7 Cara Mengajarkan Anak Makan Sampai Habis, Jangan Ada Sisa
Jangan dibiasakan menyisakan makanan ya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tantangan sebagai orangtua itu banyak sekali, salah satunya bagaimana caranya mengajarkan anak makan sampai habis, supaya anak lahap makan dan bisa menghabiskan makanannya tanpa ada sisa.
Tidak jarang anak menyisakan makanan dengan berbagai alasan, ada yang karena tidak suka makanan yang dimakan, merasa bosan, sampai ada yang hanya mengemut makanan hingga beberapa jam.
Kebiasaan menyisakan makanan tidaklah baik, sementara sampah makanan bisa menumpuk dan merugikan jika terjadi penumpukan dalam skala besar.
Orangtua juga perlu mengajari dan memberi pengertian pada anak pentingnya untuk menghabiskan apa yang mereka makan, supaya si Kecil bisa lebih menghargai apa yang mereka miliki.
Jika Mama atau Papa saat ini sedang mengalami kesulitan untuk mengajarkan anak menghabiskan makanan, berikut Popmama.com bantu beberapa cara yang dapat dicoba.
1. Kurangi kandungan gula pada makanan agar tidak cepat kenyang
Cara pertama yang bisa dilakukan orangtua adalah mengurangi kandungan gula pada makanan yang menyebabkan anak cepat kenyang.
Padahal bisa saja makanan yang masuk ke dalam perutnya baru sedikit, atau bisa juga mengurangi camilan di dekat jam waktunya anak makan.
Hal ini menyebabkan anak akan lebih dulu merasa kenyang dengan camilan-camilan yang mereka makan sebelum sempat mendapatkan makanan utama untuk mereka.
Seperti yang kita tahu, anak suka sekali dengan makanan yang manis-manis.
2. Sajikan anak makanan sesuai porsinya dan secukupnya
Sebelumnya orangtua harus tahu berapa banyak porsi makanan yang dibutuhkan anak. Apakah anak termasuk yang suka makan atau justru sebaliknya.
Pahami selera makan anak, ketahui apa yang si Kecil sukai ya Ma.
Memberikan anak porsi yang berlebihan dengan harapan ia akan makan bukanlah pilihan yang tepat, karena itu perlu memantau porsinya dari hari ke hari.
Jenis makanan apa yang membuatnya lahap, dan apa yang membuatnya tidak selera makan.
3. Berikan Makan hanya ketika dia merasa lapar
Memberikan makan saat anak belum lapar sama saja memaksanya. Bukan untuk anak saja, orang dewasa pun tidak akan berselera jika disuruh makan saat tidak merasakan lapar sama sekali.
Sebagai orangtua jangan sampai keliru untuk memahami jadwal makan anak ya, Ma.
Ketika anak merasa ia harus makan, maka ia dengan sendirinya akan minta pada orangtuanya.
Kalaupun orangtua tetap ingin membiasakan anak makan tepat waktu, bujuklah dengan cara yang baik.
Hindari mengajak anak makan dengan cara memaksa agar selera makan mereka timbul dengan sendirinya.
Anak akan memiliki ketertarikan pada jam makan karena ia merasa ingin tahu apa yang menjadi hidangan untuknya.
4. Buatlah makanan yang mudah dicerna anak
Karena cara mencerna setiap anak berbeda, maka buatlah makanan yang mudah dikunyah dan dicerna untuk anak. Supaya ketika makan anak merasa tidak harus membutuhkan usaha lebih untuk dapat menelannya.
Misalnya anak tidak suka makanan terlalu keras atau yang setengah matang, maka buatkan untuknya dengan tingkat kematangan yang dibutuhkannya.
Anak yang tidak suka pedas maka hindari membuat hidangan pedas yang bisa membuatnya tidak berselera. Jadikan makan itu kegiatan yang menyenangkan baginya.
5. Ajarkan pada anak untuk menghargai makanan dengan tidak mencelanya
Beri pengertian pada anak, bahwa setiap makanan yang diberikan padanya adalah sesuatu yang layak dimakan.
Tidak perlu mencela atau mengejek makanan yang tidak disukai karena itu tidak baik.
Makanan diciptakan dan dibuat untuk dapat membantu manusia tetap bertahan hidup dan menambah energi.
Jadi belajarlah untuk menghargai apapun bentuk makanan dan rasa yang didapatkan.
6. Beri pengetahuan mengapa tidak boleh menyisakan makanan
Ini harus diajarkan pada anak sedini mungkin. Berikan pengetahuan yang baik, serta alasan mengapa ia tidak diperbolehkan menyisakan makanan.
Ajaklah si Kecil untuk belajar makan sampai habis agar dia bisa lebih mengerti bahwa membuang atau menyisakan makanan sama saja tidak peduli lingkungan dan bisa menjadi tanda kurang bersyukur.
Dengan diajarkan secara pelan-pelan maka anak akan belajar untuk mengerti pentingnya sebuah makanan yang ia konsumsi.
Peran aktif orangtua dalam mencontohkan hal seperti ini juga sangat dibutuhkan.
Bisa dibiasakan dari orangtuanya dulu dengan memperlihatkan pada anak ketika makanan yang dimakan selalu habis, dengan begitu anak juga akan mencontoh.
7. Ajarkan anak untuk selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki
Memberi pengertian pada anak bahwa tidak semua memiliki kesempatan untuk bisa menikmati apa yang mereka makan. Tidak semua orang bisa dengan mudah mendapatkan makanan.
Masih banyak yang harus berpuasa menahan lapar karena tidak mendapatkan makanan.
Pengertian yang selalu diajarkan secara pelan-pelan akan mendorong kesadaran anak bahwa dia harus bersyukur dengan apa yang dimilikinya.
Berapapun jumlahnya, sedikit atau banyak, enak atau tidak enak tetap harus disyukuri. Dengan begitu anak bisa terlatih untuk tidak menyisakan makanan.
Jangan dibiasakan memberi toleransi pada anak ketika tidak menghabiskan makanan, nanti mereka akan terbiasa menyisakan makanan.
Beri sesuai porsinya dan jangan paksa jika memang belum merasa lapar.
Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengajarkan anak menghabiskan makanannya.
Semoga anak-anak kita menjadi anak yang pandai bersyukur dengan apa yang dimilikinya ya, Ma.
Bacajuga:
- 15 Makanan yang Mengandung Vitamin D untuk Anak
- Cara Kreatif Mengolah Sisa Bahan Makanan, Jangan Langsung Dibuang!
- Bolehkah Anak Makan Es Krim saat Sariawan?