Jangan Langsung Dimarahi, Ini 5 Penyebab Anak Bertingkah Nakal
Duh, bisa jadi ia nakal karena kecewa pada Mama dan Papanya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa yang Mama lakukan ketika si Kecil tiba-tiba menjadi nakal dan bertingkah menyebalkan?
Apakah Mama langsung memarahinya?
Ternyata itu adalah respon yang salah lho, Ma! Ketika anak bertingkah nakal atau membuat kekacauan, itu adalah ekspresi dari emosi yang ia rasakan.
Tidak seperti orang dewasa yang mampu mengalihkan emosi ke hal lain, anak kecil tak punya pilihan selain bertingkah lebih aktif dari biasanya.
Lima penyebab kenakalan anak di bawah ini perlu Mama pahami, agar tidak langsung memberi nilai negatif pada si Kecil yang telah Popmama.com rangkum berikut ini.
Bisa jadi, kekacauan yang ia buat adalah respon terhadap perlakukan Mama atau Papa kepadanya.
1. Mengikuti mood orangtua yang sedang buruk
Mama pernah mendengar mitos bahwa kondisi kejiwaan orangtua berpengaruh pada emosi anak?
Kalimat ini ternyata ada benarnya lho, Ma!
Orangtua adalah sosok yang paling dekat dengan anak sebelum ia mengenal banyak orang di luar.
Apa yang terjadi pada orangtua, bisa dirasakan juga oleh si Kecil.
Meski tidak menunjukkan secara langsung atau mengatakannya, cara Mama berinteraksi dengannya dan membawa diri memberi sugesti negatif padanya.
Ketika Mama sedang ada masalah dan merasa uring-uringan, secara tidak sadar menjadi murung dan kurang bersemangat.
Si Kecil menangkap energi negatif itu dan membuatnya butuh pelampiasan. Kadang ia jadi membuat kekacauan atau malah sengaja bikin Mama jengkel.
2. Terlalu banyak diatur oleh orangtua
Apakah memberi aturan pada anak itu penting?
Seberapa banyak aturan yang harus diterima si Kecil agar menjadi sesuai harapan orangtua?
Kadang Mama dan Papa tidak sadar terlalu banyak memberi aturan pada si Kecil hanya untuk membuatnya sempurna.
Tanpa memikirkan dampak buruk pada kondisi psikologisnya, Mama terus memberikan batasan baru untuknya.
Jika ia sudah merasa sangat tertekan, jalan untuk mengekspresikan emosinya hanyalah dengan bertingkah aktif.
Ia menganggap kekacauan yang dibuatnya bisa memberi rasa lega.
Anak yang nakal tidak selalu pantas dimarahi.
Kadang justru memberikan kesempatan bagi Papa dan Mama untuk introspeksi diri.
3. Kekurangan waktu bermain
Pernahkah melihat anak kecil yang tidak suka bermain?
Rasanya tidak ada. Hampir semua anak suka dan butuh bermain.
Caranya mengembangkan saraf motorik dan sensorik adalah dengan mengeksplor hal-hal baru di setiap permainannya.
Energi berlebih dalam dirinya juga butuh disalurkan menjadi aktivitas.
Dapat Mama bayangkan jika si Kecil kekurangan kesempatan bermain.
Ia seperti menahan gejolak dan energi dalam dirinya. Efeknya adalah ia menjadi uring-uringan atau lebih dikenal dengan istilah tantrum.
Menangis hebat, kolokan, sulit tidur, dan murung adalah tanda-tanda yang harus Mama waspadai jika kurang memberikan waktu bermain pada anak.
4. Kelelahan atau lapar
Orang dewasa bisa mengatakan lelah atau lapar pada orang di sekitarnya. Bagaimana dengan anak kecil?
Mereka belum tahu lelah dan lapar itu perasaan yang seperti apa.
Ekspresi yang mereka tunjukkan hanyalah menangis, marah, dan membuat kekacauan lainnya.
Jika tanda-tanda ini muncul, coba Mama ingat-ingat apakah si Kecil sudah makan atau baru saja melakukan aktivitas berat?
Untuk mengantisipasi hal ini, Mama bisa siapkan cemilan kesukannya dan jangan lupa mengingatkan untuk tidur siang.
5. Proses perkembangan otak
Ketika anak mengalami proses perkembangan otak, impul sarafnya memberikan reaksi berlebihan dan butuh adaptasi.
Pola pikirnya berkembang menuju lebih mandiri dan keinginannya mengeksplor dunia luar bertambah.
Saat ini terjadi, ia yang belum bisa menerjemahkan perubahan dalam dirinya jadi bertingkah lebih aktif.
Sederhananya, ia bingung dengan transisi pada kondisi mentalnya. Jadi Mama harap maklum jika ia mendadak nakal.
Ini hanya berlangsung sementara sampai ia terbiasa dengan perkembangan otaknya.
Itulah penyebab anak jadi nakal, jangan lantas memarahinya ya. Lebih baik, ketahui dulu alasannya dan berikan arahan dengan baik.
Baca juga:
- Sebelum Dilabeli Anak 'Nakal', 5 Kondisi Psikologis Ini Perlu Dipahami
- 5 Cara Mendidik Anak Saat Mereka Nakal
- Tanpa Memarahi, 5 Cara Ini Membantu Mengatasi Anak Nakal