6 Tanda Child Grooming yang Perlu Diwaspadai!
Pahami tanda-tanda child grooming pada anak untuk melindungi mereka dari bahaya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Child grooming adalah proses manipulasi di mana pelaku membangun hubungan, kepercayaan, dan kedekatan emosional dengan anak untuk mengeksploitasi mereka secara seksual.
Fenomena ini sering kali sulit dikenali karena pelaku biasanya adalah orang yang dekat dengan korban, seperti anggota keluarga, guru, pelatih, atau orang yang dipercaya.
Menurut data dari Crimes Against Children Research Center, 90% anak yang mengalami kekerasan seksual mengenal pelakunya.
Pelaku child grooming kerap menggunakan cara-cara halus dan bertahap untuk mendekati anak, mulai dari membangun hubungan hingga intimidasi.
Sebagai orang tua atau orang dewasa yang peduli, mengenali tanda-tanda perilaku ini sangat penting untuk melindungi anak dari bahaya.
Apa saja tanda-tandachild grooming yang wajib kamu waspadai? Yuk, pelajari ciri-cirinya lebih dalam Bersama Popmama.com!
6 Tanda-tanda Child Grooming yang Perlu Diwaspadai
1. Membentuk hubungan dekat dengan anak
Pelaku sering kali fokus untuk membangun hubungan dengan anak dibandingkan orang dewasa. Mereka memberikan perhatian khusus pada anak tertentu yang dianggap “spesial.”
Biasanya, pelaku memberikan hadiah, perhatian berlebih, atau bahkan sering memuji penampilan anak.
Selain itu, mereka mungkin sering mengambil foto anak dengan dalih yang tidak jelas. Hubungan yang terlihat ramah ini adalah upaya mereka untuk mendapatkan kepercayaan anak sebelum melakukan tindakan lebih jauh.
2. Sok dekat dengan si Kecil sampai melewati batas
Pelaku menggunakan strategi untuk menguji sejauh mana anak merasa nyaman atau tidak dengan perilaku tertentu. Beberapa contoh cara pelaku menguji batasan adalah:
- Menceritakan lelucon yang mengandung unsur seksual.
- Mengajak anak bermain permainan yang tidak pantas, seperti truth or dare atau pants-ing.
- Memasuki ruang pribadi anak, seperti kamar atau kamar mandi, tanpa izin.
Mereka melakukannya untuk melihat reaksi anak mama dan memastikan apakah mereka bisa melangkah lebih jauh tanpa terdeteksi.
3. Suka melakukan kontak fisik
Pelaku sering kali memulai dengan sentuhan yang tampak tidak berbahaya, seperti tos, pelukan, atau menepuk pundak. Namun, mereka akan perlahan-lahan meningkatkan intensitas sentuhan tersebut.
Misalnya, mereka bisa berpura-pura menyentuh area tubuh si Kecil secara tidak sengaja atau meminta anak duduk di pangkuannya. Jika anak tidak menolak, pelaku akan terus mencoba sentuhan yang lebih intim.
4. Mengintimidasi anak
Intimidasi adalah salah satu cara pelaku untuk memastikan anak mama tidak menceritakan tindakan mereka kepada orang lain. Pelaku mungkin,
- Menyalahkan anak atas hal kecil untuk mengukur reaksi mereka.
- Membuat anak merasa bersalah atau malu dengan ancaman seperti, “Nggak ada yang percaya padamu.”
- Mengancam akan menyakiti orang yang dicintai si Kecil jika mereka bercerita.
- Melalui rasa takut atau rasa bersalah, pelaku berusaha menjaga rahasia tindakan mereka.
5. Membagikan konten seksual pada anak
Pelaku sering kali mencoba menormalisasi perilaku seksual dengan membagikan materi seksual eksplisit kepada si Kecil. Waduh ini nih snagat bahaya! Misalnya, mereka ini suka melakukan hal berikut, Ma:
- Menggunakan istilah-istilah seksual di hadapan anak.
- Menunjukkan gambar atau video berisi konten seksual.
- Memulai percakapan seksual melalui pesan atau media sosial.
Tindakan ini dilakukan untuk membuat anak merasa bahwa perilaku mereka adalah sesuatu yang “biasa.”
6. Suka membuat rahasia bersama anak mama
Pelaku biasanya mencari cara untuk berkomunikasi dengan anak tanpa diketahui orang lain. Cara-cara ini meliputi,
- Mendorong anak untuk menggunakan aplikasi chatting atau media sosial secara sembunyi-sembunyi.
- Meminta anak untuk tidak menceritakan isi percakapan mereka kepada siapa pun.
- Karena pelaku sangat bergantung pada kerahasiaan, mereka selalu mendorong anak untuk menjaga hubungan mereka tetap tersembunyi.
Cara Menghadapi Pelaku Grooming dengan Bijak
Jika kamu mencurigai seseorang melakukan grooming terhadap anak, penting untuk mengambil langkah tegas namun tetap tenang.
1. Sampaikan batasan dengan jelas
Ajak orang tersebut berbicara secara pribadi. Jelaskan batasan yang telah kamu tetapkan untuk melindungi si Kecil dan alasan di balik batasan tersebut.
2. Minta dukungan untuk menjaga batasan
Mintalah mereka untuk mendukung batasan yang telah kamu tetapkan. Orang yang tidak bersalah biasanya akan meminta maaf dan mematuhi batasan tersebut. Namun, jika mereka adalah pelaku, mereka akan merasa terancam dan berhenti mendekati anak.
Mengetahui tanda-tanda child groomingadalah langkah awal untuk melindungi anak mama dari eksploitasi. Jangan ragu untuk mengambil tindakan jika kamu melihat perilaku mencurigakan. Ingat, perlindungan anak adalah tanggung jawab kita semua sebagai orangtua.
Baca juga:
- 5 Cara Mencegah Anak Menjadi Incaran Pedofil
- Cara Mencegah Anak agar Tidak Jadi Korban Pedofil
- 4 Tips Parenting agar Anak Cerdas Emosional Menurut Psikologis