Apa yang Sebenarnya Dirasakan Balita di Balik Perilaku Anehnya
Terkadang perilaku balita yang aneh membuat orang dewasa bertanya-tanya maksud dibalik perilakunya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balita sering kali menunjukkan perilaku yang mungkin terlihat aneh atau membingungkan bagi orang dewasa. Sebagai orangtua, kita mungkin bertanya-tanya mengapa anak kecil memiliki teman imajinatif, mengapa mereka suka membaca buku yang sama berulang kali, atau mengapa mereka sering kali menolak untuk membuat kontak mata.
Tindakan-tindakan ini mungkin tampak seperti kebiasaan aneh atau tanda-tanda masalah, tetapi sebenarnya, mereka adalah bagian dari proses perkembangan normal anak-anak. Setiap perilaku memiliki alasan tersendiri yang mendalam dan penting untuk pertumbuhan emosional dan psikologis mereka.
Dengan memahami apa yang sebenarnya dirasakan dan ingin disampaikan oleh balita melalui tindakan-tindakan ini, kita dapat memberikan dukungan yang lebih baik dan membantu mereka merasa aman, dicintai, dan dipahami.
Berikut ini Popmama.com akan menjelaskan apa yang sebenarnya dirasakan balita di balik perilaku anehnya tersebut, sehingga orangtua dapat merespons anak dengan lebih bijaksana.
1. “Aku punya teman imajinatif,”
Yang sebenarnya ingin dikatakan balita ketika mereka berbicara tentang teman imajinatif adalah, “Jangan khawatir, itu normal. Aku hanya memiliki imajinasi tinggi.”
Teman imajinatif sering kali menjadi bagian dari perkembangan kreatif balita. Melalui teman imajinatif, balita dapat bereksperimen dengan berbagai emosi, memecahkan masalah, dan memahami dunia di sekitar mereka.
Sebenarnya ini adalah cara mereka untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan yang mungkin sulit untuk disampaikan secara langsung. Teman imajinatif bukanlah tanda dari masalah psikologis, melainkan indikasi bahwa balita memiliki imajinasi yang kaya dan kemampuan untuk berpikir secara kreatif.
2. “Aku suka membaca buku yang sama berulang kali,”
Ketika balita meminta untuk membaca buku yang sama berulang kali, yang sebenarnya ingin mereka katakan adalah, “Itu membantuku memahami dunia baruku.”
Balita mendapatkan kenyamanan dari rutinitas dan pengulangan. Membaca buku yang sama berulang kali membantu mereka memahami cerita secara mendalam, memperluas kosa kata, dan merasakan keamanan dalam rutinitas yang dikenal.
Pengulangan ini juga membantu dalam membangun keterampilan literasi awal dan memberikan rasa stabilitas dalam kehidupan mereka yang penuh dengan perubahan.
3. “Aku tidak mau membuat kontak mata dengan orang lain,”
Saat balita menghindari kontak mata, yang sebenarnya ingin mereka sampaikan adalah, “Aku malu.”
Kontak mata bisa menjadi pengalaman yang intens bagi balita. Ketidakmauan mereka untuk membuat kontak mata sering kali disebabkan oleh rasa malu atau ketidaknyamanan, bukan karena kurangnya perhatian atau ketertarikan.
Balita mungkin merasa canggung atau terintimidasi oleh perhatian langsung, dan memberikan mereka ruang untuk merasa nyaman sangat penting dalam membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial secara bertahap.
4. “Aku mengatakan, ‘tidak,’ sepanjang hari,”
Balita yang sering mengatakan "tidak" sepanjang hari sebenarnya ingin menyampaikan bahwa, “Aku senang ketika mengontrol semuanya.”
Mengatakan "tidak" adalah cara balita untuk mengekspresikan keinginan mereka untuk memiliki kontrol atas lingkungan mereka. Hal ini adalah bagian dari perkembangan kemandirian mereka dan cara mereka belajar tentang batasan dan kekuasaan pribadi.
Dengan menegaskan otonomi mereka, balita belajar untuk membuat keputusan dan memahami konsekuensi dari pilihan mereka.
5. “Aku ingin mainanku di tempat tidur bersamaku,”
Ketika balita ingin membawa mainan mereka ke tempat tidur, yang sebenarnya ingin mereka katakan adalah, “Itu membantuku merasa aman, terutama saat aku tidak melihat Mama dan Papa lagi sampai pagi.”
Mainan atau benda kesayangan memberikan rasa nyaman dan keamanan bagi balita, terutama saat tidur. Ini membantu mereka mengatasi kecemasan akan perpisahan dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tenang saat mereka tidur.
Mainan tersebut menjadi semacam jaminan bahwa mereka tidak sendirian dan memberikan perasaan stabilitas dalam transisi dari waktu bermain ke waktu tidur.
Nah, itulah penjelasan mengenai apa yang sebenarnya dirasakan balita dibalik perilaku anehnya. Dengan memahami alasan di balik perilaku aneh balita, orangtua dapat memberikan dukungan yang lebih baik dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional dan psikologis mereka. Ingatlah bahwa setiap tindakan balita memiliki alasan yang mendalam dan penting untuk pertumbuhan mereka.
Baca juga:
- 9 Tanda Balita Minta Diperhatikan, Orangtua Jangan Menyepelekan!
- Apa yang Balita Butuhkan setelah Tantrum? Jangan Langsung Memarahinya!
- 5 Fakta Perilaku Balita yang Perlu Mama Pahami