk di ginjal, namun malah membentuk sebuah tumor. Apabila tumor ini dapat dideteksi sejak anak masih berusia dini, tentunya anak akan memiliki harapan hidup yang cukup tinggi.
2. Gejala terjadinya tumor wilms
Tumor jenis ini memiliki beberapa gejala yang kerap muncul. Gejala umum yang terjadi biasanya mengalami perut yang nyeri ataupun bengkak. Namun, gejala-gejala lain juga kerap muncul pada penderita tumor wilms ini. Gejala tersebut terdiri dari:
- Mual
- Nafsu makan yang menurun
- Tekanan darah tinggi
- Darah dalam urine
- Demam
- Rasa lelah dan lemas yang berlebihan
- Konstipasi
- Sesak napas
- Pertumbuhan tubuh yang tidak seimbang
3. Penyebab terjadinya tumor wilms
Penyebab terjadinya tumor wilms sebenarnya masih belum diketahui secara pasti. Namun beberapa faktor ini dapat menjadi penyebab meningkatnya risiko anak mengalami tumor wilms. Di antaranya:
1. Faktor genetik
Adanya anggota keluarga yang memiliki riwayat tumor wilms, maka risiko anak terkena pun semakin tinggi.
2. Kelainan bawaan (kongenital)
Adanya tumor wilms yang memiliki risiko dialami oleh bayi ataupun anak-anak yang memiliki kelainan bawaan pada saat lahir. Kelainan tersebut terdiri dari:
- Aniridia, kondisi yang dimana bagian mata (iris) memiliki warna yang hilang sebagian ataupun seluruhnya
- Hipospadia, kondisi lubang saluran kemih pada kelamin anak tidak berada dalam posisi yang seharusnya
- Kriptorkismus, kondisi saat testis tidak turun dalam skrotum pada saat lahir
- Hemihypertrophy, kondisi saat salah satu bagian dari tubuh menjadi lebih besar dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya.
3. Memiliki penyakit tertentu
Beberapa penyakit dapat menjadi penyebab terjadinya tumor wilms walaupun jenis penyakit ini masih jarang terjadi. Beberapa penyakit tersebut terdiri dari:
- Sindrom WAGR, gabungan dari adanya gejala anirida, adanya kelainan pada kelamin dan sistem kemis dan juga retardasi mental.
- Sindrom Beckwith-Wiedemann, kondisi yang ditandai dengan berat bayi yang lahir dengan di atas rata-rata serta mengalami pertumbuhan yang abnormal.
- Sindrom Denys-Drash, merupakan gabungan dari penyakit ginjal serta kelainan yang terjadi pada testis.
4. Diagnosis dari tumor wilms
Ketika hendak ingin mendiagnosis penyakit ini, tentunya diperlukan beberapa pemeriksaan terlebih dahulu mengenai riwayat kesehatan, gejala, serta beberapa pemeriksaan fisik yang diperlukan. Hal ini digunakan untuk mendeteksi dimana keberadaan dan letak dari tumor tersebut.
Beberapa rangkaian tersebut terdiri dari:
1. Tes darah dan urine
Tes ini untuk memeriksa fungsi hati dan juga ginjal serta memeriksa kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Tes ini untuk mengetahui apakah terdapat masalah yang diakibatkan oleh tumor tersebut.
2. Tes pencitraan
Tes ini digunakan dengan melakukan USG perut, foto rontgen, CT scan, dan juga MRI. Tes ini dipergunakan untuk melihat gambaran dengan detail mengenai kondisi dari tubuh pasien, terutama ginjal.
Tes ini juga membantu dokter untuk mendiagnosis dan memastikan keberadaan serta perkembangan dari tumor tersebut.
3. Biopsi
Tes ini dilakukan untuk pengambilan sampel dari jaringan tumor dengan melalui proses analisis serta evaluasi yang dilakukan di laboratorium
5. Cara pengobatan pada tumor wilms
Dalam penanganannya, dokter biasanya akan menentukan pengobatan apa yang cocok untuk tumor wilms yang dilihat berdasarkan usia, tingkat keparahan tumor tersebut serta kesehatan dari kondisi anak secara menyeluruh.
Terdapat tiga cara, atau metode yang digunakan sebagai metode pengobatan utama yang kerap dilakukan. Antara lain:
1. Operasi pengangkatan ginjal atau nefrektomi
Kondisi ini merupakan prosedur yang dilakukan dengan mengangkat sebagian, seluruh ataupun kedua ginjal yang terdapat tumor. Anak yang kedua ginjalnya diangkat akan melakukan proses cuci darah atau hemodialisis seumur hidupnya. Atau dapat pula menjalani transplantasi ginjal bila mendapatkan donor.
2. Kemoterapi
Kemoterapi dilakukan apabila tumor berada dalam ukuran yang besar dan tindakan operasi tidak mampu dalam mengangkat keseluruhan dari sel kanker. Prosedur kemoterapi ini digunakan untuk menghancurkan sisa-sisa dari sel kanker.
Tidak jarang, kemoterapi ini juga digunakan sebelum tindakan operasi untuk menyusutkan ukuran dari tumor tersebut.
3. Radioterapi atau terapi radiasi
Proses pengobatan ini menggunakan pancaran dari sinar radiasi yang memiliki sinar dengan frekuensi yang cukup tinggi dan akan diarahkan pada tubuh pasien yang terinfeksi dari sel kanker tersebut.
Biasanya, terapi khusus ini menjadi pilihan bagi pasien yang sel kankernya sudah menyebar diberbagai organ tubuhnya. Nah, itulah informasi mengenai tumor wilms yang harus Mama ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma!
Baca juga:
- Hepatoblastoma pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
- Radang Otak (Ensefalitis) pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
- Penyebab dan Gejala Nyctophobia, Fobia Ruang Gelap pada Anak