Mengenal Tanda-Tanda ICD 10 Obesitas pada Anak yang Wajib Diwaspadai
Waspadai gejala obesitas pada anak sesuai kode ICD 10 dan dampaknya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga berdampak pada perkembangan emosional dan sosial anak.
Memahami tanda-tanda obesitas pada anak menurut standar ICD 10 sangat penting untuk melakukan pencegahan dini dan intervensi yang tepat.
Obesitas pada anak seringkali disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari genetik hingga pola makan dan aktivitas sehari-hari.
Berikut telah Popmama.com sajikan informasi mengenai tanda-tanda ICD 10 obesitas pada anak, agar Mama dan Papa bisa lebih waspada terhadap kondisi ini.
Apa itu ICD 10?
ICD 10 adalah kode internasional yang digunakan oleh profesional medis untuk mengklasifikasikan penyakit dan gangguan kesehatan, termasuk obesitas. Dalam konteks obesitas pada anak, ICD 10 mencakup beberapa kode yang mendefinisikan berbagai jenis obesitas berdasarkan penyebab dan tingkat keparahannya. Kode ini sangat penting dalam mengidentifikasi kondisi obesitas dan memberikan panduan untuk perawatan yang sesuai. Menurut World Health Organization (WHO), obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak berlebih yang dapat mengganggu kesehatan.
1. Berat badan yang jauh di atas normal
Salah satu tanda utama obesitas pada anak menurut ICD 10 adalah berat badan yang jauh di atas normal untuk usia dan tinggi badannya. Ini sering diukur menggunakan indeks massa tubuh (BMI) yang disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin anak. Jika BMI anak lebih dari dua standar deviasi di atas median pada grafik pertumbuhan WHO, maka anak tersebut tergolong obesitas. Menurut data CDC (Centers for Disease Control and Prevention), anak dengan BMI pada atau di atas persentil ke-95 dikategorikan sebagai obesitas.
2. Lingkar pinggang yang melebihi normal
Selain berat badan, lingkar pinggang yang berlebihan juga merupakan indikator obesitas pada anak. Pengukuran ini penting karena lemak yang menumpuk di sekitar perut (obesitas sentral) berhubungan erat dengan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa anak dengan rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan lebih dari 0,5 berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan.
3. Gangguan pernapasan saat tidur
Anak-anak yang obesitas sering mengalami gangguan pernapasan saat tidur, seperti sleep apnea. Sleep apnea adalah kondisi di mana pernapasan anak berhenti sementara saat tidur, yang dapat mempengaruhi kualitas tidur dan perkembangan fisik mereka.
Menurut American Academy of Pediatrics, sleep apnea lebih sering terjadi pada anak-anak dengan obesitas karena timbunan lemak di sekitar leher menghalangi saluran udara.
4. Masalah ortopedik
Obesitas pada anak juga sering dikaitkan dengan masalah ortopedik, seperti nyeri pada persendian dan kaki. Kelebihan berat badan memberi tekanan ekstra pada tulang dan sendi, yang bisa menyebabkan masalah pertumbuhan dan mobilitas. Anak-anak yang obesitas mungkin mengalami kaki rata atau nyeri di lutut, yang dapat membatasi aktivitas fisik mereka dan memperburuk kondisi obesitas.
5. Tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal
Tanda-tanda lain dari obesitas pada anak menurut ICD 10 adalah tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol yang abnormal. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di masa depan. Menurut penelitian, anak-anak yang mengalami obesitas cenderung memiliki kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang lebih tinggi dan HDL (kolesterol baik) yang lebih rendah, serta tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki berat badan normal.
6. Gangguan psikologis akibat stigma sosial
Selain tanda-tanda fisik, obesitas pada anak juga dapat menyebabkan gangguan psikologis seperti rendahnya rasa percaya diri dan depresi. Anak-anak yang mengalami obesitas sering menjadi korban ejekan atau stigma sosial, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. WHO menyebutkan bahwa anak-anak dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan kecemasan dan depresi di masa depan.
Sebagai kesimpulan, obesitas pada anak adalah kondisi yang serius dan memerlukan perhatian khusus. Dengan memahami tanda-tanda yang telah diidentifikasi melalui ICD 10, orangtua dapat segera mengambil langkah-langkah untuk menangani obesitas dan mencegah komplikasi kesehatan yang lebih lanjut.
Jika Mama dan Papa mencurigai anak memiliki tanda-tanda ICD 10 obesitas pada anak, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi dan perawatan yang tepat.
Baca juga:
- Cara Mengatur Pola Makan Sehat Anak Obesitas
- Obesitas pada Anak dan Pengaruh Screen Time, Benarkah Berkaitan?
- Banyak Manfaat, Akitivitas Fisik Dapat Membantu Anak Melawan Obesitas