Seorang Anak Diduga Terinfeksi Flu Burung Meski Tanpa Kontak Langsung
Anak di California diduga terinfeksi flu burung meski tanpa kontak langsung dengan hewan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasus dugaan flu burung pada seorang anak di Alameda County, California, mencuri perhatian setelah Departemen Kesehatan Masyarakat California (CDPH) mengungkapkan hasil tes pada Selasa (19/11/2024). Anak tersebut menunjukkan gejala ringan pada saluran pernapasan atas, tanpa riwayat kontak dengan hewan yang terinfeksi.
Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi kasus kedua flu burung pada anak di Amerika Utara yang sumber penularannya tidak diketahui. Sebelumnya, seorang remaja di British Columbia, Kanada, dilaporkan terinfeksi virus H5N1 dan dirawat dalam kondisi kritis.
Simak selengkapnya tentang anak california diduga terinfeksi flu burung di Popmama.com.
Apa yang Terjadi pada Seorang Anak di Alameda County?
Anak di Alameda County didiagnosis dengan dugaan flu burung setelah mengalami gejala ringan.
CDPH melaporkan hasil tes menunjukkan deteksi virus pada tingkat rendah, yang mengindikasikan anak tersebut kemungkinan besar tidak menular.
Tes lanjutan empat hari kemudian menunjukkan hasil negatif untuk flu burung, namun positif untuk virus pernapasan lain yang diduga menjadi penyebab gejala.
Langkah Pencegahan
Anak tersebut menerima perawatan dan kini dalam proses pemulihan di rumah. Sebagai langkah kehati-hatian, pihak berwenang menawarkan pengobatan pencegahan kepada kontak terdekat, termasuk pengasuh dan teman di tempat penitipan anak.
Menurut Dr. Tomás Aragón, Direktur CDPH, "Berdasarkan data yang kami miliki, kami tidak percaya anak tersebut menular, dan tidak ada penularan flu burung antarmanusia yang tercatat selama lebih dari 15 tahun."
Mengapa Kasus Ini Jadi Perhatian?
Kasus ini menarik perhatian karena berbagai alasan,
1. Terinfeksi tanpa kontak langsung dengan hewan
Biasanya, kasus flu burung pada manusia terjadi karena kontak langsung dengan unggas atau hewan lain yang terinfeksi. Namun, anak ini tidak memiliki riwayat kontak tersebut. Hal ini memunculkan dugaan bahwa penyebabnya bisa berasal dari burung liar.
2. Peningkatan wabah flu burung
Kasus ini muncul di tengah lonjakan wabah flu burung di jalur migrasi Pasifik, terutama di peternakan unggas dan sapi perah di California. Penyebaran virus di hewan liar dan domestik memperkuat kekhawatiran tentang adaptasi virus ini pada berbagai spesies.
Epidemiolog Sam Scarpino menyatakan, "Angka yang terus meningkat menunjukkan bahwa situasinya mengarah ke arah yang salah, bukan ke arah yang benar."
Bagaimana Cara Mencegah Flu Burung?
Meskipun risiko penularan pada manusia rendah, pencegahan tetap penting. Berikut langkah-langkah yang disarankan:
- Hindari kontak dengan burung, sebaiknya jangan menyentuh burung liar atau unggas sakit tanpa perlindungan.
- Cuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan hewan atau lingkungan berisiko.
- Segera laporkan ke pihak berwenang jika menemukan burung mati atau sakit di sekitar Anda.
- Vaksinasi, pastikan untuk mendapatkan vaksin influenza musiman guna mencegah komplikasi jika terinfeksi virus lain.
Dr. Erica Pan, Kepala Epidemiolog California, menegaskan pentingnya vaksinasi luas untuk mengurangi risiko infeksi ganda dan komplikasi flu burung.
Baca juga:
- Kena Flu Burung H9N2, Anak Umur 4 Tahun ini Masuk ICU
- Macam-macam Penyakit Infeksi yang Mengancam Kesehatan Anak di Sekolah
- Manfaat Buah dan Sayur di Balik Warnanya untuk Kesehatan Anak