Ma, Ketahui Efek Negatif Jika Suka Membanding-bandingkan Anak
Apa Mama suka membanding-bandingkan Si Kecil dengan orang lain? Jangan ya!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
“Ayo dong dek, masa kamu nggak mau makan sayur sih? Kakak kamu aja mau tuh makan sayur, lahap lagi. Kalah nih adek sama kakak.”
Seringkali sebagai seorang Mama, kita kerap secara sadar maupun tidak sadar sering membandingkan anak kita dengan saudara kandungnya sendiri atau dengan anak lain.
Tahukah Mama, sering membanding-bandingkan anak tidak memiliki dampak positif apapun, melainkan berakibat negatif dan mempengaruhi psikologi anak tersebut.
Sebelum terlambat, Mama perlu tahu apa saja efek negatif jika suka membanding-bandingkan anak seperti yang telah Popmama.com rangkum berikut ini.
1. Jadi kurang percaya diri
Ketika dibanding-bandingkan, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang minderan atau tidak percaya diri. Ia akan merasa dirinya tidak lebih baik dari orang lain.
Ada kemungkinan anak akan menarik diri dari pergaulan karena merasa tidak percaya diri, sulit beradaptasi, sulit berteman dan bergaul, dan dapat menjadi sasaran bully oleh temannya.
Untuk kasus terberat, dia akan membenci dirinya sendiri, sulit menemukan potensi di dalam dirinya, sulit berkembang, dan ini dapat mempengaruhi masa depannya.
2. Bikin anak jadi pemarah dan pembangkang
Tak jarang, anak yang sering dibanding-bandingkan juga akan menjadi pribadi yang emosional dan pembangkang.
Jadi jangan heran jika Si Kecil seringkali mengindahkan omongan Mama, sulit diatur, dan emosional.
Jika Mama sering membandingkannya dengan kakak atau adiknya sendiri, hal ini juga dapat mengakibatkan ketidak-kompakan antar anak mama.
Anak yang dibandingkan bisa membenci saudaranya sendiri, sulit akur, dan dapat memicu berbagai sifat negatif lainnya seperti iri hati, menghalalkan segala cara untuk mendapat perhatian atau pujian Mama, dendam, dan lainnya.
3. Si Kecil jadi semakin stres
Anak akan mengalami stres bahkan depresi jika Mama terlalu sering membandingkan dengan orang lain.
Bukannya berkembang, anak malah akan semakin jatuh dan merosot kemampuannya.
Alih-alih berharap dengan membandingkan Si Kecil, ia akan mampu memenuhi ekpektasi atau keinginan Mama, kenyataannya mungkin malah akan berbanding terbalik.
4. Sulit percaya dengan orangtua
Karena merasa terintimidasi dan selalu dibanding-bandingkan. Anak akan merasa segan untuk bercerita atau berkomunikasi dengan orangtua.
Mereka akan merasa lebih baik memendam perasaan atau rahasia mereka sendiri dibandingkan harus sharing dengan orangtua.
Hal ini juga berbahaya untuk ke depannya, karena anak bisa terjerumus ke dalam pergaulan yang salah.
Di samping itu, anak mungkin juga akan jadi lebih sering berbohong karena takut mengecewakan orangtuanya.
Mama tentu tidak ingin anak Mama seperti itu kan?
5. Akan sulit memahami dirinya sendiri
Kebanyakan kasus, anak yang sejak kecil sering dibanding-bandingkan, akan lebih sulit memahami dirinya ketika beranjak dewasa.
Ia akan sulit menemukan kemampuan atau bakat yang ada pada dirinya, dan berakhir tidak survive di lingkungan hidupnya.
Mereka dapat tumbuh menjadi anak yang tidak kreatif, lebih mudah terbawa arus bahkan arus negatif sekalipun. Anak juga tidak punya pendirian, dan cepat menyerah. Duh kasihan kan.
6. Sulit mengambil keputusan
Ketidak percayaan diri yang diakibatkan karena sering dibanding-bandingkan, akan membuat anak juga jadi selalu takut dalam melangkah.
Mereka cenderung sulit mengambil keputusan karena takut salah, mengaca pada kebiasaan dibandingkan dengan orang lain pada masa kecilnya.
7. Tidak peduli pada lingkungan sosial
Anak juga cenderung akan tumbuh menjadi pribadi yang cuek. Mereka tidak akan peduli dengan lingkungan sosial sekitar mereka, dan akan berbuat sesuka hati mereka. Hal ini muncul karena rasa kecewa yang diakibatkan karena selalu dibanding-bandingkan.
Setelah mengetahui efek negatif dari membanding-bandingkan anak, semoga Mama lebih aware dan tidak melakukan hal tersebut pada Si Kecil ya.
Mungkin Mama ingin anak jadi tidak manja dan lebih mendengarkan Mama, tapi percayalah sebagian besar akan berakhir menjadi pribadi yang negatif dibandingkan positif jika dibanding-bandingkan.
Daripada membandingkan, akan lebih baik Mama mengganti caranya dengan memberi motivasi pada anak supaya ia dapat menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca juga:
- 5 Akibat dari Pola Asuh yang Salah Bisa Merusak Kesehatan Mental Anak
- Agar Perkembangan Anak Optimal, Yuk Terapkan Pola Asuh Demokratis!
- 7 Jenis Pola Asuh yang Sesuai dengan Kondisi Anak Masa Kini